76 Calon Jemaah Umrah RI Batal Terbang ke Saudi Hari Ini, Kenapa?

Saudi menutup penerbangan internasional selama sepekan

Jakarta, IDN Times - Puluhan calon jemaah umrah asal Indonesia yang seharusnya berangkat ke Saudi pada Senin (21/12/2020), terpaksa mengurungkan niatnya. Sebab, Saudi menutup akses bagi semua penerbangan internasional karena kemunculan strain virus baru COVID-19. 

Konsul Jenderal Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, Eko Hartono memastikan seharusnya ada satu pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut calon jemaah umrah ke Saudi. "Seharusnya pesawat ini take off pukul 13:00 WIB, tapi sudah di-cancel. Di pesawat itu ada 76 jemaah," kata Eko kepada IDN Times melalui pesan pendek pada hari ini. 

Pengumuman penutupan semua penerbangan internasional dilakukan oleh Saudi secara mendadak pada hari ini. Akses menuju Saudi melalui udara akan ditutup selama satu pekan. Menurut otoritas Saudi penutupan itu bisa diperpanjang kembali hingga satu pekan depan. 

Selain itu, Eko juga menjelaskan ada 282 orang yang kembali ke Indonesia dari Saudi pada nanti malam. "Di dalamnya juga ada rombongan pejabat dari Kementerian Agama," tutur dia lagi. 

Lalu, bagaimana nasib calon jemaah umrah yang tidak jadi diberangkatkan pada pekan ini?

1. Calon jemaah umrah akan diterbangkan ke Saudi setelah penerbangan internasional kembali dibuka

76 Calon Jemaah Umrah RI Batal Terbang ke Saudi Hari Ini, Kenapa?Jemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19 (Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny)

Ketua Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI) Zaki Zakariya mengatakan calon jemaah umrah sudah diinformasikan mengenai batalnya keberangkatan hari ini. Ia bersyukur karena para calon jemaah bisa memahami kondisi yang ada. 

"Bagi calon jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya, maka mereka akan diberangkatkan setelah Saudi membuka penerbangan internasional. Jadi, bukan batal tetap ditunda keberangkatannya. Kami akan jadwalkan ulang kapan mereka berangkat," ungkap Zaki yang dihubungi oleh IDN Times pada hari ini melalui telepon. 

Ia mengaku belum mendata aspirasi dari para calon jemaah umrah dari beberapa biro travel yang berada di bawah pengawasan AMPHURI. Namun, sebagian besar calon jemaah meminta agar dijadwalkan ulang. 

"Alhamdulilah, mereka paham (dengan situasi saat ini) dan kembali ke rumah masing-masing," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Muncul Mutasi Baru Virus Corona, Saudi akan Tutup Penerbangan

2. Calon jemaah umrah terpaksa harus lakukan tes usap ulang di jadwal keberangkatan berikutnya

76 Calon Jemaah Umrah RI Batal Terbang ke Saudi Hari Ini, Kenapa?Salah satu calon jemaah umrah mengikuti tes swab di hotel karantina di Jakarta sebelum berangkat ke Saudi (Dokumentasi Istimewa)

Zaki juga menjelaskan calon jemaah umrah terpaksa harus kembali menjalani tes usap lagi jelang keberangkatan berikutnya. Ia mengatakan tidak semua biro penyelenggara umrah mengenakan kembali biaya tes usap dan biaya hotel untuk karantina mandiri. Biro umrah milik Zaki akan menanggung biaya tersebut di keberangkatan calon jemaah selanjutnya. 

"Tapi, tidak semua biro travel melakukan itu ya. Tergantung dari asosiasi masing-masing. Tapi kalau (biro travel) milik saya tidak mengenakan lagi biaya tes usap dan hotel karantina," ujarnya. 

Zaki melakukan karantina mandiri terhadap calon jemaah umrah yang berangkat dengan biro umrahnya karena hasil tes usap baru bisa diketahui sehari sesudah tes. Ia mengakui tak ingin kecolongan calon jemaah umrah malah terpapar COVID-19 saat menunggu hasil tes usap keluar. 

"Biaya yang dikeluarkan sekitar Rp2 juta yang mencakup tes PCR dan hotel untuk karantina mandiri selama dua hari dan satu malam," kata Zaki. 

3. Beberapa negara di Uni Eropa menghentikan sementara penerbangan dari Inggris

76 Calon Jemaah Umrah RI Batal Terbang ke Saudi Hari Ini, Kenapa?Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Stasiun berita BBC melaporkan selain Saudi, beberapa negara di Uni Eropa juga menghentikan sementara waktu penerbangan yang datang dari Inggris karena kemunculan strain virus baru corona. Beberapa negara yang melarang masuk penerbangan dari Inggris antara lain Belanda, Irlandia, Jerman, Prancis, Belgia dan Italia. Belanda bahkan melarang masuk penumpang dari Inggris hingga 1 Januari 2021. 

Rencananya akan digelar pertemuan dengan pemimpin negara anggota UE untuk koordinasi lebih lanjut. Pejabat berwenang kesehatan di Inggris mengatakan belum ada bukti bahwa mutasi baru virus corona jauh lebih mematikan atau akan bereaksi berbeda ketika tubuh manusia disuntikan vaksin. Tetapi, sejauh ini sudah terbukti 70 persen lebih mudah menular antar individu. 

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengakui strain baru virus corona ini sulit dikendalikan. "Kita harus mampu mengendalikannya," ujar Hancock sambil mengakui akhir yang buruk di penghujung tahun 2020. 

Baca Juga: Garuda Batal Terbang ke Arab Saudi, Penumpang Bisa Reschdule Gratis

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya