Paus Fransiskus Tunjuk 13 Kardinal Baru, Salah Satunya dari Indonesia

Orang-orang yang terpilih dianggap progresif soal isu sosial

Vatikan, IDN Times - Paus Fransiskus menunjuk sebanyak 13 kardinal baru pada Misa Minggu (1/9) di Lapangan Santo Petrus. Keputusan ini dinilai mengejutkan oleh banyak pihak. Menurut laporan Reuters, 10 dari kardinal-kardinal itu berusia di bawah 80 tahun dan kemungkinan bisa memilih pengganti Paus Fransiskus.

Sebanyak 10 orang menjadi kardinal elektor karena dapat menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin umat Katolik berikutnya setelah Paus Fransiskus, yang kini berusia 82 tahun, meninggal atau memutuskan untuk mengundurkan diri. Sedangkan tiga lainnya mendapatkan kehormatan untuk bisa melayani Gereja Katolik lebih lama.

1. Para kardinal yang ditunjuk dianggap progresif

Paus Fransiskus Tunjuk 13 Kardinal Baru, Salah Satunya dari IndonesiaPaus Fransiskus menyapa anggota Pramuka di Hall Paul VI di Vatikan pada Agustus 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Yara Nardi

Paus Fransiskus kembali memprioritaskan orang-orang dari negara-negara dunia ketiga dan berkembang untuk menjadi kardinal. Mereka antara lain berasal dari Kongo, Kuba, Guatemala dan Indonesia.

Kelompok kardinal baru ini dipastikan akan dilantik dalam sebuah upacara konsistori pada 5 Oktober mendatang. Nama-nama yang terpilih pun dianggap sebagai pemilik pemikiran progresif mengenai isu-isu sosial di masyarakat.

Ini kian menegaskan keinginan Paus Fransiskus untuk membuat Gereja Katolik harmonis dengan perkembangan zaman.

2. Mereka sejalan dengan kebijakan Paus Fransiskus selama ini

Paus Fransiskus Tunjuk 13 Kardinal Baru, Salah Satunya dari IndonesiaPaus Fransiskus di Napoli, Italia. instagram.com/franciscus

Di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus selama ini, Gereja Katolik dipercaya telah memulai perubahan. Misalnya, ia menunjukkan dukungan terhadap penerimaan pengungsi-pengungsi ke Eropa dengan beberapa kali mengadakan misa di kamp imigrasi.

Paus Fransiskus juga menjadi pemimpin umat Katolik pertama yang menginjakkan kaki di negara Arab, yaitu Uni Emirat Arab, dalam kunjungan bersejarahnya pada awal Februari lalu. Di sana, ia bertemu dengan tokoh-tokoh agama lain dari berbagai negara untuk mengadakan dialog.

Baca Juga: Paus Fransiskus: Misi Umat Katolik Bukan Mengubah Agama Orang Lain

3. Ia diprediksi menginginkan penerusnya bukanlah warga Eropa

Paus Fransiskus Tunjuk 13 Kardinal Baru, Salah Satunya dari IndonesiaPaus Fransiskus bertemu para tokoh agama, salah satunya Quraish Shihab, di Uni Emirat Arab pada Februari 2019. ANTARA FOTO/Vatican Media/Handout via REUTERS

Menurut laporan, pemilihan para kardinal baru dari negara non-Eropa itu didasarkan pada pandangan Paus Fransiskus bahwa mereka layak mendapatkan lebih banyak perhatian. Keputusan ini sendiri adalah pergeseran dari pola sebelumnya yang membuat orang Eropa punya kesempatan luas menjadi sosok penting di lingkaran seorang Paus.

Dengan begini, kemungkinan bahwa penerusnya merupakan orang dari Asia, Afrika atau Amerika Latin juga lebih besar. Hingga kini, Paus Fransiskus telah memilih sekitar 70 dari hampir 130 kardinal elektor. Sisanya dipilih oleh Paus-Paus sebelumnya.

4. Salah satu kardinal berasal dari Indonesia

Paus Fransiskus Tunjuk 13 Kardinal Baru, Salah Satunya dari IndonesiaPaus Fransiskus sedang memimpin Misa di Vatikan. ANTARA FOTO/REUTERS/Tony Gentile

Sementara itu, kardinal dari Indonesia yang ditunjuk oleh Paus Fransiskus adalah Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo. Monsignor Suharyo merupakan kardinal ketiga yang berasal dari Indonesia. 

Justinus Darmojuwono, pernah menjadi Uskup Agung Semarang, adalah yang pertama mendapatkan posisi terhormat di Gereja Katolik tersebut pada 1967. Setelahnya ada Julius Darmaatmadja yang dilantik pada 1994.

5. Misa Minggu terlambat karena Paus Fransiskus terjebak di lift

Paus Fransiskus Tunjuk 13 Kardinal Baru, Salah Satunya dari IndonesiaPaus Fransiskus menemui para jemaat usai Misa di Lapangan Santo Petrus. instagram.com/franciscus

Selain pengumuman 13 kardinal baru, Misa Minggu juga diwarnai oleh peristiwa tidak terduga. Paus Fransiskus mengatakan dirinya terjebak di dalam lift selama 25 menit. Alhasil, ia pun telat memimpin Misa Minggu di Lapangan Santo Petrus dan menjelaskan alasannya kepada para jemaat yang hadir.

"Saudara-saudara yang terkasih, selamat pagi. Pertama-tama, saya minta maaf karena sudah terlambat tapi saya baru mengalami kejadian tidak terduga, saya terjebak di dalam lift selama 25 menit," jelasnya.

Selanjutnya, Paus Fransiskus pun menjelaskan bahwa yang menyebabkan ia harus tertahan di dalam lift adalah karena listrik mati di Vatikan. Ia kemudian meminta para jemaat untuk memberikan tepuk tangan kepada pasukan pemadam kebakaran yang telah menyelamatkannya dari situasi tersebut.

Baca Juga: Paus Fransiskus Terjebak di Lift Selama 25 Menit

Topik:

Berita Terkini Lainnya