PM Papua Nugini Terima Bentley Rp1,9 Miliar yang Dibeli Negara

Mobil mewah itu dibeli saat KTT APEC di Port Moresby 2018

Port Moresby, IDN Times - Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, akan menerima sebuah Bentley yang dibeli oleh negara pada tahun lalu. Mobil mewah produksi Inggris tersebut dibeli dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Port Moresby yang diselenggarakan pada 17-18 November 2018.

Pembelian itu sendiri menimbulkan kontroversi di Papua Nugini mengingat satu Bentley harganya mencapai Rp1,9 miliar. Pemerintah pun tidak tanggung-tanggung dengan membeli sebanyak tiga Bentley dan 40 Maserati—mobil mewah asal Italia—serta sekitar 300 kendaraan lainnya.

1. Pemerintah sempat berjanji akan menjual mobil-mobil itu

PM Papua Nugini Terima Bentley Rp1,9 Miliar yang Dibeli NegaraIlustrasi mobil Bentley. unsplash.com/Cam Bowers

Dilansir The Guardian, setelah penyelenggaraan KTT APEC usai, pemerintah Papua Nugini sempat berjanji kepada publik bahwa mobil-mobil mewah tersebut akan dijual. Hasil penjualan, kata pemerintah, akan dikembalikan kepada negara. Hanya saja, sampai saat ini, rupanya hanya sedikit sekali yang terjual.

Papua Nugini sendiri mengeluarkan biaya kurang lebih sebesar Rp1,9 triliun ketika menjadi tuan rumah pertemuan para kepala negara anggota APEC tersebut. Jumlah fantastis hasil dari pajak masyarakat tersebut dinilai terlalu berlebihan mengingat saat itu Papua Nugini baru saja dilanda gempa dahsyat, polio sampai kekurangan obat-obatan. Belum lagi masalah peningkatan kemiskinan dan tuberculosis.

2. Pemerintah berubah pikiran mengenai rencana tersebut

PM Papua Nugini Terima Bentley Rp1,9 Miliar yang Dibeli NegaraIlustrasi mobil Bentley. unsplash.com/Jannis Lucas

Menurut keterangan pejabat Papua Nugini yang bertanggung jawab atas KTT APEC, Justin Tkatchenko, proses tender untuk menjual mobil-mobil itu mengalami "penundaan". Alhasil, hanya dua dari 43 mobil yang berhasil dijual. Menteri Keuangan, Ken Ngangan, kemudian menjelaskan keadaan ini membuat pemerintah memilih menyimpan beberapa di antaranya.

"Kabinet baru-baru ini membuat keputusan untuk memberikan masing-masing anggota parlemen sebuah mobil yang bisa mereka gunakan di ibu kota, untuk menjalankan tugas-tugas elektoral mereka," ujar Ngangan kepada koran nasional Post Courier. Sebanyak 111 anggota parlemen mendapatkan mobil-mobil itu, kecuali Marape yang menerima Bentley.

Baca Juga: Gempa 7,5 Skala Richter, Papua Nugini Umumkan Status Darurat

3. Oposisi mengaku tidak mau menerima mobil mewah tersebut

PM Papua Nugini Terima Bentley Rp1,9 Miliar yang Dibeli NegaraPerdana Menteri Papua Nugini, James Marape. twitter.com/radioaustralia

Sementara itu, pemimpin oposisi, Belden Namah, mengatakan bahwa lima anggota parlemen menolak menerima mobil-mobil itu. "Negara sedang butuh uang. Mengapa anggota parlemen diberikan mobil ketika mereka mendapatkan biaya transportasi? Ini seperti mendapatkan penghasilan dari dua sumber berbeda yang biasa ilegal," ujarnya, dilansir dari koran The National.

Pada awal tahun 2019, kepolisian Papua Nugini menyatakan bahwa mobil-mobil mewah tersebut harus dikembalikan oleh para pejabat kepada negara. "Ada sebanyak 284 kendaraan yang dipinjamkan kepada para personel untuk dipakai selama APEC yang belum dikembalikan," kata Dennis Corcoran, kepala Unit Pengembalian Aset Negara, kepada Reuters.

Bahkan, saat itu Corcoran mengungkap bahwa ada sembilan mobil yang dicuri, beberapa bagian telah hilang dan sejumlah unit yang dikembalikan berada dalam keadaan yang "rusak cukup parah".

Baca Juga: Kepolisian Papua Nugini Buru 284 Mobil Pinjaman Usai Gelaran APEC

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya