Berdasarkan Survei, Ternyata Ini yang Dicari Pengguna Tinder

Kamu juga?

Pada Juni 2017, aplikasi kesehatan dari Amerika Serikat, Clue, bekerja sama dengan Kinsey Institute untuk melakukan survei terkait pengaruh teknologi dalam kehidupan percintaan. Ini adalah salah satu survei seks internasional terbesar di dunia dan diterjemahkan ke dalam 15 bahasa.

Clue dan Kinsey Institute meminta lebih dari 140.000 responden dari 198 negara untuk terlibat dalam survei mereka. Pertanyaan yang diajukan pun meliputi apa peran teknologi dalam mempertemukan mereka dengan pasangan potensial atau sekadar meningkatkan kehidupan seksual mereka.

Mayoritas orang memakai Tinder bukan untuk mencari pasangan seks.

Berdasarkan Survei, Ternyata Ini yang Dicari Pengguna TinderPriscilla Du Preez via Unsplash

Berdasarkan survei tersebut, 30 persen responden mengaku menggunakan aplikasi kencan seperti Tinder. Rupanya, tak seperti anggapan banyak orang selama ini, mayoritas justru bukan memanfaatkannya untuk cinta satu malam (one night stand).

15 persen dari mereka berharap menemukan kekasih dari aplikasi kencan. Sedangkan 10 persen mengaku hanya ingin cinta satu malam. Bahkan, lebih banyak anak muda usia 18 hingga 20 tahun yang mencari pasangan baik untuk jangka pendek atau jangka panjang (9 persen) dibandingkan dengan yang hanya ingin kencan biasa (7 persen).

Clue dan Kinsey Institute juga menemukan bahwa orang Swedia yang paling banyak menggunakan aplikasi kencan (46 persen) untuk mendapatkan pasangan jangka panjang (23 persen). Sedangkan, sebagian (21 persen) mendaftar ke aplikasi tersebut untuk cinta satu malam atau kencan cepat.

Baca Juga: Akan Ada Logo Tinder Di Jersey MU Musim Depan

Semakin banyak orang bergantung kepada teknologi untuk kehidupan asmara mereka.

Berdasarkan Survei, Ternyata Ini yang Dicari Pengguna TinderToa Heftiba via Unsplash

Menurut sebuah studi, jika sebelumnya perjodohan banyak dilakukan melalui teman, di era teknnologi ini ternyata aplikasi kencan seperti Tinder menjadi cara nomor satu untuk mendapatkan pasangan. 

Amanda Gesselman, peneliti di Kinsey Institute, mengatakan bahwa data ini menunjukkan manusia semakin bergantung kepada teknologi atau aplikasi untuk urusan komitmen atau spontanitas, tapi bukan untuk seks reguler tanpa perasaan.

Ida Tin, CEO dan pendiri Clue, menilai teknologi belum mendominasi kehidupan seks dan hubungan asmara manusia. Menurutnya, teknologi justru adalah bagian dari gambaran besar dengan pengaruh terhadap semua aspek hidup kita.

Baca Juga: Yuk, Mengenal Beragam Tipe Cowok di 5 Aplikasi Dating

Topik:

Berita Terkini Lainnya