Kanselir Austria Sebastian Kurz Mundur Usai Tersandung Korupsi

Kurz dituding gunakan uang negara untuk bangun citra positif

Jakarta, IDN Times - Pemimpin muda Austria, Sebastian Kurz, memilih mundur dari posisinya sebagai kanselir pada Sabtu, 9 Oktober 2021. Kurz mundur karena terjerat skandal korupsi dan perkaranya tengah diselidiki aparat penegak hukum di Austria. 

Stasiun berita BBC, Minggu (10/10/2021), melaporkan Kurz dituding otoritas setempat telah menggunakan uang negara untuk membangun citra positif melalui media. Dugaan korupsi dari pajak rakyat itu terjadi pada rentang 2016 dan 2018 lalu.

Kurz diduga menggunakan dana yang dikucurkan Kementerian Keuangan Austria untuk memanipulasi hasil jajak pendapat yang membuat citra partai yang dipimpinnya, OeVP, menjadi positif di mata publik. Hasil jajak pendapat itu kemudian diterbitkan oleh media cetak setempat. 

Meski begitu, Kurz membantah telah menggunakan duit pemerintah untuk membuat pencitraan Partai OVP seolah-olah positif di mata publik. Tetapi, dia memilih mengikuti prosedur yang ada dengan mundur dan mengajukan Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg sebagai penggantinya.

Baca Juga: Redam Emisi, Austria akan Terapkan Pajak Karbon

1. Sebastian Kurz tetap jadi Ketua Partai Rakyat OeVP

Kanselir Austria Sebastian Kurz Mundur Usai Tersandung KorupsiKanselir Austria, Sebastian Kurz. (Instagram.com/sebastiankurz)

Kurz mengumumkan pengunduran diri sebagai kanselir pada Sabtu (9/10/2021) untuk dengan alasan menyediakan ruang demi menciptakan stabilitas negara. Tapi, dia tetap menjadi pemimpin partai konservatif. Bahkan, pemimpin yang baru berusia 35 tahun itu juga berencana untuk mengambil alih sebagai pemimpin di parlemen. 

"Apa yang dibutuhkan saat ini adalah stabilitas. Untuk menyelesaikan persoalan yang buntu, maka saya memilih mundur demi mencegah terjadinya kekacauan," kata Kurz. 

Sementara, salah satu parpol koalisi di kubu Kurz kini justru tengah berbicara dengan partai oposisi. Sebab, mereka mengancam akan menggelar voting untuk mosi tidak percaya terhadap Kurz pada pekan depan. 

2. Bukti dugaan korupsi Kurz dikumpulkan

Kanselir Austria Sebastian Kurz Mundur Usai Tersandung KorupsiKanselir Austria, Sebastian Kurz. (Instagram.com/sebastiankurz)

Sementara, Kejaksaan Austria tengah melakukan penyidikan terhadap Kurz dan sembilan orang lainnya. Selain itu, ada pula tiga organisasi yang masuk dalam objek penyidikan mereka.  Kejaksaan Austria menduga Kurz telah melakukan pelanggaran kepercayaan, korupsi dan penyuapan.

"Aksi itu terjadi di tingkatan yang berbeda-beda," begitu pernyataan kantor jaksa di bidang ekonomi dan korupsi dalam keterangan tertulisnya. 

Bahkan, sejumlah jaksa penyidik telah melakukan penggrebekan ke beberapa lokasi seperti kantor kanselir, kementerian keuangan, hingga rumah-rumah bawahan Kurz untuk mencari bukti. 

Namun, dalam penyelidikan terpisah pada Mei lalu, Kurz telah membantah tuduhan sengaja memberikan keterangan bohong soal penggunaan dana pencitraan tersebut di hadapan parlemen. 

3. Media Austria membantah

Kanselir Austria Sebastian Kurz Mundur Usai Tersandung KorupsiSebastian Kurz (Instagram.com/sebastiankurz)

Kejaksaan Austria tidak menyebut nama media tempat Kurz menerbitkan hasil jajak pendapat pencitraan itu. Tetapi, harian Oesttereich telah menyampaikan pernyataan bantahan ke publik. Mereka menepis telah menerima uang negara yang diberikan melalui Kurz sebagai imbalan agar Partai OevP bisa menerbitkan hasil polling pencitraannya. 

Kurz merupakan pemimpin muda dari Austria yang menjadi sorotan. Sebab, ketika berhasil membawa Partai OeVP sebagai pemenang pemilu pada 2017, dia adalah salah satu pemimpin negara termuda di dunia. Kurz terpilih menjadi kanselir di Austria pada usia 31 tahun.

Baca Juga: 10 Potret Kharismatik Sebastian Kurz, Pemimpin Negara Termuda di Dunia

Topik:

  • Rochmanudin
  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya