Profil Mohamed Morsi: Dipilih Demokratis, Lengser di Tangan Militer

Morsi dinilai mengistimewakan kelompok Islam ketika menjabat

Cairo, IDN Times - Mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi meninggal dunia pada Senin (17/6). Ia menghembuskan nafas terakhir usai menjalani persidangan atas dugaan melakukan aktivitas mata-mata yang berhubungan dengan Hamas dan Hezbollah.

Politisi kelahiran 20 Agustus 1951 tersebut merupakan presiden Mesir pertama dan satu-satunya yang dipilih secara demokratis. Namun, situasi Mesir yang penuh gejolak membuat masa pemerintahan diwarnai turbulensi. Morsi pun hanya bisa menjabat selama setahun sebelum akhirnya digulingkan oleh militer.

1. Dari dunia pendidikan, Morsi memasuki arena politik

Profil Mohamed Morsi: Dipilih Demokratis, Lengser di Tangan MiliterANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Abd El-Ghany/File Photo

Morsi lahir di sebuah desa bernama El-Adwah. Setelah menyelesaikan pendidikan di Cairo University, ia memutuskan pindah ke Amerika Serikat pada 1970-an. Ia melanjutkan studinya dan berhasil memperoleh gelar PhD. Beberapa tahun kemudian, Morsi kembali ke tanah airnya untuk mengajar di jurusan teknik di Zagazig University.

Setelah 15 tahun berkecimpung di dunia pendidikan, ia pindah kapal dan memasuki arena politik. Pada 2000, Morsi terpilih sebagai anggota parlemen setelah mencalonkan diri dari jalur independen. Ini karena organisasinya, Ikhwanul Muslimin, dicap terlarang di Mesir. Posisinya bertahan hingga 2005.

Baca Juga: Parlemen Setujui Amandemen, Presiden Mesir Bakal Menjabat Hingga 2030

2. Karirnya di Ikhwanul Muslimin meroket

Profil Mohamed Morsi: Dipilih Demokratis, Lengser di Tangan MiliterANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/File Photo

Morsi merupakan sosok penting di Ikhwanul Muslimin. Dari sebuah pergerakan dan organisasi terlarang, Ikhwanul Muslimin berhasil mendirikan partai politik bernama Freedom and Justice Party pada 2011. Dilansir dari BBC, 40 persen anggota partai ini berasal dari Ikhwanul Muslimin. Morsi pun ditunjuk sebagai presiden partai.

Salah satu yang membuat Morsi populer adalah kemampuan retorikanya. Ini juga yang membuatnya dipenjara di bawah pemerintahan Hosni Mubarak, walau kemudian ia berhasil melarikan diri di tengah kerusuhan yang melanda Cairo pada 2011. Akibat kabur inilah empat tahun kemudian pengadilan menuntut Morsi hukuman mati.

3. Dari Ikhwanul Muslimin ke Istana Presiden

Profil Mohamed Morsi: Dipilih Demokratis, Lengser di Tangan MiliterANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Abd El-Ghany/File Photo

Sepak terjang Morsi di dunia politik mencapai puncaknya ketika pada 24 Juni 2012 ia menjadi orang pertama dan satu-satunya (sejauh ini) yang terpilih sebagai Presiden Mesir. Kesempatan itu datang ketika kandidat dari partainya, Khairat al-Shater, terpaksa mundur dari pencalonan.

Pemilu itu sendiri dimungkinkan berlangsung setelah Hosni Mubarak terpaksa mengundurkan diri ketika revolusi pada 2011. Pemerintahan Morsi tidak berjalan mulus. Sejarah kembali berulang di Mesir. Hanya dalam setahun, ia sudah bisa digulingkan oleh militer pimpinan Abdul Fattah al-Sisi yang kini menggantikan posisinya.

4. Morsi dianggap mengistimewakan kelompok Islam

Profil Mohamed Morsi: Dipilih Demokratis, Lengser di Tangan MiliterANTARA FOTO/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/File Photo

Dengan Ikhwanul Muslimin sebagai kendaraan politik, banyak pengamat meyakini Morsi akan mengistimewakan kelompok Islam di pemerintahannya. Salah satu analisis tentang era Morsi yang seumur jagung dipublikasikan oleh Foreign Policy. Ia memilih jalan membela faksi Islam, menggunakan populisme, serta memanfaatkan politik zero-sum game yang justru memperdalam perpecahan.

Morsi tidak mampu mengambil keuntungan dari demokrasi yang membuatnya terpilih sebagai kepala negara dengan justru membungkam oposisi dan menjadikan Ikhwanul Muslimin kelompok spesial di politik. Situasi ekonomi yang tak membaik pun menimbulkan kemarahan masyarakat yang sudah berjuang membawa perubahan lewat beragam demonstrasi.

5. Morsi menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji

Profil Mohamed Morsi: Dipilih Demokratis, Lengser di Tangan MiliterANTARA FOTO/REUTERS/Asmaa Waguih/File Photo

Pada 3 Juli 2013 malam, militer membekukan konstitusi dan memaksa membentuk pemerintahan sementara. Morsi pun ditahan karena tuduhan mendorong terjadinya pembunuhan ketika ada pertikaian antara masyarakat sipil dan Ikhwanul Muslimin. Ia juga dituduh membahayakan keamanan negara karena bekerja sama dengan Hamas dan Hezbollah demi bisa melarikan diri dari penjara pada 2011.

Morsi sendiri mengatakan bahwa pengadilannya tidak murni karena kesalahan seperti yang telah dituduhkan. Dilansir dari The Guardian, Morsi mengatakan, "Apa yang terjadi sekarang adalah kudeta militer. Saya sangat geram bahwa sistem hukum Mesir berperan sebagai kedok dalam kepuraan-puraan dari kudeta militer ini."

Baca Juga: Salah Merasa Dimanfaatkan sebagai Alat Politik Pemerintah Mesir

Topik:

Berita Terkini Lainnya