Populasi Kian Menua, Tiongkok Siap Akhiri Kebijakan Dua Anak

Sebelumnya warga hanya boleh punya satu anak.

Beijing, IDN Times - Pemerintah Tiongkok berencana untuk mengakhiri kebijakan dua anak setelah negara tersebut melihat ada masalah demografi. Berdasarkan sensus yang dilakukan otoritas terkait, populasi Tiongkok semakin bertambah tua sehingga kebijakan tentang ukuran keluarga perlu dievaluasi kembali.

1. Rancangan kebijakan yang baru dikatakan sedang dalam tahap formulasi

Populasi Kian Menua, Tiongkok Siap Akhiri Kebijakan Dua Anakunsplash.com/Sandy Millar

Koran yang berafiliasi dengan kantor kejaksaan Tiongkok, The Procuratorate Daily, mengabarkan bahwa pembuat kebijakan tengah menggodok aturan dan di dalamnya tidak disebutkan mengenai program keluarga berencana. Ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya ketika topik jumlah anak tidak pernah luput dari perhatian pemerintah.

Meski demikian, belum jelas apakah pemerintah akan menaikkan batas jumlah anak yang diizinkan untuk dimiliki oleh suatu keluarga atau benar-benar membebaskan masyarakat untuk menentukan sendiri. Rancangan itu sendiri direncanakan akan selesai pada 2020.

Baca Juga: Perundingan dagang AS-Tiongkok, Dolar Melemah

2. Jumlah populasi usia lanjut di Tiongkok semakin meningkat

Populasi Kian Menua, Tiongkok Siap Akhiri Kebijakan Dua Anakunsplash.com/Matthew Bennett

Dikutip dari Bloomberg, pada 2040 mendatang 24 persen populasi Tiongkok diproyeksi akan berusia 65 tahun ke atas. Persentase ini sedikit lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat dan bahkan dua kali lipat dari India. Menurut estimasi IMF, jumlah orang di usia produktif (15 hingga 59 tahun) bisa menurun sebanyak 170 juta dalam tiga dekade, dimulai dari sekarang.

Ini diduga sudah mulai dirasakan oleh Tiongkok, atau setidaknya ada gejala menuju kepada kekhawatiran tersebut. Pemerintah takut jika tidak segera melakukan sesuatu, kondisi demografi akan berdampak buruk terhadap perekonomian Tiongkok. Hanya saja, tak sedikit yang meragukan apakah rakyat bersedia mengikuti kebijakan pemerintah.

Masalahnya adalah biaya hidup di Tiongkok semakin meningkat setiap tahun. Bukan hanya dari segi perumahan, tapi juga perawatan anak serta layanan kesehatan yang sulit dijangkau. Belum lagi masalah jam kerja yang sangat panjang di negara itu yang berpengaruh terhadap kualitas waktu bersama keluarga.

3. Sebelumnya pemerintah hanya mengizinkan rakyatnya punya satu anak

Populasi Kian Menua, Tiongkok Siap Akhiri Kebijakan Dua Anakunsplash.com/Sue Zeng

Kebijakan dua anak diperkenalkan Tiongkok pada 2016 lalu. Ini terjadi setelah sebelumnya pemerintah memberlakukan kebijakan satu anak saja. Ketika masih menjalankan kebijakan yang dimulai sejak 1979 itu tak sedikit perempuan yang harus melakukan aborsi agar tak mendapatkan sanksi dari negara.

Sanksi tersebut antara lain kesulitan mengakses pendidikan atau mendapatkan pekerjaan. Sejak 1979 hingga 2016, pertumbuhan penduduk di Tiongkok melamban hingga hanya 0,6 persen per tahun. Setelah terasa dampaknya pada tenaga kerja dan perekonomian, Tiongkok menambahkan jumlah anak yang bisa dimiliki satu keluarga menjadi dua.

Baca Juga: Wajah Islam di Kota Hangzhau Tiongkok

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya