Virus Corona: 97 Kematian dalam Sehari, Total 910 Orang Meninggal!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beijing, IDN Times - Virus corona belum juga menampakkan tanda akan melamban dengan sebanyak 97 nyawa melayang di Tiongkok pada hari Minggu saja (9/2). Otoritas kesehatan Tiongkok menyebut total pasien meninggal hingga saat ini mencapai setidaknya 910 jiwa.
Selain itu, satu orang meninggal di Hong Kong dan satu lagi di Filipina. Sebagian besar kematian, yaitu sebanyak 871 pasien, terjadi di Provinsi Hubei di mana Wuhan, kota asal virus corona bermula, berada.
Angka ini sendiri mengalahkan jumlah kematian ketika wabah Sindrom Pernafasan Akut Berat (SARS) melanda pada 2003.
1. Lebih dari 40.000 kasus virus corona terjadi di Tiongkok
Dikutip dari Reuters, otoritas kesehatan Tiongkok melaporkan sudah ada 40.171 kasus virus corona di seantero negeri. Sementara itu, setidaknya ada 25 negara yang juga mengonfirmasi kasus virus mematikan itu, seperti Amerika Serikat, Jepang, Singapura, dan Jerman.
Sejumlah maskapai penerbangan besar dunia pun memutuskan untuk menghentikan sementara semua layanan dari dan ke Tiongkok. Negara-negara juga sudah mengevakuasi warga mereka dari Provinsi Hubei dan sedang menempatkan mereka di fasilitas karantina selama 14 hari sesuai dengan masa inkubasi virus.
Baca Juga: [UPDATE] Korban Meninggal akibat Virus Corona 907 Orang
2. WHO meminta semua pemerintah dunia waspada dan saling bekerja sama
Editor’s picks
Direktur badan kesehatan dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan melalui akun Twitter pribadinya bahwa tim pakar internasional sudah berangkat menuju Tiongkok. Misi itu dipimpin oleh dr. Bruce Aylward yang menurut Ghebreyesus adalah "seorang veteran dalam darurat kesehatan publik di masa lalu".
Ia pun mengingatkan bahwa ada contoh mengkhawatirkan di mana virus corona menyebar dari orang-orang yang tak pernah mengunjungi Tiongkok.
"Pendeteksian kasus dalam jumlah kecil sekarang mungkin mengindikasikan transmisi semakin meluas di negara-negara lain; singkatnya, yang kita lihat saat ini mungkin hanya puncak gunung es saja," cuitnya.
Untuk mencegah wabah kian memburuk, Ghebreyesus meminta semua pemerintah untuk meningkatkan kesiapan terhadap kemungkinan adanya virus corona di wilayah mereka.
"Ini berarti [peningkatan] kapasitas laboratorium untuk diagnosis cepat, pelacakan kontak dan perangkat lain di gudang perlengkapan kesehatan publik," tegasnya, dengan menambahkan pentingnya kerja sama berbagi informasi antar-negara.
3. Wuhan membuka rumah sakit kedua
Dengan jumlah kasus virus corona yang sangat besar, Wuhan memenuhi janjinya untuk membuka rumah sakit kedua yang dibangun sangat kilat pada akhir pekan kemarin. Dilansir dari CNN, Rumah Sakit Leishenshan mampu menampung sampai 1.500 pasien.
Sedangkan media pemerintah CCTV melaporkan para staf medis gelombang pertama sudah tiba di lokasi. Sebelumnya, sudah ada satu rumah sakit dengan proses konstruksi sekitar 10 hari yang dibuka untuk menutup kekurangan fasilitas medis bagi yang terinfeksi virus corona.
Jumlah kasus dan kematian akibat virus corona memang lebih besar dibandingkan SARS. Saat SARS mewabah, total ada 774 orang meninggal dan sekitar 8.000 terinfeksi. Meski begitu, WHO menjelaskan tingkat kematian virus corona secara global (2,2 persen) masih jauh di bawah SARS (9,6 persen).
Baca Juga: 3.267 Pasien Virus Corona Sembuh!