Pocari Sweat: Dibenci Tiongkok, Disuka Demonstran Hong Kong

Pocari Sweat menarik iklan di TV, tapi justru tambah populer

Hong Kong, IDN Times - Jika ada satu produk komersial yang mendadak terjebak di tengah protes Rancangan Undang-undang (RUU) Ekstradisi di Hong Kong, barangkali itu adalah Pocari Sweat. Merek minuman asal Jepang tersebut menimbulkan kontroversi setelah memutuskan menarik iklannya dari stasiun televisi terbesar di Hong Kong.

Dilansir dari Nikkei Asian Review, stasiun televisi yang dimaksud adalah TVB. Para demonstran Hong Kong sendiri disebut sangat kritis terhadap peliputan TVB soal aksi unjuk rasa yang berlangsung selama berminggu-minggu tersebut. Mereka menduga stasiun televisi itu memilih bersekutu dengan Beijing sehingga liputan menjadi bias.

1. Pocari Sweat mengaku semua murni karena alasan bisnis

Pocari Sweat: Dibenci Tiongkok, Disuka Demonstran Hong Konginstagram.com/pocarisweat_kr

Otsuka Holdings selaku perusahaan induk Pocari Sweat di Hong Kong mengatakan bahwa tidak ada motif politik apa pun di balik penarikan iklan tersebut. "Ini persoalan keputusan bisnis, dan tidak ada niat politik sama sekali," kata perwakilan perusahaan kepada Nikkei.

Langkah itu dianggap politis oleh perusahaan hiburan yang mengurus grup idol asal Guangzhou, GNZ48. Melalui akun Weibo resmi, manajemen GNZ48 memutuskan menyudahi kerja sama dengan Pocari Sweat termasuk iklan di media sosial. Ini karena mereka menilai apa yang dilakukan Pocari Sweat "sangat mengecewakan".

2. Demonstran Hong Kong memborong Pocari Sweat

Sedangkan dalam beberapa hari terakhir, para demonstran justru berbondong-bondong membeli Pocari Sweat di berbagai toko maupun supermarket. Mereka juga mengunggahnya di media sosial. Ini diawali dari beredar luasnya sebuah pesan dari akun Facebook resmi milik Pocari Sweat Hong Kong.

Isinya menjelaskan bahwa Pocari Sweat unit Hong Kong menghentikan semua iklan di seluruh platform TVB karena "situasi terkini" di pulau tersebut. Bahkan, perusahaan itu juga mengaku "mendorong TVB untuk merespons kekhawatiran publik" tentang bagaimana mereka membingkai peristiwa demonstrasi yang terjadi.

Baca Juga: Perang Komentar soal Hong Kong, Inggris Panggil Duta Besar Tiongkok

3. Pocari Sweat disebut sebagai "minuman resmi kebebasan"

Pocari Sweat: Dibenci Tiongkok, Disuka Demonstran Hong KongANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Netizen yang mendukung gerakan masyarakat untuk menolak RUU Ekstradisi pun memasarkan Pocari Sweat dengan cara baru. Salah satu netizen menyebutnya sebagai "minuman resmi kebebasan" yang merujuk kepada keinginan para pengunjuk rasa agar Hong Kong terbebas dari cengkeraman Tiongkok.

4. Netizen Tiongkok justru bersikap sebaliknya

Di waktu yang sama, warga Tiongkok daratan menunjukkan kemarahan kepada Pocari Sweat. Mereka membanjiri akun Weibo perusahaan itu dengan berbagai pesan, salah satunya meminta agar Pocari Sweat "keluar dari Tiongkok" karena mendukung kebebasan Hong Kong.

5. TVB mengaku kecewa dengan langkah Pocari Sweat

Pocari Sweat: Dibenci Tiongkok, Disuka Demonstran Hong KongANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Melalui media milik pemerintah Tiongkok, Global Times, perwakilan TVB mengaku kecewa terhadap Pocari Sweat. TVB menuding Otsuka Pharmaceutical Company yang berpusat di Jepang sedang menarik hati para demonstran Hong Kong "yang setara dengan tunduk terhadap kekerasan".

"TVB sudah secara obyektif meliput para demonstran yang dengan kekerasan menyerbu Dewan Legislatif, membuat penonton menyaksikan peristiwa itu melalui beragam sudut dan mengerti langkah yang diambil polisi dalam situasi saat itu, termasuk pembubaran para pengunjuk rasa," tulis TVB dalam sebuah pernyataan resmi.

"Liputan itu menjangkau sampai jauh. Sementara itu, klien pengiklan kami diancam oleh demonstran yang radial dan meminta untuk mencabut iklan yang ditayangkan di TVB." Salah satu warga yang dikutip Global Times berasumsi keputusan Pocari Sweat dipengaruhi kedekatan Jepang dengan Amerika Serikat.

"Ini masalah posisi. Sebagai perusahaan Jepang, dia ikut apa kata Jepang, yang merupakan teman dekat Amerika Serikat. Jadi tentu saja dia mengambil posisi yang mendukung kelompok oposisi Hong Kong."

Baca Juga: Tiongkok Peringatkan Hong Kong: Kericuhan Bisa Mengancam Perekonomian 

Topik:

Berita Terkini Lainnya