Amerika Serikat Setop Sementara Penggunaan Semua Boeing 737 MAX

AS jadi negara terakhir yang menyetop sementara

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat akhirnya mengikuti langkah dari negara lainnya yang menyetop sementara (grounded) penggunaan semua pesawat Boeing 737 MAX. Hal itu sesuai dengan perintah darurat yang dikeluarkan oleh Federasi Administrasi Penerbangan (FAA) yang dirilis pada Rabu (13/3). Respons Negeri Paman Sam dalam hal ini termasuk telat, lantaran belasan negara lain sudah lebih cepat mengambil sikap. 

Boeing sendiri juga sepakat dan berinisiatif merekomendasikan ke FAA agar sementara waktu semua pesawat jenis 737 MAX dilarang terbang. Bahkan, Boeing juga merekomendasikan agar semua armada 737 MAX yang ada di seluruh dunia, turut dihentikan sementara waktu. 

"Kami mendukung langkah pro aktif demi pencegahan lebih lanjut," ujar CEO dan Pimpinan Boeing Dennis Muilenberg yang ada di situs resmi perusahaan tersebut dan dikutip stasiun berita Al Jazeera pada Kamis (14/3). 

Ia melanjutkan perusahaan akan melakukan berbagai usaha untuk dapat memahami penyebab terjadinya dua kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX 8 dalam kurun waktu enam bulan. 

"Kami juga akan bermitra dengan para penyidik, mengerahkan upaya pencegahan yang lebih luas demi faktor keamanan dan memastikan peristiwa itu (jatuhnya pesawat) tidak terjadi lagi," kata Muilenberg. 

Selain mendapatkan rekomendasi dari Boeing, perintah larangan terbang dari FAA itu didasari adanya bukti baru. Apa bukti baru yang ditemukan FAA dari jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Minggu kemarin?

1. FAA temukan kemiripan peristiwa jatuhnya Lion Air dengan Ethiopian Airlines

Amerika Serikat Setop Sementara Penggunaan Semua Boeing 737 MAX(Ilustrasi pesawat Ethiopian Airlines) ANTARA FOTO/M N Kanwa

Stasiun berita CNN melaporkan Federasi Administrasi Penerbangan (FAA) menemukan bukti adanya kemiripan dalam peristiwa jatuhnya Ethiopian Airlines pada Minggu kemarin dengan Lion Air pada Oktober 2018. Dalam perintah daruratnya yang dikeluarkan pada Rabu waktu setempat, FAA menemukan adanya informasi baru dari puing-puing pesawat Ethiopian Airlines. 

Informasi baru itu menyangkut konfigurasi pesawat tak lama setelah pesawat lepas landas. 

"Kemudian diambil dengan data-data baru dari satelit yang memantau rute penerbangan pesawat, mengindikasikan adanya kemiripan dengan jatuhnya pesawat Lion Air," demikian pernyataan FAA di situs resminya pada Rabu kemarin. 

Menurut pejabat dari FAA, Daniel Elwell, informasi baru itu merupakan informasi yang luput dan tidak diketahui sebelumnya oleh otoritas penerbangan Negeri Paman Sam tersebut. Informasi itu menghubungkan ada kaitannya data penerbangan maskapai Ethiopia dengan kecelakaan Lion Air. Namun, hingga kini penyelidikan untuk mencari tahu penyebab jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines belum rampung. Sehingga, masih belum ditemukan bukti adanya faktor yang sama yang menyebabkan pesawat tersebut jatuh. 

Baca Juga: WNI Korban Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines Bernama Harina Hafitz

2. Kanada juga melarang pesawat Boeing 737 MAX 8 dan 9 mengudara di wilayahnya

Amerika Serikat Setop Sementara Penggunaan Semua Boeing 737 MAX(Ilustrasi Boeing 737 MAX) www.boeing.com

Selain Amerika Serikat, Kanada juga termasuk negara yang belakangan melarang pesawat Boeing 737 MAX 8 terbang di wilayah udaranya. Menteri Transportasi Kanada, Marc Garneau menyampaikan informasi pelarangan terbang itu sambil turut menyebut data baru tersebut. 

Ia menjelaskan satelit pelacak data menganalisa beberapa pesawat yang lepas landas, khususnya ketika mereka tengah berada di posisi vertikal. Data itu lalu dipelajari oleh beberapa pejabat. Dari sana, ditemukan informasi baru yang dijadikan alasan bagi Kanada melarang sementara pesawat Boeing 737 MAX 8 dan 9 lepas landas dari Kanada atau mendarat di negara tersebut. 

Boeing 737 MAX 9 sejauh ini memang belum pernah mengalami kecelakaan. Tetapi, pesawat itu juga masuk ke dalam daftar tidak boleh terbang dari FAA. Sementara, jenis MAX 10 masih dalam pengembangan. 

3. Usai Lion Air alami kecelakaan, pilot Ethiopian Airlines diberi pelatihan tambahan

Amerika Serikat Setop Sementara Penggunaan Semua Boeing 737 MAX(Proses evakuasi penumpang Lion Air JT 610) Istimewa

Peristiwa jatuhnya Lion Air yang menggunakan armada baru Boeing 737 MAX 8 menyita perhatian dunia internasional. Informasi itu juga didengar hingga ke Ethiopia. Menurut CEO Ethiopian Airlines, Tewolde GebreMariam, usai terjadi kecelakaan yang menimpa Lion Air, para pilot mereka diberi pelatihan tambahan khususnya menyangkut prosedur tambahan di armada Boeing 737 MAX 8. 

"Kami percaya kesamaan (penyebab kecelakaan) sangat penting di antara dua peristiwa tersebut," kata GebreMariam kepada stasiun berita CNN

Apalagi baik Lion Air dan Ethiopian Airlines menggunakan armada yang sama. Belum lagi pesawat sama-sama jatuh beberapa menit usai lepas landas. 

Menurut GeberMariam, ia tidak ingin berspekulasi soal penyebab jatuhnya Ethiopian Airlines sebab hal tersebut tidak membantu. 

"Tapi, masih ada pertanyaan yang membutuhkan jawaban mengenai pesawat itu," kata dia. 

4. Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga memerintahkan untuk menyetop sementara operasional Boeing 737 MAX 8 dan 9

Amerika Serikat Setop Sementara Penggunaan Semua Boeing 737 MAXANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts

Perintah darurat dirilis oleh FAA usai Presiden Donald Trump mengeluarkan instruksi serupa. Ia memerintahkan agar semua penerbangan di Negeri Paman Sam yang menggunakan Boeing 737 MAX 8 dan 9 disetop sementara waktu. 

"Saya tidak ingin kecolongan sedikit pun. Kami bisa saja menunda (instruksi ini). Kami bisa saja mengeluarkan instruksi agar tidak melarang (semua penerbangan). Tapi, saya merasa secara psikologis ini sangat penting," ujar Trump ketika memberikan pers pada Rabu kemarin. 

Ia mengatakan keselamatan warga AS dan semua pengguna pesawat menjadi pertimbangan utamanya. 

5. 20 maskapai di dunia menghentikan sementara operasional Boeing 737 MAX 8

Amerika Serikat Setop Sementara Penggunaan Semua Boeing 737 MAX(Ilustrasi pesawat Boeing 737 MAX 8) www.boeing.com

Dari data Badan Penerbangan Amerika Serikat (FAA) yang dikutip dari stasiun berita CNN, ada sekitar 350 armada Boeing 737 MAX 8 yang beroperasi di seluruh dunia dan digunakan oleh 54 operator. Namun, baru 18 maskapai yang menghentikan sementara waktu penggunaan Boeing 737 MAX 8. Lalu, ada 13 maskapai yang menghentikan secara permanen. 

Berikut data maskapai dan negara yang menghentikan sementara waktu penggunaan Boeing 737 MAX 8: 

1. Ethiopian Airlines

2. Cina

3. Indonesia

4. Aeromaexico

5. Aerolineas Argentina (Argentina)

6. Cayman Airways

7. Comair Airways (Afrika Selatan)

8. Eastar Jet (Korea Selatan)

9. TUI Airways (Inggris)

10.  GOL Linhas Aéreas (Brasil)

11. Malaysia

12. Jerman

13. Icelandair (Islandia)

14. Fly Dubai (Uni Emirat Arab)

15. Hong Kong

16. Fiji Airways (Fiji)

17. Russia's S7 Airlines (Rusia)

18. Sunwing Airlines (Kanada)

19. Amerika Serikat

20. Kanada

Berikut negara yang menghentikan operasi Boeing 737 MAX 8 secara permanen: 

1. Singapura

2. Australia

3. Inggris

4. Oman 

5. Norwegian Airlines (Norwegia)

6. Prancis

7. Irlandia

8. Turkish Airlines (Turki)

9. Uni Eropa

10. Uni Emirat Arab

11. Kuwait

12. Selandia Baru

13. India

Baca Juga: Mulai Esok, 2 Pesawat 737 MAX 9 Milik Thai Lion Air Juga Dikandangkan

Topik:

Berita Terkini Lainnya