Yahudi Diberi Hak Istimewa, Uni Eropa Protes ke Israel

Israel keluarkan aturan soal hak eksklusif warga Yahudi

Tel Aviv, IDN Times - Pemerintah Israel mengeluarkan undang-undang baru yang menegaskan keistimewaan warga Yahudi dibandingkan minoritas lainnya pada Kamis (19/7). Di dalamnya berbunyi bahwa "Israel adalah tanah air bangsa Yahudi dan mereka punya hak eksklusif untuk merdeka di dalamnya". Uni Eropa pun menyatakan protes kepada Israel.

1. Israel dikhawatirkan akan jadi negara apartheid

Yahudi Diberi Hak Istimewa, Uni Eropa Protes ke IsraelANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun

Dengan salah satu pasal yang menggarisbawahi bahwa hanya kelompok mayoritas Yahudi yang punya hak khusus tersebut, para pemimpin Uni Eropa serta politisi-politisi keturunan Arab di Israel menyatakan penolakan. Komunitas Yahudi liberal di Amerika Serikat juga tak ketinggalan.

Dikutip dari The Guardian, mereka yang memprotes langkah pemerintah tersebut mengkhawatirkan bahwa aturan itu akan menjadikan Israel sebagai negara "apartheid". Juru bicara Kantor Urusan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, berkata,"Kami khawatir, kami telah menunjukkan kekhawatiran ini dan akan terus berhubungan dengan otoritas Israel dalam konteks ini."

2. Selain diskriminatif, undang-undang baru Israel mengancam two state-solution

Yahudi Diberi Hak Istimewa, Uni Eropa Protes ke Israelinstagram.com/b.netanyahu

Uni Eropa menegaskan dukungan terhadap two-state solution yang mana akan menghasilkan negara Israel dan Palestina secara mandiri. Sementara itu, keberadaan undang-undang baru yang sudah disahkan Knesset, parlemen Israel, justru dirasa bertentangan dengan aspirasi tersebut.

"Kami sudah sangat jelas ketika menyangkut two-state solution. Kami percaya inilah satu-satunya jalan ke depan dan langkah apapun yang nantinya memperumit atau mencegah ini menjadi kenyataan harus dihindari," tambah Mogherini.

Populasi warga Arab di Israel mencapai 1,8 juta jiwa atau setara dengan 20 persen dari penduduk keseluruhan. "Aku rasa ini adalah legislasi rasis oleh pemerintah sayap kanan radikal yang menciptakan hukum radikal dan menanamkan benih untuk membentuk negara apartheid," ucap seorang warga bernama Bassam Bisharah.

3. Kelompok Arab melihatnya sebagai manifestasi "supremasi Yahudi"

Yahudi Diberi Hak Istimewa, Uni Eropa Protes ke Israelinstagram.com/b.netanyahu

Bagi komunitas Arab di Israel, pemerintah Benjamin Netanyahu dianggap telah secara terbuka menjadikan mereka sebagai "warga kelas dua" dan itu merupakan "kematian demokrasi". Salah satunya adalah Ayman Odeh yang merupakan ketua kelompok Arab-Israel.

"[Knesset] telah meloloskan sebuah undang-undang yang berisi supremasi Yahudi dan mengatakan kepada kami bahwa kami akan selalu jadi warga kelas dua," ujar Odeh. Bahkan, Netanyahu sendiri tak sungkan untuk menegaskan itu di hadapan publik.

"Kami akan memastikan adanya hak-hak sipil di dalam demokrasi Israel tapi mayoritas juga punya hak dan mayoritas yang memutuskan. Mayoritas yang absolut ingin menjamin karakter negara Yahudi kami demi generasi-generasi mendatang," kata Netanyahu.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya