Kapal Tanker Korsel Disita Iran, 2 ABK Asal Indonesia Baik-baik Saja

Iran tuntut asetnya yang dibekukan Korsel dikembalikan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri memastikan dua WNI yang berada di kapal tanker berbendera Korea Selatan dalam kondisi baik. Juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah mengatakan, perwakilan Pemerintah Indonesia sudah menemui dua ABK di atas kapal yang kini berlabuh di Bandar Abbas, Iran. 

"Perwakilan Kemenlu juga sudah menginformasikan bahwa kondisi keduanya baik," kata pria yang akrab disapa Faiza itu melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Selasa malam (5/1/2021). 

Hingga saat ini, dua ABK asal Indonesia dan 18 kru lainnya masih berada di atas kapal Korsel yang disita Iran. Faiza menyebut, pihaknya saat ini sedang mengupayakan dua WNI itu bisa berkomunikasi dengan pejabat KBRI. 

Apa komentar Iran usai menyita kapal tanker yang berangkat dari Arab Saudi menuju ke Uni Emirat Arab (UEA) itu?

1. Iran bantah telah menyandera 20 kru kapal tanker Korea Selatan

Kapal Tanker Korsel Disita Iran, 2 ABK Asal Indonesia Baik-baik SajaIlustrasi Kapal Kargo (IDN Times/Sukma Shakti)

Pemerintah Iran sendiri membantah telah menyandera kapal tanker yang mengangkut 7.200 ton produk kimia dan minyak itu. Iran menuding kapal tanker Korsel telah melanggar hukum lingkungan setempat. 

Iran juga menepis anggapan sengaja menahan kapal tanker itu agar tuntutan asetnya senilai US$7 miliar yang dibekukan di Negeri Ginseng bisa segera dicairkan. 

"Kami sudah terbiasa dengan tuduhan semacam itu. Tetapi, bila ada pihak yang disandera, maka pihak yang melakukan itu Korea Selatan yang menahan dana senilai US$7 miliar tanpa alasan yang jelas," ungkap juru bicara Pemerintah Iran, Ali Rabiei dan dikutip kantor berita Reuters pada Selasa (5/1/2021). 

Kapal tanker MT Hankuk Chemi yang tengah berlayar menuju ke Uni Emirat Arab tiba-tiba dihampiri oleh pasukan garda revolusi Iran. Pasukan itu dilaporkan sudah naik ke atas kapal. 

Baca Juga: Kapal Tanker Korsel Disita Iran, Isinya Ada 2 ABK Asal Indonesia

2. Kemenlu memastikan ABK WNI diperlakukan dengan baik di atas kapal

Kapal Tanker Korsel Disita Iran, 2 ABK Asal Indonesia Baik-baik SajaIlustrasi Kapal Feri (Kapal Penyeberangan) (IDN Times/Sukma Shakti)

Sementara, Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha memastikan, selama berada di atas kapal, ABK asal Indonesia diperlakukan dengan baik. Saat ini semua kru termasuk ABK asal Indonesia masih berada di atas kapal. 

"Kemlu juga sudah menghubungi perusahaan pengirim awak kapal dan melakukan kontak ke keluarga," ujar Judha melalui pesan pendek kepada IDN Times

Kantor berita Yonhap, Korea Selatan melaporkan selain ABK asal Indonesia, kapal tanker itu juga mengangkut lima warga Korsel, 11 warga Myanmar, dan dua warga Vietnam.

Kementerian Pertahanan Korsel juga sudah mengirimkan kapal militer Cheonghae Unit ke perairan dekat Iran.

"Kapal itu akan tiba dalam waktu sehari di perairan terdekat dan melakukan operasi untuk menuntaskan situasi di sana," ungkap seorang pejabat dari Kemenhan Korsel. 

Cheonghae unit merupakan kapal penghancur dengan bobot 4.400 ton. Mereka merupakan kontingen ke-33 yang sudah berada di perairan Somalia sejak akhir tahun 2019. Mereka berada di sana untuk melakukan misi anti-pembajakan di Teluk Aden dan Selat Hormuz. Saat ini, tim khusus itu telah berkoordinasi dengan pasukan angkatan laut dari berbagai negara yang beroperasi di perairan terdekat. 

3. Korea Selatan sudah memanggil Duta Besar Iran di Seoul

Kapal Tanker Korsel Disita Iran, 2 ABK Asal Indonesia Baik-baik SajaMenlu Korea Selatan Kang Kyung-wha ketika berkunjung ke Indonesia (www.yna.co.kr)

Menteri Luar Negeri Kang Kyung wha pada Selasa (5/1/2021) mengatakan, pihaknya tengah menempuh jalur diplomatik untuk membebaskan kapal tanker MT Hankuk Chemi dari cengkeraman Iran. Duta Besar Iran untuk Korsel pun telah dipanggil dan dimintai klarifikasi. 

Kantor berita Yonhap melaporkan, Kemenlu Korsel tengah berkoordinasi dengan perwakilan mereka di Tehran dan Seoul untuk mencari solusi dari permasalahan ini. 

Ketika dikonfirmasi apakah kapal tanker itu disita pasukan revolusi Iran karena geram asetnya dibekukan, Menlu Kang mengaku tidak ingin berspekulasi. Pihaknya memilih fokus untuk bisa melepaskan tanker tersebut dari Iran.

"Saat ini prioritas utama kami adalah memverifikasi data-data dan memastikan keselamatan para kru di atas kapal," kata Kang. 

Departemen Luar Negeri AS pada Senin kemarin sudah meminta kepada Iran segera membebaskan kapal tanker berbendera Korea Selatan itu. Mereka menduga kapal tanker milik Korsel sengaja dicegat untuk menekan dunia internasional agar mencabut sanksi finansial terhadap Iran. 

Baca Juga: Korsel Kirim Unit Anti Pembajak Usai Kapalnya Disita Iran

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya