Tak Ada Respons dari Saudi, India Kecil Kemungkinan Kirim Jemaah Haji

Komite haji India sudah tawarkan pengembalian biaya ke warga

Jakarta, IDN Times - Pemerintah India kecil kemungkinan akan mengirimkan sekitar 200 ribu calon jemaah haji ke Saudi dalam musim haji tahun 2020. Pimpinan komite haji India, Maqsood Ahmed Khan mengatakan kurang dari lima persen peluang ibadah haji tahun ini tetap digelar. Apalagi kondisi pandemik COVID-19 malah semakin memburuk. 

Itu sebabnya, pada (5/6) lalu, Komite Haji India telah mengeluarkan surat bahwa pihaknya siap mengembalikan 100 persen dana yang telah disetor oleh calon jemaah haji. Kepada harian New Indian Express, Maqsood menjelaskan kali terakhir berkomunikasi dengan Pemerintah Saudi pada (13/3) lalu untuk membahas mengenai persiapan ibadah haji 2020. Ketika itu Saudi meminta agar untuk sementara waktu persiapan haji ditunda sementara waktu. 

"Kini, tersisa beberapa pekan lagi untuk persiapan bagi India, tetapi otoritas di Saudi belum menjelaskan lebih lanjut perkembangan apapun," kata dia pada (7/6) lalu. 

Ia menggaris bawahi semua dana milik calon jemaah haji, termasuk yang tak membatalkan ibadah hajinya tahun 2020, akan dikembalikan. Lalu, kapan seharusnya kloter pertama dari India terbang menuju ke Saudi? 

1. Kloter pertama dari India seharusnya dijadwalkan terbang 25 Juni

Tak Ada Respons dari Saudi, India Kecil Kemungkinan Kirim Jemaah HajiSuasana di Masjidil Haram hari pertama Ramadan. (ANTARA FOTO/REUTERS/Yasser Bakhsh)

Sesuai dengan jadwal, seharusnya kelompok terbang calon jemaah haji pertama India berangkat pada (25/6) mendatang. Mereka akan berada di Saudi hingga (2/8). 

Data yang dirilis oleh Komite Haji menyebut tahun 2020 seharusnya ada 200 ribu calon jemaah haji asal India yang berangkat ke Saudi. Sebanyak 70 persen di antaranya berangkat melalui komite haji. Sementara, 30 persen kuota diberikan kepada biro penyelenggara ibadah haji milik swasta. 

Namun, hingga kini, Saudi masih menutup bandaranya untuk kedatangan internasional. Pemerintah Saudi khawatir akan banyak ditemukan kasus impor COVID-19. 

Sementara, di India sendiri, komite haji baru menyelesaikan proses pengajuan dokumen satu gelombang calon jemaah haji yang terdiri 125 ribu. Sisanya belum rampung karena terganggu pandemik COVID-19. 

Baca Juga: Kemenag: Ada 214.243 Jemaah Haji 2020 yang Batal Berangkat ke Saudi

2. Sebagian calon jemaah haji telah melunasi cicilan pertama pembayaran biaya haji

Tak Ada Respons dari Saudi, India Kecil Kemungkinan Kirim Jemaah HajiIlustrasi Makkah. ANTARA FOTO/REUTERS/Yasser Bakhsh

Berdasarkan data, sebagian calon jemaah haji telah membayar biaya haji senilai Rs 800 ribu atau setara Rp150 juta. Adapula yang baru membayar cicilan pertamanya atau separuh senilai Rs 110 ribu atau setara Rp20,4 juta. 

Bagi calon jemaah haji yang ingin biayanya kembali maka harus mengisi beberapa formulir yang diunduh dari situs resmi komite haji. 

3. Indonesia resmi menunda ibadah haji 2020 ke tahun 2021

Tak Ada Respons dari Saudi, India Kecil Kemungkinan Kirim Jemaah HajiMenteri Agama Fachrul Razi (ANTARA FOTO/Romadanyl)

Sementara, Menteri Agama Fachrul Razi telah memutuskan menunda ibadah haji tahun 2020 ke tahun 2021 karena Saudi belum membuka akses layanan ibadah haji. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Fachrul pada (2/6) lalu. 

Indonesia menjadi negara terbesar yang memiliki calon jemaah haji dan memilih membatalkan ibadah haji tahun 2020. Fachrul mengatakan Indonesia tetap tidak akan mengirimkan calon jemaah hajinya kendati nantinya Saudi membuka layanan akses haji. 

Ia mengaku enggan mengambil risiko yang bisa mengancam keselamatan manusia di tengah pandemik COVID-19. Kalaupun RI tetap akan mengirimkan calon jemaah haji, maka sesuai jadwal kloter pertama harus sudah berangkat pada (26/6). Menurutnya, waktunya sempit sebab dibutuhkan penanganan langkah-langkah tambahan. 

"Tidak mungkin kita bisa mengatur langkah-langkah persiapan dengan baik yang terjadi nanti justru kita tergesa-tergesa. Justru kita menyiapkan, ikut menyebarkan masalah COVID-19 ini," ungkap Fachrul dalam sebuah diskusi virtual pada Selasa (9/6). 

Fachrul berencana akan mengirimkan surat ke Menteri Haji Saudi untuk menjelaskan soal pembatalan pengiriman calon jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci. 

Baca Juga: Menag Kirim Surat ke Menteri Haji Saudi Jelaskan soal Pembatalan Haji

Topik:

Berita Terkini Lainnya