Pemakzulan Presiden Korea Mengacaukan Jadwal Acara K-Pop

Fans Taeyon sabar ya...

Mahkamah Konstitusi Korea Selatan memutuskan untuk menerima hasil voting parlemen untuk memakzulkan atau melengserkan Presiden Park Geun-hye pada Jumat (10/3). Karena pemakzulan presiden ini adalah sebuah berita besar, sejumlah stasiun TV besar Korea Selatan membatalkan acara musik dan variety show untuk melaporkan perkembangan dari keputusan MK.

Salah satu yang dibatalkan adalah acara Music Bank.

Pemakzulan Presiden Korea Mengacaukan Jadwal Acara K-Poptwitter.com/Indosone08

Seperti dikutip dari allkpop.com, stasiun TV KBS membatalkan acara Music Bank yang seharusnya tayang pada Jumat 10 Maret 2017. Meski begitu, sejumlah artis K-Pop seperti Taeyon, TWICE, dan B.A.P yang dijadwalkan tampil tetap hadir dan melakukan syuting. Kabarnya, Music Bank tanggal 10 Maret akan ditayangkan seminggu kemudian.

Hal yang sama juga dilakukan oleh stasiun TV MBC yang membatalkan penayangan I Love Alone dan Duet Song Festival. SBS adalah satu-satunya stasiun TV yang melangkah lebih jauh dengan membatalkan semua acaranya mulai pukul 9 pagi pada 10 Maret hingga 12 malam pada 11 Maret untuk menyiarkan semua pemberitaan yang berkaitan dengan pemakzulan Park Geun-hye.

Baca Juga: Diduga Terlibat Skandal Korupsi Presiden Korsel, Bos Samsung Akan Ditangkap

Pemakzulan Presiden Park Geun Hye menimbulkan protes yang memakan dua korban jiwa.

Pemakzulan Presiden Korea Mengacaukan Jadwal Acara K-PopReuters via thestar.com

Dilaporkan oleh news24.com, ribuan pendukung Park melakukan protes untuk menentang keputusan MK. Mereka turun ke jalan dan memukul pasukan kepolisian dengan tongkat yang mereka bawa. Kekacauan pun terjadi hingga ada dua peserta protes yang tewas dalam protes ini. Salah satu korban dikabarkan pria berusia 70 tahun-an yang meninggal karena mengalami luka parah di bagian kepala.

Karena situasi memanas, Menteri Pertahanan Korea Selatan memerintahkan militer untuk siaga demi menghindari adanya kerusuhan-kerusuhan berikutnya. Salah satu yang paling dikhawatirkan adalah provokasi dari pemerintah Korea Utara yang sebelumnya sempat melakukan uji coba rudal.

Baca Juga: 6 Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Skandal Presiden Korea Selatan

Topik:

Berita Terkini Lainnya