Tentara Korea Utara Kabur ke Korea Selatan Cari Perlindungan

Tentara itu menyeberangi sungai di perbatasan Korut-Korsel

Seoul, IDN Times - Seorang tentara Korea Utara baru-baru ini melarikan diri ke Korea Selatan. Menurut Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan yang mengungkap kejadian tersebut pada Kamis (1/8), tentara tersebut masih berstatus aktif.

Diberitakan oleh kantor berita Yonhap, tentara itu menyeberangi sungai yang berada di perbatasan antar kedua negara Korea dan mengaku ingin memperoleh perlindungan dari Korea Selatan. Kawasan perbatasan itu sendiri merupakan Zona Demiliterisasi (DMZ) yang dipagari dengan ketat.

1. Ia diamankan militer Korea Selatan pada malam hari

Tentara Korea Utara Kabur ke Korea Selatan Cari PerlindunganANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui/File Photo

Militer Korea Selatan mengetahui laki-laki itu terbawa arus ke arah selatan ketika berusaha melewati Sungai Imjin yang melintangi garis demarkasi pada Rabu (31/7) sekitar pukul 23.38 waktu setempat.

Salah satu pejabat militer Korea Selatan mengatakan tentaranya yang sedang bertugas pertama kali menemukan sebuah benda asing mengapung di sungai melalui perangkat observasi panas, yang kemudian dikonfirmasi sebagai manusia. Setelah itu, tentara Korea Selatan mengamankannya sesuai dengan protokol yang berlaku.

2. Korea Selatan juga menemukan mayat

Tentara Korea Utara Kabur ke Korea Selatan Cari PerlindunganANTARA FOTO?REUTERS/Kim Hong-Ji

Militer Korea Selatan mengatakan, laki-laki itu adalah tentara yang masih bertugas aktif, dan dia mengungkapkan ingin membelot. Prosedur-prosedur yang berhubungan dengan ini sedang berlangsung. Tak hanya dia, tentara Korea Selatan juga menemukan sesosok mayat di Sungai Imjin.

Kementerian Pertahanan menduga dia adalah warga sipil Korea Utara. Saat ditemukan, pejabat pemerintah Korea Selatan menyebut dia memakai celana panjang bergaya militer dan sebuah ikat pinggang. Ia diperkirakan sudah meninggal dunia setidaknya sejak dua minggu lalu.

3. Sudah hampir satu dekade ada warga Korea Utara melarikan diri lewat area itu

Tentara Korea Utara Kabur ke Korea Selatan Cari PerlindunganANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Menurut Yonhap, itu adalah pertama kalinya sejak 2010 ada warga Korea Utara yang melarikan diri dan membelot ke Korea Selatan melalui Sungai Imjin. Sedangkan pembelot terakhir yang kabur dari rezim otoriter tersebut melalui DMZ melakukannya pada Desember tahun lalu.

Si pembelot sendiri juga merupakan anggota militer Korea Utara. Ia melintasi bagian timur perbatasan kedua negara. Sejauh ini belum ada tanda-tanda pergerakan dari Korea Utara. Area itu tertutup kabut tebal dan hujan kemarin.

Baca Juga: Usai Dikabarkan Kerja Paksa, Pejabat Korea Utara Tampil ke Publik

4. Korea Selatan sempat menduga ada tiga orang pembelot menyamar jadi nelayan

Tentara Korea Utara Kabur ke Korea Selatan Cari PerlindunganANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Sementara itu, pada Senin (29/7), pemerintah di Seoul mengembalikan tiga orang Korea Utara yang melewati batas laut dengan memakai sebuah kapal nelayan. Korea Selatan mengira para nelayan itu ingin membelot. Hanya saja, mereka ternyata memilih untuk kembali ke Korea Utara.

"Kami menyimpulkan tidak ada indikasi tiga nelayan itu berniat melakukan infiltrasi dalam bentuk apa pun," kata pejabat Korea Selatan, seperti dilansir dari Reuters. Seoul pun menginformasikan kepada Pyongyang bahwa ketiganya secara sukarela memutuskan kembali ke negara asal mereka.

5. Jumlah pembelot meningkat pada 2018

Tentara Korea Utara Kabur ke Korea Selatan Cari PerlindunganANTARA FOTO/The Presidential Blue House/Handout via REUTERS

Ratusan warga Korea Utara melarikan diri ke Korea Selatan setiap tahun. Akan tetapi, ini hampir mustahil dilakukan melalui DMZ. Sebab, area tersebut dipenuhi oleh ranjau, pagar, serta pos-pos tentara dan segala perlengkapannya di kedua sisi.

Sementara itu, menurut laporan NKNews, jumlah pembelot dari Utara ke Selatan pada 2018 lalu mengalami peningkatan yang signifikan. Sebanyak 1.137 warga Korea Utara memilih meninggalkan rezim Kim Jong-un dan mencari keselamatan di Selatan.

Angka ini naik dibandingkan pada 2017 lalu ketika sebanyak 1.127 warga sipil Utara membelot. Pada 2018, jumlah pembelot perempuan lebih besar (969 orang) dibandingkan laki-laki (168 orang). 

Baca Juga: Militer Korea Selatan: Rudal Korea Utara Terbang Sejauh 600 Kilometer

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya