Iran Tahan Beberapa Orang yang Terkait Jatuhnya Pesawat Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengadilan Iran mengatakan telah menahan beberapa orang yang diduga menembak jatuh pesawat Boeing milik Ukrainaian International Airlines hingga menewaskan 176 orang. Pengumuman itu disampaikan oleh media milik Pemerintah Iran pada Selasa (14/1). Seperti dikutip harian Inggris, The Guardian, pengumuman soal penahanan beberapa orang dilakukan usai Presiden Iran, Hassan Rouhani menyerukan agar segera dibentuk pengadilan khusus untuk melakukan penyelidikan soal jatuhnya pesawat tujuan Tehran - Kyiev yang terjadi pada (8/1) lalu.
Juru bicara Pengadilan Iran, Gholamhossein Esmaili, mengatakan penyelidikan secara intensif telah dilakukan dan beberapa orang telah ditahan. Namun, Gholamhossein tidak mengungkap identitas atau berapa jumlah orang yang ditahan.
Lalu, apa langkah dari pemerintah yang warganya telah menjadi korban tewas dalam pesawat tersebut?
1. Iran berjanji akan menyelidiki secara keseluruhan mengenai penyebab jatuhnya pesawat
Dalam pemberian keterangan pers yang dilakukan hari ini, Gholamhossein mengatakan pengadilan akan mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat dan dampak langsung dari peristiwa tersebut.
"Kami akan mengusut peristiwa yang sesungguhnya secara tidak langsung terkait dengan penjahat perang, Amerika Serikat," kata dia.
Proses awal yang dilakukan oleh Iran yakni mereka telah menahan beberapa orang dan penyidikan terus berlanjut. Pengusutan kasus ini dilakukan sebagai respons dari instruksi Presiden Rouhani yang ingin perkara tersebut dituntaskan.
Ketika berpidato di televisi nasional, Rouhani mewanti-wanti, pengusutan perkara ini harus serius dilakukan karena dunia turut menyaksikan.
"Ini merupakan kesalahan yang menyedihkan dan termaafkan. Saya berjanji akan mengusut kasus ini dengan tuntas dan mengerahkan berbagai cara," kata Rouhani kemarin.
Baca Juga: [BREAKING] Iran Akui Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Sipil Ukraina
2. Pemerintah Iran memastikan pelaku yang menembak jatuh pesawat Ukraina akan dihukum
Editor’s picks
Selain itu, Presiden Rouhani turut menjanjikan pihak yang bertanggung jawab atas kekeliruan telah menembak jatuh pesawat tidak terletak di satu pundak orang saja. Rouhani juga memastikan pihak yang terbukti bersalah akan dihukum.
"Ada juga pihak-pihak lain (yang akan dihukum) dan saya ingin kasus ini ditangani secara jujur," katanya.
Rouhani pun memuji angkatan bersenjatanya lantaran mau bersikap jujur kepada dunia telah menembak jatuh pesawat asal Ukraina tersebut.
"Kami juga memastikan hal serupa tidak akan terjadi kembali di masa depan," kata Rouhani seperti dikutip dari stasiun berita BBC.
Padahal, sebelumnya selama tiga hari Iran sempat membantah sebagai pelaku yang menembak jatuh pesawat yang mengangkut 176 penumpang dan kru itu.
Sebagian besar penumpang di dalam pesawat merupakan warga Kanada keturunan Iran.
3. Pemerintah dari lima negara akan meminta kompensasi ke Iran
Rupanya pertanggung jawaban secara hukum yang dilakukan oleh Pemerintah Iran dianggap tidak cukup bagi pemerintah yang warganya menjadi korban. Mereka juga akan meminta kompensasi kepada Pemerintah Iran.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina, Vadim Prystaiko di sela-sela melakukan kunjungan kenegaraan di Singapura pada Senin kemarin. Ia mengatakan negara yang warganya menjadi korban tengah membahas kompensasi dan penyelidikan atas insiden itu.
Sementara, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan Iran harus memberikan akses penuh kepada 45 ahli dan penyidik dari negaranya yang akan melakukan penyelidikan. Stasiun berita Channel News Asia edisi (11/1) melansir Zelensky juga menuntut adanya permintaan maaf secara resmi dari Pemerintah Iran karena telah keliru menembak jatuh pesawat sipil.
Permintaan maaf sesungguhnya sudah disampaikan oleh pemimpin tertinggi, presiden dan Menlu Iran melalui akun media sosial mereka. Dalam pernyataan maaf itu, mereka turut menyalahkan Negeri Paman Sam sebagai salah satu penyebab insiden tragis tersebut.
Baca Juga: Penembakan Pesawat Ukraina: Merasa Dibohongi, 2 Jurnalis Iran Mundur