Sekjen PBB: Dampak COVID-19 bagi Dunia Paling Mengerikan Sejak PD II

Ia mengingatkan soal dampak kesehatan, ekonomi, dan sosial

New York, IDN Times - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengingatkan soal dampak "mengerikan" jangka panjang dari pandemik COVID-19 terhadap perekonomian global serta negara-negara yang menghadapinya. Guterres pun meminta adanya kerja sama yang baik secara internasional untuk melawannya.

"COVID-19 merupakan ujian terbesar yang kita hadapi bersama sejak dibentuknya Perserikatan Bangsa-bangsa," kata Guterres melalui konferensi pers virtual. PBB sendiri didirikan pada 75 tahun menyusul berakhirnya Perang Dunia II yang memporak-porandakan perdamaian di berbagai sudut di muka bumi.

1. Ini bukan hanya krisis kesehatan, tapi juga manusia

Sekjen PBB: Dampak COVID-19 bagi Dunia Paling Mengerikan Sejak PD IIRak kosong di supermarket Carrefour setelah warga menimbun makan di Monaco ketika Prancis menghadapi penyebaran virus corona pada 13 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Eric Gaillard

Ia melanjutkan,"Krisis manusia seperti ini menuntut adanya aksi kebijakan yang terkoordinasi, tepat sasaran, inklusif dan inovatif dari negara-negara di dunia dengan perekonomian unggul -- dan dukungan finansial serta teknis maksimal untuk masyarakat dan negara-negara termiskin dan paling rentan."

"Namun, ini lebih dari sekadar krisis kesehatan. Ini adalah krisis manusia. Penyakit virus corona [COVID-19] menyerang masyarakat hingga ke bagian paling inti," tambahnya. Hingga Kamis (2/4), ada lebih dari 900.000 kasus virus corona di dunia dengan total kematian mencapai 47.258 jiwa.

Baca Juga: 10 Arahan Jokowi untuk Bantuan Sosial Atasi Dampak Wabah Virus Corona

2. Dunia belum sampai ke situasi aman dari COVID-19 dan masih perlu sikap kooperatif dari berbagai pihak

Sekjen PBB: Dampak COVID-19 bagi Dunia Paling Mengerikan Sejak PD IIPersonel unit kesehatan bersiap membantu menangani wabah virus corona dalam tur media yang diselenggarakan oleh pejabat Hisbullah di pinggiran kota bagian selatan Beirut, Lebanon,pada 31 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aziz Taher

Korea Selatan dan Tiongkok mulai melaporkan lebih sedikit kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir. Akan tetapi, Guterres berpendapat situasinya belum aman sehingga masih perlu kerja keras dan sikap kooperatif dari berbagai pihak untuk bersama-sama memerangi virus corona.

"Kita masih sangat jauh dari situasi yang semestinya untuk secara efektif melawan COVID-19 di seluruh dunia dan untuk mampu menyelesaikan dampak-dampak negatifnya," ujar Guterres. Terlebih lagi negara-negara berkembang dan miskin di Asia dan Afrika dikhawatirkan menjadi pihak paling rentan di tengah pandemik ini.

Pemerintah di negara-negara maju diminta untuk membantu mereka yang masih memiliki persiapan kurang, misalnya dari sisi kesehatan. "Mari kita ingat bahwa kita hanya sekuat sistem kesehatan kita yang paling lemah di dunia yang saling terkoneksi dengan satu sama lain ini," tegasnya.

3. PBB mendirikan Dana Amanah untuk Penanggulangan dan Pemulihan COVID-19

Sekjen PBB: Dampak COVID-19 bagi Dunia Paling Mengerikan Sejak PD IIGedung dengan tulisan himbauan untuk tetap berada di rumah menjelang lockdown 21 hari untuk menekan penularan virus corona di Cape Town, Afrika Selatan, pada 26 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Hutchings

Oleh karena itu, Guterres meresmikan peluncuran Dana Amanah PBB untuk Penanggulangan dan Pemulihan COVID-19 pada minggu ini. Ini karena PBB melihat selain kesehatan, dampak terburuk pandemik juga terjadi di sektor sosial dan ekonomi terutama bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah di berbagai negara.

Dengan Dana Amanah tersebut, PBB berharap bisa mendukung penyediaan asuransi kesehatan dan pengangguran serta perlindungan sosial. Tujuan lainnya adalah mengangkat usaha kecil dan menengah dari keterpurukan demi mencegah hilangnya lapangan pekerjaan.

"Apa yang dunia butuhkan sekarang adalah solidaritas. Dengan solidaritas, kita bisa mengalahkan virus dan membangun dunia yang lebih baik," kata Guterres. "Dengan aksi yang tepat, pandemik COVID-19 bisa menandai dimulainya jenis kerja sama global dan antarmasyarakat yang baru."

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com

Baca Juga: [UPDATE] Korban Jiwa Akibat Virus Corona 47.205, Italia Tertinggi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya