23 Pasien Wafat di Malaysia karena COVID-19, 13 Terkait Tablig Akbar

17 WNI di Malaysia terpapar virus corona

Jakarta, IDN Times - Jumlah pasien yang terpapar virus corona juga meningkat di Malaysia. Data dari Kementerian Kesehatan Malaysia pada (26/3) pukul 17:00 waktu setempat menyebut jumlah pasien yang meninggal akibat COVID-19 mencapai 23 orang. Sebanyak 13 pasien di antaranya terkait klaster kegiatan tablig akbar di Masjid Jamek Sri Petaling Jaya yang dilakukan pada akhir Februari hingga awal Maret lalu. 

Ketika memberikan keterangan pers pada hari ini di Kuala Lumpur, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, Noor Hisham Abdullah mengatakan ada 235 kasus COVID-19 baru, sehingga total pasien yang dirawat mencapai 2.031. Laman The Star Malaysia mengutip dari angka itu sebanyak 45 kasus di antaranya sedang dirawat di ruang ICU. 32 pasien di antaranya membutuhkan alat bantu pernafasan atau ventilator. 

Noor menjelaskan dari 235 kasus baru, 60 pasien di antaranya terkait klaster kegiatan tablig akbar. 

"Sisa 175 kasus COVID-19 masih terus ditelusuri," ungkap dia. 

Sedangkan, jumlah pasien yang sembuh bertambah 16 orang. Sehingga, total pasien COVID-19 di Malaysia yang berhasil pulih menjadi 215 orang. 

Lalu, berapa jumlah WNI yang terpapar COVID-19 dan tengah dirawat di Malaysia?

1. WNI yang dirawat di Malaysia bertambah menjadi 17 orang, sebagian terpapar COVID-19 karena ikut tablig akbar

23 Pasien Wafat di Malaysia karena COVID-19, 13 Terkait Tablig AkbarIlustrasi Menara Petronas Kuala Lumpur Malaysia (IDN Times/Santi Dewi)

Data terbaru yang diungkap oleh Kementerian Luar Negeri menjelaskan ada 17 WNI yang terpapar virus corona di Negeri Jiran. Data yang disebut sebelumnya 12 dari 17 orang itu dipastikan terinfeksi karena ikut aktivitas tablig akbar. 

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha menyebut dari 23 orang yang meninggal di Malaysia, tidak ada WNI. 

"Sejauh ini tidak ada WNI yang meninggal," ungkap Judha melalui keterangan tertulis kepada IDN Times hari ini. 

Sementara, menurut dia, bagi WNI yang terpapar virus corona, maka biaya perawatannya masih ditanggung oleh Pemerintah Malaysia. Sejauh ini hanya Singapura yang mengenakan biaya bagi pendatang asing. 

Dirjen Kementerian Kesehatan, Noor Hisham Abdullah seperti dikutip laman Malaysia Kini (23/3) mengatakan tes COVID-19 untuk warga asing juga masih digratiskan. Sebelumnya sempat muncul pertanyaan di benak warga asing di Negeri Jiran lantaran Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menyampaikan ada biaya normal bagi warga asing yang terbuka untuk dites COVID-19. Noor kemudian mengklarifikasi biaya itu untuk perawatan di luar penyakit COVID-19. 

Baca Juga: Malaysia Laporkan 2 Orang Tewas Akibat COVID-19, 1 Ikut Tablig Akbar

2. 80 pekerja medis di Malaysia dinyatakan terinfeksi virus corona

23 Pasien Wafat di Malaysia karena COVID-19, 13 Terkait Tablig AkbarTenaga Medis untuk tangani virus Corona dihotelkan (Facebook/Anies Baswedan)

Dalam jumpa pers hari ini, Dirjen Noor juga menyampaikan sebanyak 80 pekerja medis di Malaysia dinyatakan positif tertular virus corona. Namun, ia mengatakan mereka yang terpapar virus itu bukan yang bekerja di garis terdepan dan merawat pasien COVID-19. Oleh sebab itu, dia mendorong semua pekerja medis untuk menempuh semua langkah pencegahan agar tidak terpapar virus corona. 

"Kami dorong semua petugas medis dan yang berada di garis terdepan untuk mengambil langkah pencegah untuk menghindari (infeksi) seperti yang disampaikan, khususnya untuk memastikan higienitas mereka, menjaga jarak fisik, dan mengenakan alat pelindung diri yang ditentukan oleh kementerian," tutur Noor seperti dikutip dari laman The Star. 

Pemerintah Malaysia juga memperpanjang masa lockdown dari semula (31/3) menjadi (14/4). Dalam keterangan persnya, PM Muhyiddin mengatakan selama periode itu, pemerintah meminta agar warga tetap berada di rumah. Ia mengatakan tidak memiliki pilihan lain selain memberlakukan kebijakan tersebut. 

"Tolong siapkan secara fisik dan mental untuk tetap berada di rumah untuk waktu yang lebih lama. Saya tahu Anda semua merasa terbebani, tetapi saya tidak memiliki pilihan lain," ungkap dia seperti dikutip harian Hong Kong, South China Morning Post (SCMP). 

3. Raja dan Ratu Malaysia ikut dikarantina selama 14 hari usai dites COVID-19

23 Pasien Wafat di Malaysia karena COVID-19, 13 Terkait Tablig AkbarPetugas menyemprotkan desinfektan di sebuah pasar untuk menghambat penularan virus corona baru, di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 24 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng

Selain warga, Raja dan Ratu Malaysia rupanya juga ikut dikarantina selama 14 hari usai tujuh anggota Kerajaan dinyatakan positif COVID-19. Menurut pengawas Istana Kerajaan, Ahmad Fadil Shamsuddin, tujuh staf itu sudah diisolasi di rumah sakit. 

Sedangkan, Raja dan Ratu sudah mengikuti tes COVID-19. Menurut Fadil, hasil tes pasangan Kerajaan Malaysia itu dinyatakan negatif. 

"Namun, baik baginda (Raja dan Ratu) kini tengah dikarantina mandiri selama 14 hari, dimulai dari Rabu kemarin," kata dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/Bg4nZkBuZzQ

Baca Juga: Wabah COVID-19, 114 TKI Malaysia Dipulangkan dan Dikarantina 14 Hari

Topik:

Berita Terkini Lainnya