Peter Tabichi, Pria Kenya yang Dinobatkan Jadi Guru Terbaik di Dunia

Ia mendonasikan 80 persen pendapatan untuk pendidikan

Dubai, IDN Times - Seorang pria Kenya bernama Peter Tabichi dinobatkan menjadi Guru Terbaik di Dunia pada Minggu (24/3). Dalam upacara penobatan yang dipandu aktor Hugh Jackman di Dubai, Tabichi yang berusia 36 tahun tersebut berhasil mengalahkan 10.000 kandidat lainnya dari 179 negara.

Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam itu tak hanya pulang dengan sebuah trofi, ia juga berhak atas uang senilai Rp14 miliar. Sepanjang menjadi guru, Tabichi selalu menekankan kepada murid-muridnya yang mayoritas datang dari keluarga miskin bahwa ilmu pengetahuan alam adalah cara untuk menyongsong masa depan.

1. Sebesar 80 persen pendapatan Tabichi habis untuk mendukung pendidikan di wilayahnya

Peter Tabichi, Pria Kenya yang Dinobatkan Jadi Guru Terbaik di Duniatwitter.com/TeacherPrize

Seperti dilaporkan BBC, Tabichi mengidentifikasi dirinya sebagai anggota ordo keagamaan Fransiskan. Selama ini ia dipuji karena keberhasilannya mendorong anak-anak di wilayahnya untuk tak berhenti sekolah. Tak hanya itu, berkat sifat dermawannya, murid-muridnya mampu mengikuti proses belajar.

Tabichi rupanya mendonasikan 80 persen penghasilan untuk mendukung kebutuhan pendidikan mereka. Wilayah di mana ia tinggal, Desa Pwani, Naruku, merupakan daerah miskin. Tanpa bantuan dana dari Tabichi, mereka tidak bisa membeli seragam sekolah serta buku-buku yang dibutuhkan.

Baca Juga: Jadi Guru Terbaik di Dunia, Perempuan Ini Menangkan Rp 13 miliar

2. Sebanyak 95 persen muridnya datang dari keluarga miskin

Sekolah di mana Tabichi mendedikasikan waktunya adalah SMP Keriko. Lokasi tempat sekolah itu berada tidak terlalu menguntungkan karena cukup kering. Sebanyak 95 persen muridnya berasal dari keluarga miskin. Bahkan, sepertiganya merupakan yatim piatu atau hanya memiliki satu orangtua.

Tabichi bekerja keras untuk mengubah nasib komunitasnya melalui pendidikan. Bukan hanya untuk alasan ekonomi, tapi juga fakta bahwa anak-anak muda di wilayahnya rentan terhadap penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kehamilan dini, serta bunuh diri.

3. Tabichi percaya untuk menjadi guru yang baik, seseorang harus "banyak bekerja dan sedikit bicara"

Murid-muridnya harus berjalan sekitar tujuh kilometer jika ingin ke sekolah. Parahnya, jalan menuju tempat tersebut tak mungkin bisa dilalui selama musim hujan. Namun, Tabichi sanggup memotivasi anak-anak didiknya untuk tetap belajar meski dengan segala keterbatasan dan kesulitan yang ada.

Kreativitas Tabichi berperan penting. Walau sekolahnya hanya punya satu komputer, jaringan internet yang buruk, serta kekurangan guru, tapi ia cukup keras kepala untuk mendirikan sebuah "klub pembinaan talenta" dimana Ilmu Pengetahuan Alam menjadi porosnya.

Tabichi juga membuat program perdamaian di mana ia mempertemukan anak-anak dari tujuh kelompok etnis untuk saling mengenal dan bersahabat. Menurutnya, untuk menjadi guru yang baik, seseorang harus "banyak bekerja dan sedikit berbicara".

4. Berkat kegigihannya, murid-murid di sekolahnya semakin percaya diri

Dari Klub Ilmu Pengetahuan Alam yang ia jalankan, murid-murid sekolah tersebut mampu mendesain sebuah proyek berkualitas tinggi yang lolos kualifikasi kompetisi nasional. Bahkan, mereka sempat mengikuti kompetisi ilmu pengetahuan alam internasional dan menerima penghargaan dari Royal Society of Chemistry--sebuah kelompok ilmuwan Inggris yang berambisi memajukan Ilmu Kimia.

Dengan ini, Tabichi membantu murid-murid yang tidak mampu untuk memiliki rasa percaya diri. Mereka juga diharapkan meningkatkan jumlah orang yang lulus universitas dan kemudian mengubah nasib mereka sendiri dan lingkungan sekitar. Bagi yang dinilai masih tertinggal, Tabichi serta empat guru lainnya menyisihkan waktu untuk memberikan pelajaran tambahan di rumah masing-masing.

5. Tabichi mempersembahkan penghargaan itu untuk murid-muridnya

Ketika menerima penghargaan di atas panggung, Tabichi tidak mengklaim penghargaan itu untuk dirinya sendiri. "Saya hanya bisa berada di sini berkat apa yang murid-murid saya telah capai. Penghargaan ini memberikan mereka sebuah peluang. Ini menunjukkan kepada dunia bahwa mereka sanggup melakukan apapun," ucapnya.

Ucapan-ucapan selamat pun berdatangan mulai dari Putra Mahkota Dubai Hamdan bin Mohammed bin Rashid Al Maktoum hingga Hugh Jackman sendiri. Presiden Kenya Uhuru Kenyatta juga tak ketinggalan. Dalam sebuah pesan video, ia berkata: "Peter, kisahmu adalah kisah soal Afrika, sebuah benua muda yang dipenuhi dengan bakat."

Baca Juga: 10 Tipe Guru yang Paling Dibutuhkan Anak Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya