Jelang Lengser, Trump Restui Eksekusi Mati Napi Brandon Bernard

Trump jadi Presiden AS yang terbanyak lakukan eksekusi mati

Jakarta, IDN Times - Jelang lengser sebagai presiden, Donald Trump justru merestui eksekusi mati terhadap narapidana kasus pembunuhan, Brandon Bernard. Pria berusia 40 tahun itu dieksekusi pada Kamis, 10 Desember 2020 pukul 21:27 waktu setempat dengan cara disuntik mati. Bernard akhirnya dieksekusi mati usai menunggu di dalam sel selama lebih dari 20 tahun. 

Stasiun berita BBC, Jumat (11/12/2020) melaporkan Bernard didakwa telah melakukan pembunuhan terhadap pasangan Todd dan Stacie Bagley pada Juni 1999 lalu. Bernard masih berusia 18 tahun ketika melakukan tindak kejahatan itu bersama empat remaja lainnya.

Bernard ikut terlibat dalam aksi perampokan dan memaksa mereka masuk ke bagian belakang mobil pasangan tersebut. Pasangan itu tewas ditembak oleh rekan Bernard, Christopher Vialva yang ketika itu berusia 19 tahun. Sedangkan, Bernard bertugas membakar mobil tersebut. 

Setelah Bernard, masih ada empat terpidana hukuman mati lainnya yang juga akan dieksekusi. Kebijakan Trump ini mendobrak kebiasaan presiden selama 130 tahun yang memilih tak melakukan eksekusi mati di masa transisi pemerintahan. 

Eksekusi mati Bernard sempat ditunda selama dua jam karena kuasa hukumnya meminta kepada Mahkamah Agung untuk menunda eksekusi tersebut. Namun, permohonan itu ditolak oleh MA. 

Lalu, apa pesan terakhir yang diucapkan oleh Bernard sebelum ia meregang nyawa?

1. Brandon Bernard meminta maaf kepada keluarga korban yang ia bunuh

Jelang Lengser, Trump Restui Eksekusi Mati Napi Brandon BernardIlustrasi narapidana (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelum dieksekusi, Bernard sempat menyampaikan pesan terakhirnya bagi keluarga korban. Dalam kondisi tenang meski tahu ia akan dieksekusi mati, Bernard meminta maaf kepada keluarga korban. 

"Saya minta maaf. Itu satu-satunya kata yang dapat saya ucapkan yang menggambarkan bagaimana perasaan saya saat ini dan yang saya rasakan ketika itu," ungkap Bernard dan dikutip dari kantor berita Associated Press hari ini. 

Pesan permintaan maaf itu direkam dalam video dengan durasi lebih dari tiga menit. Di video tersebut, ia mengaku sudah menantikan kesempatan untuk menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban. 

Selain itu, Bernard juga meminta maaf kepada keluarganya sendiri karena telah menyusahkan mereka. "Saya berharap bisa memutar balik waktu dan mengubah semuanya, tetapi saya tidak bisa," katanya. 

Upaya untuk menghindarkan Bernard agar tidak dijatuhi hukuman mati sudah berulang kali dilakukan. Menurut kuasa hukum Bernard, kedua korban sudah tewas sebelum mobil tersebut dibakar oleh kliennya pada 1999 lalu.

Bahkan, kuasa hukum Bernard ikut menyewa jasa penyidik independen untuk membuktikan hal tersebut. Berdasarkan informasi yang dikumpulkan penyidik itu, salah satu korban bernama Stacey Bagley secara medis disimpulkan telah tewas sebelum mobil yang ditumpanginya dibakar. 

Namun, berdasarkan keterangan dan testimoni jaksa penuntut, Stacey Bagley masih hidup usai ditembak. Ia masih bernafas meski ditembak. Hal itu mengindikasikan Bagley tewas lantaran menghirup asap dari api yang membakar mobil. Sementara, rekan Bernard yang menembak kedua korban, Christopher Vialva sudah dieksekusi lebih dulu pada September lalu. 

Baca Juga: Amerika Serikat akan Lakukan Eksekusi pada Terpidana Perempuan

2. Banyak pihak termasuk Kim Kardashian sempat memohon kepada Trump agar Brandon Bernard tak dieksekusi mati

Jelang Lengser, Trump Restui Eksekusi Mati Napi Brandon Bernardtwitter.com/realDonaldTrump

Sebelum Bernard dieksekusi, berbagai pihak termasuk publik figur sudah memohon kepada Presiden Donald J. Trump agar membatalkan eksekusi tersebut. Jaksa penuntut yang dulu menuntut agar Bernard dijatuhi vonis mati, Angela Moore menilai ia tak layak dieksekusi karena sudah bertobat selama puluhan tahun di dalam penjara. 

"Setelah mempelajari begitu banyak hal yang terjadi sejak tahun 2000, Bernard telah tumbuh menjadi pribadi dewasa yang rendah hati dan menyesali perbuatannya. Bahkan, ia bisa berdamai dengan dirinya di dalam penjara. Bagaimana mungkin kita mengatakan ia pantas bersama dengan kelompok kecil yang dihukum mati?" demikian tulis Moore dalam artikel opini di harian ternama Minnesota, Indianapolis Star

Lima dari sembilan juri yang masih hidup hingga kini bahkan telah menyerukan agar Trump menghentikan hukuman mati bagi Bernard. 10 ribu orang termasuk anggota Senat Richard J Durbin dan Cory Brooker telah memohon agar Bernard diberi pengampunan. 

Kasus Bernard juga menarik perhatian aktris program reality show, Kim Kardashian West. Kardashian sering mencuit mengenai kasus Bernard dan meminta kepada pengikutnya agar mendukung hukuman mati dibatalkan. 

Kardashian mengaku sedang belajar untuk menjadi pengacara di California. Sebelumnya, ia juga menggunakan pengaruhnya untuk membantu kasus kriminal. Pada Maret lalu ia sempat berkunjung ke Gedung Putih dan meminta agar hukuman bagi tiga terpidana perempuan dikurangi. Permohonan itu dikabulkan oleh Trump. 

3. Trump akan jadi Presiden AS yang paling banyak melakukan eksekusi mati dalam sejarah

Jelang Lengser, Trump Restui Eksekusi Mati Napi Brandon BernardPresiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan reli kampanye di Bandara Muskegon di Muskegon, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (17/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Setelah Bernard, masih ada empat terpidana mati yang segera dieksekusi. Bila eksekusi mati dilakukan, maka Trump akan dicatat sebagai Presiden Neger Paman Sam yang paling banyak melakukan eksekusi mati dalam kurun waktu 100 tahun. Di bawah kepemimpinan Trump, AS mengeksekusi mati 13 narapidana sejak Juli lalu. 

Sementara, presiden terpilih Joe Biden berusaha akan mengakhiri praktik eksekusi mati. Juru bicara Biden, TJ Ducklo menegaskan Biden menolak praktik hukuman mati saat ini dan di masa mendatang. 

Pemerintah federal kembali menghidupkan eksekusi mati pada tahun ini meski Negeri Paman Sam dilanda pandemik COVID-19 yang telah merenggut lebih dari 250 ribu nyawa. 

Baca Juga: Eksekusi Berkurang, Moratorium Hukuman Mati Pada 2018 Bisa Dicapai

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya