Direktur Utama Rumah Sakit di Wuhan Tewas Akibat Virus Corona

Sebanyak 1.760 pekerja medis terjangkit virus corona

Jakarta, IDN Times - Salah satu dokter senior dan direktur utama rumah sakit Wuchang di Wuhan, Tiongkok, Liu Zhiming, tewas pada Selasa (18/2) akibat terjangkit virus corona. Stasiun berita China Central Television (CCTV) melaporkan Liu tewas pada pagi tadi sekitar pukul 10:54 waktu setempat. Rumah sakit Wuhan merupakan salah satu dari tujuh pusat medis yang didesain sebagai pusat untuk merawat pasien yang terjangkit virus corona. 

Komisi kesehatan Wuhan mengatakan Liu sudah ikut serta dalam peperangan melawan virus yang diberi nama COVID-19 itu sejak awal. Liu disebut juga telah membuat kontribusi nyata dalam melawan dan mengendalikan penyebaran virus tersebut. 

"Sayangnya dalam proses (melawan virus itu), ia ikut terinfeksi dan meninggal pukul 10:54 pada Selasa pagi di usia 51 tahun usai semua upaya untuk menyelamatkannya gagal," ujar komisi kesehatan Wuhan seperti dikutip harian Inggris, The Guardian hari ini. 

Ini merupakan kematian kedua yang disorot publik setelah dokter yang pertama kali menyebarkan informasi soal kemunculan virus corona, Li Wenliang. 

Lalu, bagaimana respons warga Wuhan menyikapi petinggi rumah sakit yang dijadikan rujukan untuk melawan virus wuhan justru tewas akibat virus mematikan itu?

1. Sebanyak 1.760 petugas medis telah terinfeksi virus corona di Tiongkok

Direktur Utama Rumah Sakit di Wuhan Tewas Akibat Virus CoronaIlustrasi medik di ruang isolasi di RS Wuhan, Foto diambil tanggal 16 Februari 2020. ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS

Berdasarkan data yang dikutip dari harian The Guardian edisi (14/2), sebanyak 1.760 petugas medis yang berada di garda depan untuk merawat pasien corona telah terpapar virus itu. Sebanyak enam orang petugas medis di antaranya tewas ketika menunaikan tugasnya. Angka ini belum termasuk tewasnya Liu pada hari ini. 

Menurut Direktur Jenderal badan organisasi kesehatan dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, ini merupakan kali pertama Tiongkok mengungkap jumlah spesifik petugas medis profesional yang terpapar virus corona. 

"Ini merupakan informasi penting karena petugas kesehatan merupakan perekat yang menjaga sistem kesehatan dan merespons wabah itu di waktu yang sama," kata Ghebreyesus pada pekan lalu. 

Namun, ia merasa membutuhkan informasi lebih detail terkait kondisi petugas medis yang telah terpapar virus corona. 

"Termasuk periode mereka terjangkit virus dan keadaan yang bisa menyebabkan jadi jatuh sakit," katanya. 

Baca Juga: [BREAKING] 3 WNI di Kapal Diamond Princess Positif Kena Virus Corona

2. Virus corona yang semakin mewabah mendorong pemerintah melakukan pemeriksaan dari rumah ke rumah

Direktur Utama Rumah Sakit di Wuhan Tewas Akibat Virus CoronaAnggota keamanan memakai masker di pos pemeriksaan di Jembatan Sungai Yangtze Jiujiang saat negeri tersebut sedang terjadi penularan virus corona baru di Jiujang, provinsi Jiangxi, Tiongkok, pada 4 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter

Sementara, angka kematian akibat virus corona per Selasa (18/2) sudah menyentuh angka 1.875 orang. Maka, Pemerintah Tiongkok menjemput bola dengan mendatangi rumah-rumah untuk memeriksa kondisi para penghuninya di Kota Wuhan, lokasi munculnya virus corona untuk pertama kali. Langkah itu dilakukan untuk mengetahui data mengenai kondisi warganya dan langsung mengambil langkah antisipasi bila ditemukan ada masyarakat yang sudah terdeteksi.

Menurut laporan media pemerintah, siapapun yang sempat melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus corona, maka wajib dikarantina. Sementara, siapapun yang dicurigai telah terinfeksi virus maka harus dites. 

Berdasarkan laporan koran Wuhan, Chutian Daily 10 pusat karantina darurat yang mirip dengan rumah sakit akan dibangun oleh pemerintah di 8 distrik. Pusat medis itu akan menyediakan 11.400 tempat tidur bagi warga yang menunjukkan gejala ringan terkena infeksi. 

Pemerintah bahkan memberlakukan kebijakan baru mulai hari ini siapapun yang membeli obat batuk atau obat penurun demam dalam bentuk zat kimia baik di toko atau online harus menunjukkan identitas mereka. Hal ini diduga untuk memudahkan pelacakan apabila warga itu benar-benar terinfeksi virus corona. 

3. Pemda di Wuhan mengancam warga akan mengenakan sanksi kepada mereka yang terlambat melaporkan pasien terjangkit virus corona

Direktur Utama Rumah Sakit di Wuhan Tewas Akibat Virus CoronaSeorang anggota tim pencegahan dan pengendalian virus corona berkomunikasi melaluai walkie-talkie dengan rekannya di dalam ruang laboratorium di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ningxia di Yinchuan, Wilayah Otonomi Ningxia Chui, Tiongkok, pada 2 Februari 2020. ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS

Upaya ekstrim lainnya yang dilakukan oleh Pemda Wuhan yakni mereka akan memaksa warga yang terinfeksi virus corona untuk dikarantina kendati ditolak oleh warga. Hal itu menurut laporan media pemerintah tertuang dalam instruksi yang dirilis sejak Senin kemarin. 

Selain itu, bagi warga yang terlambat menyampaikan informasi ada masyarakat yang terjangkit virus corona atau menyebarkan hoaks mengenai wabah virus itu akan dikenai sanksi. 

"Ini merupakan perang yang semakin panas. Kita tidak bisa bersantai-santai. Ini memang proses yang menyakitkan tetapi perjuangan melawan virus itu harus terus dilakukan. Isolasi kota ini dilakukan agar kita semua bisa berkumpul lagi di masa depan agar Wuhan bisa kembali beraktivitas," demikian narasi di media milik pemerintah. 

https://www.youtube.com/embed/GB4nEDEXzFs

Baca Juga: Tiongkok Tangkap Aktivis yang Kritik Xi Jinping soal Virus Corona

Topik:

Berita Terkini Lainnya