ASEAN Setujui Aturan Saling Berkunjung Terbatas di Tengah Pandemik 

Jokowi berharap TCA diimplementasikan kuartal I tahun 2021

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyambut baik diterbitkannya Deklarasi ASEAN mengenai aturan perjalanan antarnegara di kawasan yang disebut ASEAN Travel Corridor Arrangement di masa pandemik. Dengan adanya pengaturan ini, maka warga negara anggota ASEAN bisa melakukan perjalanan terbatas dengan sederet protokol kesehatan. Artinya, mereka melakukan perjalanan untuk kepentingan bisnis dan dinas. 

Dalam pidatonya di KTT ke-37 ASEAN yang digelar kali pertama secara virtual, Jokowi berharap TCA tersebut sudah bisa diterapkan pada kuartal pertama tahun 2021. "Untuk itu, rencana implementasi ASEAN TCA harus segera diwujudkan," ungkap Jokowi dalam pidatonya pada Kamis, 12 November 2020 di Istana Kepresidenan, Bogor. 

ASEAN TCA sempat diusulkan oleh Jokowi ketika digelar KTT ASEAN pada 26 Juni 2020 lalu. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan dengan adanya TCA bisa memunculkan optimisme kegiatan ekonomi secara bertahap bisa diaktifkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

"Rakyat kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Mereka ingin melihat kawasan kita segera bangkit," tutur dia lagi. 

KTT ke-37 ASEAN digelar secara virtual karena kasus COVID-19 di kawasan Asia Tenggara justru terus meningkat. Tahun ini Vietnam yang menjadi tuan rumah dan ketua. Dibandingkan negara lain, hanya Vietnam satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang sukses mengendalikan pandemik dan tidak masuk ke jurang resesi. 

Lalu, bagaimana pengaturan protokol kesehatan di kawasan ASEAN dengan adanya travel corridor arrangement (TCA)?

1. Jokowi mengusulkan platform digital terintegrasi di kawasan untuk proses pelacakan COVID-19

ASEAN Setujui Aturan Saling Berkunjung Terbatas di Tengah Pandemik ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Dalam hari pertama KTT ke-37 ASEAN, Jokowi mengusulkan ada beberapa upaya yang bisa ditempuh agar TCA dapat segera diimplementasikan segera. Pertama, merealisasikan pembentukan jalur sementara, protokol kesehatan saat keberangkatan dan kedatangan, dan memanfaatkan platform digital yang terintegrasi di kawasan. Lalu, menentukan titik keluar dan masuk menuju ke satu negara hingga ketentuan protokol kesehatan yang ketat. 

"Saya harap ASEAN TCA ini bisa segera dioperasionalkan pada kuartal pertama tahun depan," tutur Jokowi. 

Sebelumnya, Indonesia sudah memiliki kesepakatan TCA dengan satu-satunya negara di ASEAN yakni Singapura. Ada pula kesepakatan TCA yang dilakukan dengan Uni Emirat Arab, Tiongkok dan Korea Selatan. TCA hanya diperuntukan bagi warga ASEAN yang ingin melakukan kepentingan bisnis dan dinas. Sementara, bagi perjalanan umum seperti wisata belum dibuka. 

Baca Juga: Pangandaran Tengah Berbenah Guna Menerima Wisatawan di Tengah Pandemik

2. Kesepakatan TCA tidak menutup kemungkinan dibukanya izin untuk kepentingan perjalanan lainnya

ASEAN Setujui Aturan Saling Berkunjung Terbatas di Tengah Pandemik Ilustrasi Paspor Indonesia (IDN Times/Sukma Shakti)

Bila merujuk kepada pernyataan tertulis para pemimpin ASEAN yang diadopsi pada Kamis kemarin, tertulis para pemimpin negara di kawasan Asia Tenggara tidak akan menghalangi kerangka jenis perjalanan lain di masa mendatang. Kesepakatan TCA yang sudah dijalin antara Indonesia dan Singapura memberlakukan rambu-rambu kesehatan yang ketat. 

Salah satunya, warga Indonesia atau Singapura harus melakukan tes PCR atau usap sebanyak dua kali. Tes PCR pertama, dilakukan 72 jam sebelum berangkat menuju ke Indonesia atau Singapura. Sedangkan, tes PCR kedua dilakukan ketika tiba di bandara atau terminal feri. 

Biaya untuk tes menjadi tanggung jawab pribadi. Selain itu, institusi yang berhak untuk melakukan tes usap pun juga diatur oleh Kementerian Kesehatan dua negara. Ketentuan serupa berpeluang diterapkan untuk kawasan ASEAN. 

3. Singapura dan Hong Kong mulai membuka pintu untuk perjalanan wisata

ASEAN Setujui Aturan Saling Berkunjung Terbatas di Tengah Pandemik Ilustrasi Singapura (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Sementara, Singapura berhasil meyakinkan Hong Kong untuk membuka pintunya dan saling kunjung. Aktivitas saling kunjung ini termasuk melakukan perjalanan wisata. Stasiun berita Channel News Asia melaporkan kebijakan itu diberi nama travel bubble. 

Rencananya warga kedua area sudah bisa saling kunjung pada 22 November 2020. Ketentuannya, setiap hari hanya dibolehkan satu penerbangan ke satu kota. Pemerintah memperkirakan per hari ada 200 penumpang. 

Protokol kesehatan sudah tidak lagi ketat seperti kebijakan TCA. Para penumpang nantinya akan terbang dengan penerbangan khusus. Mereka juga bebas berkunjung ke area mana pun baik di Hong Kong atau Singapura.

Begitu tiba di tempat tujuan, baik warga Singapura atau Hong Kong tidak diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri. Namun, mereka diwajibkan untuk melakukan tes PCR tiga hari sebelum berangkat. 

Baca Juga: Singapura Buka Pintu bagi WNI Berkunjung Dinas dan Bisnis

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya