Hasil Autopsi Independen Sebut George Floyd Tewas karena Asphyxia

Floyd kekurangan oksigen karena lehernya ditindih

Jakarta, IDN Times - Hasil autopsi terhadap jenazah warga kulit hitam, George Floyd pada Senin (1/6) sudah diketahui. Ada dua jenis proses autopsi yang dilakukan yakni dengan autopsi independen yang dilakukan oleh keluarga dan yang digelar oleh kepolisian Minnesota. 

Kuasa hukum keluarga, Benjamin Crump mengatakan mereka melakukan autopsi mandiri karena tidak yakin terhadap proses serupa yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Berdasarkan hasil autopsi mandiri disimpulkan pria berusia 46 tahun itu meninggal akibat asphyxia atau kurangnya oksigen yang diterima oleh otak. 

Hasil autopsi mandiri ini berbeda dengan pemeriksaan awal yang dilakukan petugas medis di daerah tersebut. Stasiun berita BBC Selasa (2/6) melaporkan, petugas medis tidak menemukan bukti Floyd tewas akibat dicekik atau asphyxia traumatis. 

Selain itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas medis resmi menyebut adanya penyakit lain yang diderita oleh Floyd yang jadi penyebab ia meninggal. 

Tetapi, itu semua terbantahkan usai dua dokter yakni Dr. Allecia Wilson dan Dr. Michael Baden melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Floyd. 

"Kedua dokter yang memiliki reputasi dunia itu menemukan penyebab kematian Floyd dibunuh disebabkan asphyxia dan tekanan di bagian leher dan punggung. Akibatnya aliran darah ke otak menjadi terhambat," demikian hasil pemeriksaan jenazah Floyd yang diunggah Crump di akun media sosialnya pada (1/6) kemarin. 

Selain itu, hal lain yang menyebabkan Floyd meninggal yakni adanya beban di bagian punggung, tangan diborgol dan posisinya tengah dalam keadaan berbaring di aspal dengan wajah menghadap ke bawah. 

"Posisi itu membuat fungsi otot difragma menjadi lumpuh," kata dua dokter yang memeriksa jasad Floyd. 

Namun, hasil resmi autopsi yang dilakukan oleh petugas koroner kepolisian berbeda. Walaupun petugas medis dari kedua pihak sama-sama menyatakan Floyd tewas akibat dibunuh. Apa yang membedakan dari hasil autopsi tersebut?

1. Hasil pemeriksaan medis resmi menunjukkan George Floyd memiliki penyakit jantung dan mengonsumsi narkoba

Hasil Autopsi Independen Sebut George Floyd Tewas karena Asphyxia(Potongan rekaman video menunjukkan George Floyd ditahan oleh polisi) YouTube/Dannela Frazier

Berdasarkan hasil pemeriksaan resmi terhadap jenazah Floyd ditemukan bukti ia menderita penyakit jantung dan baru-baru ini mengonsumsi narkoba. Petugas medis menyatakan Floyd sempat kena serangan jantung ketika ditahan oleh petugas kepolisian pada (25/5) lalu. 

Temuan ini justru berbeda dengan hasil autopsi yang dilakukan secara mandiri oleh pihak keluarga. Menurut kuasa hukum keluarga, Benjamin Crump, tidak diragukan lagi Floyd akan tetap hidup hingga hari ini bila tidak berhadapan dengan petugas kepolisian Minnesota, Derek Chauvin dan tiga petugas lainnya yang ikut menahan ayah satu anak itu. 

"Mobil ambulans itu adalah kendaraan yang membawa jenazahnya," ungkap Crump seperti dikutip stasiun berita BBC

Baca Juga: Viral! Simpatik, Polisi di AS Berlutut Demi Hormati George Floyd

2. Keluarga George Floyd menyerukan agar segera mengakhiri tindak kekerasan dan penjarahan

Hasil Autopsi Independen Sebut George Floyd Tewas karena Asphyxia(Ilustrasi seorang pengunjuk rasa menyemprotkan nama George Floyd) ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Satu pekan usai kematian George Floyd, aksi unjuk rasa belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda di Amerika Serikat. Malah aksi vandalisme dan penjarahan menjadi pemandangan umum yang kini terjadi. 

Adik George, Terrence meminta kepada warga AS agar menghentikan segala aksi kekerasan yang dilakukan selama unjuk rasa. Seruan itu disampaikan oleh Terrence 38th street, tempat kakaknya tewas oleh empat petugas kepolisian Minnesota. 

"Mari kita lakukan (menuntut keadilan) dengan cara yang lain. Mari berhenti berpikir suara kita tidak penting dan gunakan hak suara kalian, sebab banyak dari kita yang masih terus akan melakukan ini secara damai," kata Terrence. 

"Lagipula, apa yang kalian lakukan (dengan kekerasan) tidak akan membawa kakak saya kembali hidup," ujarnya lagi. 

Lokasi tempat Floyd dibunuh dipenuhi dengan kartu ucapan dan bunga untuk mengenang kematiannya. 

3. Enam orang dilaporkan tewas dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh

Hasil Autopsi Independen Sebut George Floyd Tewas karena Asphyxia(Salah satu pasar swalayan Target jadi target penjarahan di AS) www.twitter.com/@maxnesterak

Harian The New York Times (1/6) melaporkan akibat aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan, telah menewaskan enam orang. Satu orang dilaporkan meninggal di Kota Indianapolis akibat ditembak oleh otoritas keamanan. Sedangkan, tiga lainnya mengalami luka. 

Lalu, satu orang meninggal pada (30/5) lalu di St. Louis usai para demonstran membakar dan coba menjarah toko FedEx. Di Chicago, enam orang tertembak dan satu dipastikan tewas. 

Cara warganya menuntut keadilan bagi George Floyd sempat diprotes oleh Wali Kota Chicago, Lori Lightfood. 

"Begini keadilan sosial yang sedang ingin kita dapatkan, bagaimana kita menginginkan perubahan? Tentu saja, tidak begini," kata Lightfood tegas. 

Ada pula pemuda berusia 21 tahun yang tewas ditembak di Detroit ketika ia duduk di mobil pada (29/5) lalu. Lalu, di Kentucky, Gubernur Andy Beshear meminta kepolisian setempat untuk menyelidiki kematian seorang pria yang tewas usai unjuk rasa terjadi pada (31/5) malam. 

Selain warga sipil, pegawai federal turut menjadi korban tewas. Departemen Keamanan Dalam Negeri tengah menyelidiki kematian seorang petugas keamanan yang mereka pekerjakan di luar ruang pengadilan federal. Petugas itu tewas pada (29/5) lalu. Plt wakil kepala Departemen Keamanan Dalam Negeri, Ken Cuccinelli menyebut aksi penembakan itu sebagai teroris domestik. 

Baca Juga: Protes George Floyd: Lawan Demonstran, Trump Ancam Kerahkan Militer

Topik:

Berita Terkini Lainnya