Tolak Kemerdekaan Catalonia, Ratusan Ribu Orang Turun ke Jalan

Jadi merdeka gak nih?

Usai deklarasi kemerdekaan Catalonia, ratusan ribu warga justru berkumpul di Barcelona untuk menyuarakan persatuan Spanyol. Mereka yang menentang pemisahan diri tersebut turun ke jalan pada Minggu (29/10). Ini adalah aksi terbesar yang digelar oleh mayoritas penduduk yang selama ini diam ketika diskusi terkait kemerdekaan Catalonia terjadi.

Tolak Kemerdekaan Catalonia, Ratusan Ribu Orang Turun ke JalanANTARA FOTO/REUTERS/Rafael Marchante

Referendum Catalonia sendiri sudah terjadi empat minggu berlalu lalu. Beberapa anggota parlemen Catalonia, yang kini sudah dibubarkan pemerintah Spanyol, sempat mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia.

Belum ada kejelasan terkait nasib Catalonia.

Tolak Kemerdekaan Catalonia, Ratusan Ribu Orang Turun ke JalanANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman

Pedemo yang melakukan aksi pun mengibarkan bendera Spanyol dan menyanyikan Viva Espana. "Aku di sini untuk membela persatuan dan hukum Spanyol. Karena tahu pada akhirnya takkan ada kemerdekaan, aku merasa kasihan kepada orang-orang yang tertipu bahwa kemerdekaan pasti terlaksana," kata seorang warga, seperti dikutip dari Reuters.

Namun, gelombang aksi penolakan dan sikap pemerintah di Madrid menghasilkan ketidakjelasan nasib wilayah tersebut. Bahkan, Carles Puigdemont, Presiden Catalonia yang sudah didepak Spanyol, kini terancam hukuman penjara karena tak membatalkan upaya pemisahan diri.

Baca juga: Sepakat Gelar Referendum, Catalonia Siap Pisah dari Spanyol

Sejumlah politisi pendukung kemerdekaan tengah mencari strategi baru.

Tolak Kemerdekaan Catalonia, Ratusan Ribu Orang Turun ke JalanANTARA FOTO/REUTERS/Sergio Perez

Pemerintah Spanyol sudah memberhentikan sebanyak 150 pejabat Catalonia dan mengambil alih pelayanan publik di sana. Cepat atau lambat, mereka harus segera membentuk pemerintah regional baru. Spanyol sendiri mengusulkan itu dilaksanakan pada 21 Desember mendatang.

Sedangkan mantan wakil Puigdemont tetap bersikeras bahwa Catalonia harus merdeka. Rumor yang beredar, partai bekas penguasa akan berkoalisi dengan partai pendukung kemerdekaan lain. "Kita butuh strategi bersama... ini penting untuk merajut aliansi yang solid dengan mereka yang berniat untuk mendirikan sebuah negara yang melayani masyarakatnya," ucapnya.

Sementara itu, yang terjadi saat ini adalah perbedaan yang sangat mencolok di antara beberapa lapisan masyarakat karena tak ada keputusan pasti. Keberadaan polisi nasional yang dikerahkan pemerintah di Madrid untuk menertibkan kondisi pun dikhawatirkan akan memperuncing krisis di Spanyol.

Baca juga: Selain Catalonia, 7 Negara Ini Juga Pernah Lakukan Referendum

Topik:

Berita Terkini Lainnya