Indonesia Serukan Solidaritas Global Akses Vaksin COVID-19 yang Merata

Jangan ada negara kaya yang memonopoli dan menimbun vaksin

Jakarta, IDN Times - Indonesia kembali menyerukan solidaritas global untuk akses vaksin COVID-19 yang lebih merata. Seruan ini digemakan Indonesia dalam Pertemuan Khusus para Menteri Dewan Ekonomi dan Sosial (ECOSOC) Perserikatan Bangsa-Bangsa, bertema Vaccine for All, Jumat (16/4/2021).

Dalam pertemuan itu, Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Ia menegaskan, solidaritas global juga harus diperkuat untuk mendukung kesetaraan akses terhadap vaksin melalui peningkatan produksi, intensifikasi kerja sama transfer teknologi, termasuk melalui perjanjian lisensi yang terbuka dan transparan, penghapusan pembatasan ekspor, serta akhiri politisasi vaksin.

"Virus ini adalah ujian bagi solidaritas kita. Banyak resolusi dan deklarasi yang telah dikeluarkan. Inilah saatnya bagi kita untuk mewujudkan kata-kata kita ke dalam aksi nyata," ujar Retno dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (17/4/2021), dilansir ANTARA.

Baca Juga: Dalai Lama Vaksinasi COVID-19, Imbau Lainnya untuk Vaksinasi

1. Tantangan skema vaksin global yang sudah diterapkan

Indonesia Serukan Solidaritas Global Akses Vaksin COVID-19 yang MerataPerburuan vaksin oleh negara-negara di dunia (IDN Times/Sukma Shakti)

Untuk mendukung skema vaksin global, Indonesia bersama dengan beberapa negara lain di dunia membentuk Aliansi Vaksin GAVI. Bersama dengan WHO, GAVI mengeluarkan fasilitas COVAX, dengan tujuan untuk meningkatkan pasokan vaksin bagi semua negara di dunia.

Akan tetapi, skema berbagi vaksin secara global ini masih menemui tantangan, terutama dalam hal akses dan distribusi. Tercatat, hanya 0,2 persen dari vaksin ini yang didistribusikan ke negara-negara yang berpenghasilan rendah.

"Kita tidak bisa membiarkan kesenjangan globa ini menggagalkan perjuangan kita melawan pandemik, terutama di tengah ancaman gelombang ketiga COVID-19," ungkap Retno.

2. Pertemuan ECOSOC menyoroti ketimpangan distribusi vaksin

Indonesia Serukan Solidaritas Global Akses Vaksin COVID-19 yang MerataIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Pertemuan ECOSOC kali ini menyoroti bahaya ketimpangan distribusi vaksin, yang nantinya akan berdampak secara epidemiologis sekaligus merugikan ekonomi sebuah negara. Apalagi, saat ini kasus COVID-19 tengah meningkat dua kali lipat, dengan tingkat infeksi yang tinggi.

Pertemuan ini juga menghasilkan sebuah komitmen untuk mendukung kerangka vaksin multilateral yang diusung fasilitas COVAX saat ini. Pertemuan juga menelurkan seruan kepada semua pihak untuk membantu meningkatkan kapasitas COVAX, terutama dari sisi pendanaan.

Baca Juga: WHO Ingatkan Negara-Negara Kaya Tidak 'Ganggu' Skema COVAX

3. Jokowi sempat serukan akses vaksin yang lebih merata

Indonesia Serukan Solidaritas Global Akses Vaksin COVID-19 yang MerataInfografik vaksin-vaksin terdepan di dunia (IDN Times/Sukma Shakti)

Dalam KTT D-8 yang dihelat awal April, Presiden Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo mengajak agar pemimpin negara-negara D-8 menolak nasionalisme vaksin. Vaksin adalah barang publik global dan dunia mesti bersatu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk semua.

"Artinya dunia harus dapat menggandakan kapasitas produksi dan ini berarti tidak boleh ada restriksi (pembatasan) terhadap produksi dan distribusi vaksin," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam tayangan di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/4/2021).

Presiden juga menegaskan bahwa negara-negara D-8 dapat berperan dalam menawarkan kapasitas produksi vaksin yang mereka miliki. Hal itu semata-mata untuk meningkatkan produksi vaksin, mendorong akses yang sama terhadap vaksin, dan mendorong transfer teknologi.

"Beberapa dari negara D-8 termasuk Indonesia, saat ini tengah mengembangkan produksi vaksin mandiri atau vaksin Merah Putih dalam hal ini Indonesia. Untuk itu, D-8 harus membuka kerja sama pengembangan dan produksi vaksin ke depan," ujar Retno.

Baca Juga: Kekurangan Vaksin Brazil Lobi AS untuk Impor Vaksin

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya