Trump Batalkan Kunjungan, Warga Denmark Kecewa

Pembatalan karena Denmark menolak menjual Greenland

Copenhagen, IDN Times - Beberapa warga Denmark mengaku terkejut dan kecewa dengan keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menunda kunjungan tanpa menjelaskan soal penjadwalan ulang. Trump seharusnya mengunjungi Copenhagen pada 2-3 September mendatang atas undangan Ratu Margrethe.

Melalui Twitter pada Selasa malam (20/8), Trump menginformasikan bahwa ia menundanya. Alasannya adalah karena Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menolak membicarakan soal rencana Trump membeli Greenland dan menyebutnya sebagai sesuatu yang "absurd".

1. Mantan Menteri Luar Negeri Denmark menilai ini sebagai "kekacauan total"

Trump Batalkan Kunjungan, Warga Denmark Kecewaunsplash.com/Markus Winkler

Kristian Jensen yang menjabat sejak 2015 sampai 2016 menulis komentarnya melalui Twitter pada Rabu (21/8). "Kekacauan total dengan @realDonaldTrump dan penundaan kunjungan kenegaraan ke Denmark. Ini telah berubah dari sebuah kesempatan besar untuk menguatkan dialog antar aliansi menjadi suatu krisis diplomatik," tulisnya.

"Setiap orang harusnya tahu bahwa Greenland tidak untuk dijual," tambahnya. Denmark sendiri merupakan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sama seperti Amerika Serikat. Melalui perjanjian tahun 1951 dengan Denmark, Amerika Serikat menempatkan salah satu pangkalan militernya di Greenland.

2. Politisi Denmark sebut Trump menghina Ratu Margrethe

Trump Batalkan Kunjungan, Warga Denmark Kecewaunsplash.com/Ava Conploff

Soren Espersen, juru bicara urusan luar negeri dari partai sayap kanan Denmark, mengatakan kepada kantor berita Ritzau bahwa kabar ini "sangat, sangat mengejutkan", apalagi karena kedua negara merupakan "aliansi yang sangat dekat dan kawan baik".

Dikutip dari Reuters, Espersen menilai penundaan yang tanpa kejelasan dan bersifat sepihak itu merupakan sebuah penghinaan terhadap Ratu Margrethe. Undangan kerajaan disampaikan kepada Trump dan Ibu Negara Melania pada Juli kemarin.

"Ini menunjukkan mengapa kami sekarang, lebih dari kapan pun, seharusnya mempertimbangkan negara-negara Uni Eropa sebagai aliansi terdekat kami. Laki-laki itu tidak bisa diprediksi," kata politisi Denmark lainnya, Morten Ostergaard.

Baca Juga: Trump Serang Anggota Kongres Kulit Hitam, Capres Demokrat: Dia Rasis

3. Trump mengumumkan pernyataan Perdana Menteri Denmark melatar belakangi penundaan

Trump Batalkan Kunjungan, Warga Denmark KecewaANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

"Denmark merupakan suatu negara yang spesial dengan orang-orang yang luar biasa, tapi berdasarkan komentar Perdana Menteri Mette Frederiksen, bahwa dia tidak berminat untuk membicarakan pembelian Greenland, saya akan menunda pertemuan kami yang dijadwalkan terjadi dalam dua minggu ke waktu lain," tulis Trump melalui Twitter.

"Perdana Menteri mampu menyelamatkan pengeluaran dan usaha yang sangat besar bagi Amerika Serikat dan Denmark dengan bersikap tegas seperti itu. Saya berterima kasih kepadanya untuk itu dan menantikan untuk menjadwalkan kembali di masa depan!" tambahnya.

4. Trump menganalogikan pembelian Greenland seperti real estate

Trump Batalkan Kunjungan, Warga Denmark KecewaANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Trump mengatakan kepada reporter,"Kami beraliansi sangat baik dengan Denmark, kami melindungi Denmark seperti kami melindungi bagian besar dari dunia ini. Jadi, konsep itu muncul dan saya katakan,'Pasti saya pertimbangkan'. Secara strategis, ini menarik dan kami tertarik, tapi kami akan bicarakan dengan mereka."

"Ini bukan yang utama, saya bisa katakan itu," tambahnya, menegaskan bahwa pembelian Greenland tidak menjadi isu terpenting dalam skala prioritas Washington. Meski begitu, Trump menyebut jika mampu menjadikan Greenland sebagai bagian dari Amerika Serikat, "ini secara esensi merupakan kesepakatan real estate yang besar".

Baca Juga: Trump Keluarkan Kebijakan Baru, Umat Muslim Indonesia di AS Khawatir

5. Denmark menegaskan tak menjual Greenland

Trump Batalkan Kunjungan, Warga Denmark Kecewaunsplash.com/Filip Gielda

Pada Minggu (18/8), Frederiksen menegaskan status Greenland kepada koran Sermitsiaq ketika bertepatan dengan kunjungan ke Greenland. Ia menggarisbawahi bahwa"Greenland tidak dijual". Ia menambahkan,"Greenland bukan milik orang-orang Denmark. Greenland milik warga Greenland. Saya sangat berharap ini tidak serius."

Greenland sendiri merupakan wilayah otonom yang berada di bawah kekuasaan Denmark. Ini karena pada 2008, warga Greenland memutuskan dalam referendum untuk mempunyai pemerintahan sendiri.

Transfer kekuasaan pun berlangsung dan akhirnya Greenland bisa mengurus kebijakan politik, ekonomi, dan yudisial sendiri. Salah satu pulau terbesar di dunia itu hanya bergantung kepada Denmark untuk urusan kebijakan luar negeri dan pertahanan.

Baca Juga: Donald Trump Ingin Membeli Greenland

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya