Tiongkok Halangi Pelaku Industri Film Ikut Penghargaan di Taiwan

Acara tahun lalu sarat dengan pesan kemerdekaan Taiwan

Beijing, IDN Times - Regulator film Tiongkok dilaporkan mengeluarkan pengumuman yang berisi larangan bagi para pelaku industri perfilman negara itu untuk berpartisipasi dalam acara penghargaan di Taipei, Taiwan. Administrasi Film Tiongkok selaku pengawas industri tidak memberikan alasan di balik munculnya larangan tersebut.

Golden Horse Awards, nama acara penghargaan itu, disebut-sebut sebagai Oscar versi Taiwan. Aktor, aktris, dan pesohor papan atas Taiwan tidak ketinggalan untuk tampil di acara tersebut setiap tahun. Salah satu selebritas Tiongkok, Huang Bo, pernah membuat sejarah ketika menjadi pembawa acara untuk pertama kalinya pada tahun 2012.

1. Acara tahun lalu bermuatan kontroversi politik

Tiongkok Halangi Pelaku Industri Film Ikut Penghargaan di Taiwaninstagram.com/taiwanfilmfestival

Pada gelaran Golden Horse Award ke-55 yang diadakan November 2018 lalu, sutradara Taiwan bernama Fu Yue mengeluarkan komentar kontroversial. Dikutip dari BBC, pemenang kategori Dokumenter Terbaik itu mengaku berharap Taiwan akan diakui sebagai negara "merdeka" saat menyampaikan pidato kemenangannya.

"Ini adalah harapan terbesarku sebagai seorang warga Taiwan," ucapnya. Komentar Fu itu langsung membuat aktor dan aktris asal Tiongkok daratan kaget. Mereka juga mengungkapkan penolakan untuk sepakat dengan harapan tersebut. 

Sedangkan pemenang kategori Aktor Terbaik, Tu Men, tak kalah membuat terkejut ketika mengatakan bahwa dirinya merasa terhormat karena bisa mempersembahkan sebuah penghargaan di "Tiongkok, Taiwan". Nama ini menimbulkan reaksi negatif dari Taiwan.

Baca Juga: Dinilai Tak Mendidik, Tiongkok Larang Drama Sejarah dan Idol

2. Presiden Taiwan ikut buka suara

Tiongkok Halangi Pelaku Industri Film Ikut Penghargaan di Taiwanfilmtaiwan.org

Apa yang terjadi malam itu pun mampu membuat Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, ikut buka suara. Ia menegaskan bahwa pihaknya "tak pernah menerima frase 'Tiongkok, Taiwan' dan takkan pernah, sebab Taiwan adalah Taiwan".

"Saya bangga atas terlaksananya Golden Horse Awards kemarin yang menerangi perbedaan antara Taiwan dan Tiongkok daratan, karena kebebasan dan keberagaman kita, dan ini kenapa inilah tempat di mana kreasi artistik dibebaskan," tuturnya.

3. Panitia acara menyayangkan informasi ini

Tiongkok Halangi Pelaku Industri Film Ikut Penghargaan di Taiwanfilmtaiwan.org

Setelah kontroversi tersebut, relasi Tiongkok dan Taiwan semakin dingin. Majalah China Film News yang dipublikasikan regulator perfilman Tiongkok mengumumkan di akun Weibo resmi pada Rabu (7/8) bahwa acara tersebut terlarang untuk diikuti.

"Administrasi Film Tiongkok berkata bahwa mereka akan melarang film dan personel dari daratan berpartisipasi dalam Golden Horse Awards ke-55 pada 2019 ini," tulis unggahan tersebut. Dikutip dari Reuters, panitia acara pun memberi tanggapan. "Kami tentu akan menyesalkan ini jika memang benar terjadi," tulis penyelenggara dalam sebuah pernyataan resmi.

4. Perbedaan arti kebebasan dalam berkesenian sulit dihindari

Tiongkok Halangi Pelaku Industri Film Ikut Penghargaan di Taiwanunsplash.com/Banglu Cheng

Sementara itu, menurut pengamat film dari Shanghai, Dong Shu, penghargaan tersebut sebenarnya membawa manfaat. "Dari sudut pandang industri, Golden Horse dulu adalah platform bagus untuk bertukar film antara Tiongkok daratan, Taiwan dan Hong Kong," ujarnya.

"Akan tetapi, beberapa orang di Taiwan menampilkan konten yang sensitif secara politik, sesuatu yang melanggar aturan di Tiongkok daratan, oleh karena itu sifat penghargaan ini sudah berubah."

Pada 2018, sutradara Taiwan, Ang Lee, yang sukses dengan film-film seperti Crouching Tiger, Hidden Dragon serta Life of Pi berpendapat bahwa politik sebaiknya dijauhkan dari penghargaan itu.

5. Golden Horse Awards pernah jadi alat propaganda pemerintah

Tiongkok Halangi Pelaku Industri Film Ikut Penghargaan di Taiwanunsplash.com/Rovin Ferrer

Golden Horse Awards tahun ini sendiri akan digelar pada 23 November di Taipei. Penghargaan ini pertama kali diadakan pada 1962 dan tidak membatasi peserta selain kewajiban bahwa film yang diikutkan harus berbahasa Tiongkok. Menurut situs resminya, Golden Horse Awards pernah menjadi alat propaganda pemerintah dari tahun 1940-an hingga 1980-an.

Hampir semua film yang terpilih bertema politik dan patriotisme. Di penghujung 1980-an, para pelaku film dari generasi baru berani memberontak aturan ini dengan membawa topik-topik lain yang mereka anggap penting. Pada gelaran tahun lalu, film Tiongkok berjudul Dying to Survive mampu memenangkan kategori Film Terbaik dan masuk ke tujuh nominasi.

Baca Juga: Tiongkok Tak Segan Gelar Pasukan Demi Penyatuan dengan Taiwan

Topik:

Berita Terkini Lainnya