Pastor AS Minta Umat Katolik Agar #DiRumahAja Saat Paskah

Pekan Suci tak bisa dirayakan secara tradisional

Washington DC, IDN Times - Pastor Katolik ternama asal Amerika Serikat, James Martin, meminta umat yang beriman agar tetap tinggal di rumah selama Hari Raya Paskah pada Minggu (12/4). Menurut Martin, itu merupakan salah satu bentuk kebaikan yang bisa dilakukan penganut agama Katolik di tengah pandemik COVID-19.

"Salah satu cara bersikap baik, sebagai tambahan dari berbuat kebaikan kepada tetangga-tetangga Anda, adalah untuk mempraktikkan jaga jarak sosial dan tetap tinggal di rumah serta tak menularkan penyakit kepada orang lain," kata Martin kepada CNBC.

Jumat Agung yang biasa diperingati dengan misa di gereja pun sebaiknya tidak dilakukan lagi untuk saat ini. Lalu, apa alternatif melakukan ibadah Paskah yang biasanya dilakukan di gereja?

1. Misa Jumat Agung di Australia dilakukan secara online

Pastor AS Minta Umat Katolik Agar #DiRumahAja Saat PaskahIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Di Australia, umat Kristen di Kota Marlborough, Queensland, tidak perlu datang ke gereja sebab Misa Jumat Agung pada hari ini bisa dilakukan secara online. Selain itu, Pemerintah Australia sudah melarang adanya aktivitas yang membuat banyak orang berkumpul, salah satunya adalah ibadah di gereja.

Mengutip Stuff, seluruh gereja di kota itu akhirnya mencari cara lain agar perayaan keagamaan tetap berjalan.

"Jelas ada banyak kekecewaan terhadap lockdown ini, tapi juga ada banyak kesempatan luar biasa seperti melakukan pelayanan Jumat Agung bersama-sama secara online," kata Pastor Tom Hatch yang merupakan imam senior di salah satu gereja. 

Baca Juga: Cegah COVID-19, PGI Imbau Umat Kristen Rayakan Paskah dari Rumah

2. Kematian akibat COVID-19 diprediksi memuncak saat Hari Raya Paskah

Pastor AS Minta Umat Katolik Agar #DiRumahAja Saat Paskahpixabay/Severinson

Pastor James Martin memprediksi jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 akan memuncak ketika Paskah digelar. Oleh sebab itu, ia meminta kepada umat Kristiani dan Katolik untuk melakukan ibadah dari rumah. 

"Saya kira itu adalah satu dari beberapa sikap murah hati yang bisa Anda lakukan yaitu untuk mengambil tindakan guna mencegah penularan terhadap orang lain," kata James.

Normalnya, umat Katolik menghadiri misa-misa yang dimulai sejak Rabu Abu pada Maret lalu hingga Minggu Paskah. Situasi saat ini membuat beberapa pemimpin Katolik menganjurkan pengecualian.

Sementara itu, Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington memprediksi kematian akibat COVID-19 di Amerika Serikat akan memuncak saat Hari Raya Paskah. Mengutip Forbes, IHME memperkirakan pada waktu itu angka kematian bisa menyentuh 2.212. Pada Selasa (8/4), Amerika Serikat melaporkan jumlah kematian tertinggi dalam sehari yaitu sebanyak 1.922.

3. Gereja Katedral Notre-Dame membatasi jumlah kehadiran jemaah

Pastor AS Minta Umat Katolik Agar #DiRumahAja Saat PaskahPaus Fransiskus membawa tangkai palem saat memimpin misa Minggu Palma di Basilika Santo Petrus tanpa keikutsertaan masyarakat karena virus corona, di Vatikan, pada 5 April 2020. ANTARA FOTO/Alberto Pizzoli/Pool via REUTERS

Lain halnya dengan pengurus Gereja Katedral Notre-Dame di Paris yang memutuskan tetap menggelar ibadah Jumat Agung secara tradisional, tapi dengan pembatasan jumlah orang dan durasi. Reuters melaporkan pihak gereja hanya mengizinkan tujuh orang untuk menghadiri misa yang akan ditayangkan di televisi tersebut.

"Hanya sedikit pastor yang akan menghadiri misa-misa yang akan kami rayakan selama Pekan Suci dan orang-orang bisa mengikutinya lewat radio atau televisi," ujar Uskup Agung Michel Aupetit dalam sebuah konferensi pers melalui video.

Sedangkan pada Minggu Paskah, tidak akan ada prosesi keagamaan di Gereja Notre-Dame.

Baca Juga: Makanan Enak Ini hanya Disajikan saat Paskah, Enaknya     

Topik:

Berita Terkini Lainnya