Taiwan Sebut Tiongkok Ingin Jadikan Mereka The Next Hong Kong

Taiwan menegaskan dirinya adalah negara merdeka

Jakarta, IDN Times - Taiwan mengatakan pemerintah Tiongkok berniat membuat mereka menjadi Hong Kong berikutnya. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu dalam pertemuannya dengan Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar di Taipei pada Selasa 11 Agustus 2020.

"Hidup kami menjadi semakin sulit karena Tiongkok terus menekan Taiwan untuk menerima persyaratan-persyaratan politiknya--persyaratan yang akan mengubah Taiwan menjadi Hong Kong berikutnya," kata Wu dalam konferensi pers bersama Azar, seperti dikutip Reuters.

1. Tiongkok menawarkan "one country, two systems" kepada Hong Kong

Taiwan Sebut Tiongkok Ingin Jadikan Mereka The Next Hong Kong(Presiden Taiwan Tsai Ing-wen) REUTERS/TYRONE SIU via ANTARANEWS

Menurut keterangan Wu, Tiongkok telah memberi penawaran kepada Taiwan seperti yang pernah ditawarkan kepada Hong Kong yaitu "one country, two systems". Dengan kondisi itu, Taiwan akan secara resmi mengakui menjadi bagian dari Tiongkok, tapi dengan sistem politik, ekonomi dan sosial yang berbeda secara internal.

Akan tetapi, seluruh partai besar dan pemerintah Taiwan menolak proposal tersebut. "Kami tahu ini bukan sekadar soal status Taiwan, tapi tentang mempertahankan demokrasi di hadapan agresi otoriter. Taiwan harus menang melawan perang-perang tersebut supaya demokrasi bisa berjaya," kata Wu.

Ia pun menambahkan bahwa Taiwan beruntung memiliki kawan seperti Azar di Amerika Serikat yang bersedia membantu agar keinginan untuk menjadi negara berdaulat diakui oleh komunitas internasional.

Baca Juga: Menteri Kesehatan AS Tiba di Taiwan, Tiongkok Meradang

2. Amerika Serikat, di atas kertas, mengakui Taiwan adalah bagian dari Tiongkok

Taiwan Sebut Tiongkok Ingin Jadikan Mereka The Next Hong KongPresiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan keterangan kepada media setelah pidato langsung kebijakan kedua menjelang pemilu pada Januari mendatang di Taipei, Taiwan, pada 25 Desember 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Ann Wang

Hubungan antara Taiwan dengan Amerika Serikat tidak bisa dibilang mudah untuk dijelaskan. Di atas kertas, Amerika Serikat secara resmi memutuskan hubungan dengan Taiwan pada 1979, dan mengakui Tiongkok sebagai penguasa satu-satunya. Kantor perwakilan diplomatik pun digeser dari Taipei ke Beijing.

"Amerika Serikat tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Menjaga hubungan tidak resmi yang kuat dengan Taiwan merupakan tujuan besar bagi Amerika Serikat, sejalan dengan keinginan Amerika Serikat untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di Asia," tulis Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat di situs resminya.

Akan tetapi, pada kenyataannya, Washington terus berusaha meningkatkan dukungan bagi kemerdekaan Taiwan di tengah kompetisi dengan Beijing. Terakhir pada Maret lalu, Presiden Donald Trump menandatangani sebuah undang-undang yang menyatakan Amerika Serikat wajib mengambil langkah untuk menguatkan hubungan diplomatik dengan Taiwan.

Undang-undang yang sama juga mewajibkan Amerika Serikat mengubah hubungan dengan negara mana pun yang mengesampingkan kesejahteraan dan keamanan Taiwan. Dengan kata lain, ini merupakan bentuk perlawanan Washington terhadap dominasi Beijing di Asia melalui kehangatan hubungan dengan Taipei.

3. Tiongkok geram dengan kunjungan Amerika Serikat ke Taiwan

Taiwan Sebut Tiongkok Ingin Jadikan Mereka The Next Hong KongSuasana demonstrasi menolak Undang-undang Keamanan Nasional di Hong Kong pada 1 Juli 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Sementara, Tiongkok secara terbuka menyatakan rasa tidak terima dengan kunjungan Azar ke Taipei, baik untuk mempelajari bagaimana Taiwan merespons pandemi COVID-19 maupun memberi dukungan politik. Tiongkok melihatnya sebagai bentuk provokasi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan pihaknya telah menyampaikan keberatan kepada perwakilan diplomatik Amerika Serikat. Ia juga menegaskan Amerika Serikat telah secara serius melanggar janji perihal Taiwan dan meminta agar negara tersebut tak lagi berkomunikasi secara resmi dengan Taipei.

Media pemerintah Tiongkok Global Times menyebut kunjungan Azar sebagai bentuk provokasi terhadap Beijing. Sebagai respons, Tiongkok mengirimkan sejumlah pesawat militer untuk terbang di dekat Selat Taiwan pada Senin 10 Agustus 2020. Pesawat-pesawat itu pun sempat terlacak oleh radar anti-misil Taiwan.

Baca Juga: Yuk, Intip Cara Pemerintah Taiwan Sukses Tangani Virus Corona

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya