Menlu China dan Rusia Bertemu di Kamboja, Bahas Apa?

Rusia dan China membahas banyak hal

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov bertemu di Phnom Penh, Kamboja. Mereka diwartakan bertemu pada Jumat (5/8/2022) waktu setempat.

Dilansir China Daily, Pertemuan ini sendiri digagas oleh Lavrov, untum membahas kerja sama dengan negara-negara Asia Timur. China dan Rusia juga sepakat untuk menjaga kerja sama strategis dan praktikal yang sudah terjadi antar kedua negara.

Baca Juga: Menlu China Apresiasi Upaya Indonesia Damaikan Rusia-Ukraina

1. China apresiasi dukungan Rusia soal Taiwan

Menlu China dan Rusia Bertemu di Kamboja, Bahas Apa?Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden China, Xi Jinping. (twitter.com/President of Russia)

Dalam pertemuan itu, Wang memberikan penjelasan mengenai sikap China soal masalah Taiwan. Dia pun mengapresiasi sikap Rusia yang mendukung China, termasuk soal prinsip China tunggal (One-China Policy).

China juga senang dengan sikap Rusia yang menentang semua tindakan yang melanggar kedaulatan dan integritas wilayah China. Sikap ini jadi cermin koordinasi strategis yang tinggi antara China dan Rusia.

Baca Juga: Biden: AS Tidak Mau Rusia, China, Iran Menguat di Timur Tengah

2. China dan Rusia siap menjaga tatanan internasional bersama PBB

Menlu China dan Rusia Bertemu di Kamboja, Bahas Apa?Bendera Rusia dan China. (twitter.com/MFA Russia)

Lebih lanjut, dalam pertemuan ini, China dan Rusia juga membahas tentang bagaimana cara menjaga tatanan internasional, dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai pusatnya. Sebab, keamanan internasional tetaplah jadi hal yang utama.

Sebagai bentuk penjagaan terhadap tatanan internasional ini, China dan Rusia harus bersama-sama mempromosikan pembangunan kawasan di dunia. Keduanya juga menyerukan peningkatan kerja sama di berbagai bidang.

China dan Rusia juga mendorong terciptanya keamanan nyata yang komprehensif, bukannya keamanan yang didasari supremasi dan konfrontasi. Terciptanya keamanan ini tentu harus berdasarkan tujuan dan pedoman dalam Piagam PBB.

Salah satu kawasan yang masuk perhatian China dan Rusia adalah ASEAN (Asia Tenggara). Mereka akan mendukung ASEAN agar terus berkembang, dengan berpedoman pada kepemimpinan dan pendekatan ala ASEAN.

Baca Juga: AS Tuding 5 Perusahaan di China Dukung Militer Rusia

3. China dan Rusia menentang Amerika Serikat

Menlu China dan Rusia Bertemu di Kamboja, Bahas Apa?Hubungan antara Rusia dengan China. (Twitter.com/Dr_ZhaoQinghua)

Dalam pertemuan ini juga, China dan Rusia menentang sikap Amerika Serikat yang terbiasa mengintimidasi. Mereka kerap menerapkan kebijakan bersifat hegemoni dan hak itu bertentangan dengan konsensus internasional.

Oleh karena itu, Rusia dan China siap bekerja sama untuk aktif menegakkan hukum internasional berdasarkan Piagam PBB. Keduanya juga bertukar pandangan terkait isu-isu lain, seperti masalah nuklir Iran, dan situasi di Semenanjung Korea.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya