Pendukung Trump Minta Ia Stop Pakai Twitter

Trump sangat mencintai media sosial ini.

Pada Selasa (25/7), sejumlah pendukung Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melangsungkan pawai di kota Ohio. Dalam pawai tersebut, mereka menunjukkan kecintaan terhadap Presiden Negeri Paman Sam yang tengah terjerat kasus dugaan persekongkolan dengan Rusia untuk memenangkan pilpres November lalu.

Mereka tak terlalu setuju Trump aktif di Twitter.

Pendukung Trump Minta Ia Stop Pakai TwitterKamil Krzaczynski/REUTERS via The Atlantic

Walau mereka mengaku masih merasa Trump melakukan tugas yang baik sebagai presiden, tapi sebagian besar sepakat bahwa ada satu hal yang tak mereka sukai dari jutawan tersebut: Twitter. Seperti yang sudah menjadi pengetahuan umum, Trump memang sangat mencintai media sosial berlogo burung biru itu.

Dikutip dari BuzzFeed, beberapa di antara mereka mengatakan Twitter justru akan semakin menghasilkan banyak kritikan kepada Trump. "Berhentilah bermain Twitter. Tak peduli apakah kamu benar atau salah...mereka tetap akan salah menginterpretasikannya. Cuitanmu hanya akan jadi bahan bakar oran-orang untuk mengkritikmu," ujar salah satu pendukung.

Pendukung lainnya juga mengungkapkan hal yang sama bahwa Trump harus berhenti dari Twitter. Menurutnya, Trump perlu menghabiskan waktu untuk sesuatu yang lain daripada mengunggah cuitan di Twitter. Ketika ditanya sesuatu itu apa, pendukung Trump menjawab,"Ya, bekerja."

Baca Juga: Trump Pernah Minta Robert Pattinson Tinggalkan Kristen Stewart, Ini Buktinya

Trump sangat terbuka di Twitter.

Pendukung Trump Minta Ia Stop Pakai TwitterCarlos Barria/REUTERS

Twitter adalah buku harian dari pria berusia 71 tahun itu. Ia bahkan melangkah lebih jauh dari apa yang sudah dilakukan presiden-presiden sebelumnya. Bila biasanya pejabat penting suatu negara akan berhati-hati dalam mengungkapkan sesuatu di depan publik, Trump justru bersikap sangat blak-blakan.

Ia tak hanya memiliki satu akun Twitter saja, tapi dua. Pertama, adalah miliknya sendiri yang ia buat sejak lama. Kedua, merupakan akun yang dibuat ketika ia sudah dilantik jadi presiden. Mengenai cuitan, Trump pernah mengatakan ia membenci media seperti CNN dan The New York Times, hingga menyebut keduanya fake news atau sumber berita palsu.

Trump juga pernah mengaku bahwa Barack Obama menyadapnya saat kampanye pilpres 2016 lalu. Klaim Trump pun menggegerkan publik karena ia tak menyertakan bukti apapun. Kellyanne Conway, juru bicara Trump saat itu, bahkan mengatakan alat sadap itu bisa saja berbentuk microwave di apartemen Trump.

Baca Juga: Hina Aktor Hingga Mengaku Disadap, Cuitan Trump Bikin Sakit Kepala

Topik:

Berita Terkini Lainnya