Sudah Diperingatkan PBB, Trump Kembali Serang Para Jurnalis

Cemoohannya dikhawatirkan membahayakan awak media

Washington DC, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menyerang para jurnalis dengan menyebut pers sebagai "berita palsu yang menjijikkan". Serangan verbal itu terjadi ketika ia berpidato di sebuah kampanye calon senator dari Partai Republik di Pennsylvania pada Kamis malam (2/8). Trump juga mencemooh wartawan-wartawan yang hadir.

1. Ia menyebut pemberitaan media tentang hubungannya dengan Ratu Inggris sebagai "fake news" atau "berita palsu"

Sudah Diperingatkan PBB, Trump Kembali Serang Para JurnalisANTARA FOTO/Stefan Rousseau/Pool via REUTERS

Seperti dilaporkan The Guardian, Trump marah terhadap pemberitaan media mengenai berbagai hal. Mulai dari pemilihan presiden pada 2016, pertemuannya dengan Kim Jong-un dan Vladimir Putin, serta kunjungannya ke Inggris.

Khusus untuk topik terakhir, Trump tidak terima dengan laporan media yang menyebut bahwa ia terlambat saat harus bertemu dengan Ratu Inggris. Menurutnya, ia dan Ratu Elizabeth "berhubungan baik" dan menyebut media telah berbohong.

"Mereka [jurnalis] bisa membuat segalanya tampak buruk. Sebab mereka adalah berita palsu," ujarnya yang kemudian disambut tepuk tangan para undangan. Pendukung-pendukungnya pun dilaporkan bersikap agresif terhadap koresponden CNN bernama Jim Acosta.

2. Trump juga menghina para jurnalis sebagai "orang-orang buruk yang mengerikan"

Sudah Diperingatkan PBB, Trump Kembali Serang Para JurnalisANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Selain media secara umum, pada kesempatan itu Trump juga menyerang para wartawan yang datang untuk meliput acara tersebut. "Bahkan orang-orang yang ada di belakang sana, orang-orang buruk dan mengerikan," kata dia, merujuk kepada jurnalis-jurnalis yang menempati posisi di bagian belakang.

Ia mengaku pemberitaan mengenai pertemuan dengan Kim Jong-un membuatnya kesal. Media menilai bahwa Trump tidak mampu menghasilkan kesepakatan konkret. Sementara Trump meyakini yang sebaliknya sehingga menyebut media memberitakan laporan palsu.

Trump mengaku menelepon Melania usai pertemuan dan berkata,"Aku baru saja menghentikan peluncuran misil [yang mungkin terjadi] setiap dua detik. Dan sayang, aku membawa para tawanan kembali [dari Korea Utara]. Dan tahukah kamu, mereka takkan melakukan uji nuklir lagi."

"Media akhirnya akan memperlakukanku dengan baik. Aku menantikan saat bangun besok pagi dan membaca berita-berita itu," ucapnya, menirukan apa yang ia katakan kepada istrinya itu. Hanya saja, ia melihat hanya ada "pemberitaan negatif" dari "berita palsu".

Baca Juga: Ivanka Trump Tutup Brand Fashion Miliknya

3. Sehari sebelumnya, PBB memperingatkan Trump agar tak lagi memakai retorika agresif terhadap media

Sudah Diperingatkan PBB, Trump Kembali Serang Para JurnalisANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

Ini bukan pertama kalinya Trump menyerang awak media secara verbal karena pemberitaan yang ada tidak sesuai dengan keinginannya. Dilansir BBC, David Kaye dan Edison Lanza dari Komisi Inter-Amerika untuk Hak Asasi Manusia di PBB pun turun tangan untuk memperingatkan Trump.

Menurut keduanya, serangan verbal Trump terhadap jurnalis itu "strategis" dan bisa "melemahkan kebebasan pers serta fakta-fakta yang terverifikasi". Kaye dan Lanza juga khawatir jika sikap memusuhi Trump itu ditirukan oleh pendukung-pendukungnya karena menganggap wajar.

Dampak lebih luasnya adalah potensi "peningkatan risiko serangan dengan kekerasan terhadap jurnalis" yang sengaja "didesain untuk melemahkan kepercayaan dalam melaporkan sebuah berita".

Sementara itu, melalui sebuah cuitan, Acosta yang diserang di Pennsylvania mengaku keluar dari Ruang Media di Gedung Putih usai Sekretaris Pers Sarah Sanders menolak mengatakan bahwa para jurnalis bukan musuh pemerintahan saat ini.

Baca Juga: Bintang Donald Trump di Hollywood Walk of Fame Dirusak

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya