Saudi Akan Berlakukan Jam Malam Saat Idulfitri untuk Cegah COVID-19

Jam malam 24 jam berlaku 23 - 27 Mei 2020

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi akan memberlakukan jam malam selama Idulfitri mendatang. Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan dalam keterangan tertulis jam malam berlangsung selama lima hari yakni 23 - 27 Mei 2020. Pengumuman disampaikan Kemendagri jelang berakhirnya bulan Ramadan. 

Sesuai dengan aturan yang berlaku, maka pusat komersial dan bisnis akan tetap buka seperti saat ini. Warga pun masih bisa keluar rumah secara bebas dimulai dari pukul 09:00 waktu setempat hingga 17:00. Setelah itu, maka mereka wajib berada di dalam rumah. 

Aturan serupa tidak berlaku kota suci Mekkah. Sebab, di sana jam malam masih terus diberlakukan. Lalu, mengapa Pemerintah Saudi tiba-tiba memberlakukan aturan ketat bagi warganya saat Idulfitri nanti?

1. Kasus positif COVID-19 semakin meningkat di Arab Saudi

Saudi Akan Berlakukan Jam Malam Saat Idulfitri untuk Cegah COVID-19Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Stasiun berita Al Jazeera (12/5) kemarin melaporkan pemerintah memberlakukan kebijakan yang ketat karena Saudi mengalami tingkat penyebaran virus corona tertinggi. Kementerian Kesehatan Saudi menyatakan angka kematian akibat COVID-19 pada Selasa kemarin mencapai 264 orang. Sementara, kasus positif COVID-19 mencapai 42.925. 

Sementara, jumlah WNI yang meninggal di Saudi juga cukup banyak. Per Rabu (13/5) angkanya mencapai 12 WNI. Sebanyak 71 orang masih dirawat dalam kondisi stabil. Selain itu, 17 orang lainnya berhasil sembuh. 

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, mengatakan sebagian besar WNI yang terpapar COVID-19 merupakan pekerja migran. 

Baca Juga: Saudi Larang Warga Salat Tarawih Selama Ramadan di Dua Masjid Suci

2. Ibadah salat Idulfitri di Saudi akan dilakukan di rumah

Saudi Akan Berlakukan Jam Malam Saat Idulfitri untuk Cegah COVID-19Shaf salat di Masjid Besar Istiqomah, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun yang berjarak di tengah pandemik COVID-19. (IDN Times/Nofika Dian Nugroho)

Sebelumnya, Imam Besar Arab Saudi, Syekh Abdulaziz Al al-Sheikh sudah mengimbau kepada umat Muslim bahwa salat selama bulan Ramadan dan Idul Fitri sebaiknya dilakukan di rumah bila wabah COVID-19 terus berlanjut. 

"Salat tarawih selama Ramadan dapat dilakukan di rumah bila tidak dapat dilakukan di masjid sebagai langkah pencegahan untuk melawan penyebaran virus corona," kata Syekh Abdulaziz seperti dikutip harian Saudi, Okaz

Warga Saudi dan asing turut dilarang salat di dua masjid suci. Yang dapat menunaikan ibadah salat di depan Ka'bah hanya para petugas setempat dan di Istana Kerajaan. 

Pemerintah Saudi sebelumnya memberlakukan jam malam selama 24 jam di hampir semua kota. Tetapi, aturan itu dilonggarkan di awal bulan Ramadan. 

Kini pusat perbelanjaan dan pedagang retail diizinkan kembali buka, kecuali di titik yang masuk zona merah, termasuk di Mekkah. Kasus COVID-19 di sana terus meningkat kendati diberlakukan karantina yang ketat. 

3. Saudi sudah menangguhkan ibadah umrah tahun ini

Saudi Akan Berlakukan Jam Malam Saat Idulfitri untuk Cegah COVID-19Suasana di Masjidil Haram hari pertama Ramadan. (ANTARA FOTO/REUTERS/Yasser Bakhsh)

Pada Maret lalu, Pemerintah Saudi resmi menutup sementara waktu pintu masuk untuk menunaikan ibadah umrah. Sebab, mereka khawatir virus corona akan dibawa masuk dari luar ke dalam Saudi. 

Namun, hingga kini belum diumumkan bagaimana nasib penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Seharusnya ibadah haji dimulai pada akhir Juli. Tetapi, Pemerintah Saudi sudah mengimbau agar warga bersiap bila ibadah haji ditunda. 

Wakil Menteri Agama pun memberi kepastian kepada otoritas Saudi untuk memberikan kepastian pada (20/5) mendatang. 

Baca Juga: DPR: Rp325 Miliar Anggaran Kemenag Dialihkan untuk Atasi COVID-19

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya