Idul Fitri, Umat Muslim di Ukraina Berharap Perang Segera Berakhir

Sebanyak 2.899 orang tewas dalam perang di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Umat Muslim di Ukraina juga merayakan Idul Fitri pada Senin, 2 Mei 2022 lalu. Namun, situasi kebahagiaan menyambut hari raya tidak bisa dirayakan dengan penuh suka cita karena Ukraina kini berubah menjadi medan perang sejak diinvasi oleh Rusia pada Maret 2022 lalu.

Dikutip dari kantor berita Anadolu (AA), sejumlah umat Muslim terlihat berkumpul di Komunitas Islam di ibu kota Kyiv untuk salat Id. Presiden Dewan Muslim Ukraina, Seyran Arifov mengatakan banyak umat Muslim terpaksa meninggalkan rumah mereka karena peperangan yang masih terus berlangsung. 

Sebagian dari mereka mengungsi ke negara lain, sedangkan sebagian warga lainnya mencari tempat lain di Ukraina yang dinilai lebih aman. Arifov pun meminta kepada umat Muslim agar bisa melakukan yang terbaik demi berkontribusi kepada negara dan rakyat Ukraina. 

Sementara, harapan warga Ukraina yang merupakan keturunan Palestina, Ali Assadi berharap perang di Ukraina bisa segera usai. Apakah harapan agar perang segera usai di Ukraina bisa terwujud?

1. Rusia pastikan perang di Ukraina tak akan berakhir dalam waktu dekat

Idul Fitri, Umat Muslim di Ukraina Berharap Perang Segera BerakhirOrang-orang menghadiri upacara penghormatan kepada para pembela Ukraina yang gugur, termasuk tentara yang tewas dalam pertempuran dengan pemberontak pro-Rusia di bandara Donetsk hari ini pada tahun 2015, di sebuah peringatan di dekat markas besar Kementerian Pertahanan di Kyiv, Ukraina, Kamis (20/1/2022). (ANTARA FOTO/Ukrainian Presidential Press Service/Handout via REUTERS.)

Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergev Lavrov, perang yang mereka sebut dengan operasi militer khusus itu tidakan akan berhenti meski pada 9 Mei 2022 mendatang bakal ada peringatan hari kemenangan. Hal itu disampaikan Lavrov ketika berbicara dengan media lokal Italia, Mediaset

Hari kemenangan yang diperingati pada 9 Mei merupakan peringatan di mana Nazi akhirnya menyerah terhadap pasukan sekutu, termasuk Uni Soviet pada 1945 lalu. "Militer kami tidak akan menyesuaikan dengan aksinya dengan tanggal apapun, termasuk hari kemenangan," ungkap Lavrov. 

Ia menambahkan laju operasi militer di Ukraina, kata dia, pertama bergantung kepada kebutuhan untuk meminimalkan risiko apa pun bagi penduduk sipil dan personel militer Rusia. Biasanya, Rusia memperingati hari kemenangan dengan menggelar parade militer yang besar di pusat ibu kota Moskow. Kemudian, Presiden Vladimir Putin akan menyampaikan pidatonya yang berisi pujian karena peran Uni Soviet yang berhasil mengalahkan fasisme di Benua Eropa. 

Meski saat ini perayaan hari kemenangan jatuh di saat perang di Ukraina masib berlangsung, Rusia akan tetap memperingatinya. "Kami akan tetap merayakan hari kemenangan dengan khidmat. Kami akan mengenang mereka yang berkorban untuk pembebasan Rusia dan republik-republik lain bekas Uni Soviet, untuk pembebasan Eropa dari wabah Nazi,” tutur dia lagi. 

Baca Juga: Drama Penyelamatan 9 WNI dari Ukraina Usai Terjebak 22 Hari

2. Presiden Putin sebut perang bisa segera diakhiri bila negara barat berhenti pasok senjata ke Ukraina

Idul Fitri, Umat Muslim di Ukraina Berharap Perang Segera BerakhirPresiden Rusia Vladimir Putin (kiri) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan)/ (Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський))

Sementara, dalam pernyataan terbarunya, Presiden Rusia Vladimir Putin sempat menghubungi Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui telepon. Ini merupakan pembicaraan lewat telepon pertama antara Putin dengan Macron dalam lebih dari sebulan. 

Stasiun berita BBC pada hari ini melaporkan, Macron kembali mengusulkan kepada Putin agar dilakukan gencatan senjata dan kembali ke meja perundingan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Macron juga meminta kepada Putin agar evakuasi lanjutan di Kota Mariupol diizinkan. 

Kota Mariupol menjadi salah satu kota yang terdampak paling parah dari perang di Ukraina. Diperkirakan masih ada ratusan warga sipil yang terjebak di reruntuhan pabrik baja yang dikuasai oleh militer Ukraina. 

Sementara, Presiden Putin mengatakan negara-negara barat bisa membantu agar perang di Ukraina segera berhenti. Caranya dengan memberikan tekanan kepada Presiden Volodymyr Zelensky dan meminta agar negara-negara barat berhenti memasok senjata ke Ukraina. 

Seperti yang diketahui negara-negara barat tidak mengirimkan pasukan langsung ke wilayah daratan Ukraina. Namun, mereka memasok bantuan berupa dana dan peralatan militer untuk militer Ukraina.

Sebagai contoh, Inggris berjanji akan mengirimkan pasokan senjata lagi senilai 376 juta dolar AS. Di dalam pasokan senjata itu termasuk peralatan peperangan elektronik, sistem radar, pengacau GPS, dan perangkat penglihatan malam.

3. Sebanyak 2.899 warga sipil tewas dalam perang di Ukraina

Idul Fitri, Umat Muslim di Ukraina Berharap Perang Segera BerakhirSeorang veteran batalion Tentara Nasional Ukraina melakukan latihan militer untuk warga sipil di tengah ancaman serangan Rusia di Kyiv, Rusia, Minggu (30/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Gleb Garanich/WSJ.

Sementara, berdasarkan data dari Komisi Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), per 28 April 2022, sudah ada 2.899 warga sipil yang tewas dalam peperangan di Ukraina. Sebanyak 210 di antaranya merupakan anak-anak. 

Sedangkan, jumlah warga sipil yang terluka mencapai 3.235. Sementara, jumlah anak yang terluka mencapai 309. 

Presiden Putin telah didesak oleh masyarakat internasional agar segera mengakhir perang di Ukraina. Desakan juga disampaikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Ia mengaku sempat berbincang dengan Putin pada 28 April 2022 lalu. Berbicara sebagai presidensi G20, Jokowi meminta agar perang segera diakhiri. 

"Tadi malam pukul tujuh saya berbicara per telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin," kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada 29 April 2022 lalu. 

Ia juga menekankan agar solusi damai dapat terus dikedepankan. Indonesia, kata Jokowi, juga siap berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian antara Ukraina dan Rusia.

Menurut Jokowi, Presiden Putin menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan untuk menghadiri KTT G20. Putin juga menyatakan akan menghadiri KTT G20 yang akan diselenggarakan di Bali pada November 2022 nanti.

"Presiden Putin menyempaikan terima kasih atas undangan KTT G20 dan beliau menyatakan akan hadir," ujarnya. 

Baca Juga: Menkeu: Butuh Kesepakatan Bersama bila Ingin Coret Rusia dari KTT G20

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya