[UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Indonesia Ada di Urutan 12 Dunia

106 juta orang di seluruh dunia telah terpapar COVID-19

Jakarta, IDN Times - Kepala Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo pada Minggu, 7 Februari 2021 pernah mengatakan kasus aktif penyakit yang disebabkan oleh Sars-CoV-2 itu di Indonesia, angkanya masuk yang tertinggi di dunia. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, kasus aktif di Indonesia mencapai 171.288.

Mengacu pada data World O Meter, Indonesia menduduki posisi ke-12 dalam kasus aktif COVID-19. Itu berarti, ada 171.288 pasien yang kini masih dirawat di rumah sakit akibat COVID-19. 

Angka yang tinggi itu seiring dengan izin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang akhirnya membolehkan lansia disuntik vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech, Tiongkok. Langkah itu dilakukan karena 40 persen angka kematian COVID-19 di Indonesia disumbang oleh kaum lansia. 

Sementara, negara dengan kasus aktif COVID-19 tertinggi di dunia masih berada di Amerika Serikat. World O Meter mencatat ada 9,7 juta kasus aktif COVID-19 di Negeri Paman Sam. 

Negara mana lagi yang memiliki kasus aktif tertinggi di dunia, selain Indonesia?

1. Kasus aktif di Indonesia sudah lampaui India

[UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Indonesia Ada di Urutan 12 DuniaSeorang polisi berjaga di perbatasan saat permberlakuan 'lockdown' oleh pemerintah sebagai upaya mencegah penyebaran virus COVID-19, di New Delhi, India, Senin (23/3). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Negeri Paman Sam mencoba menurunkan kasus aktifnya dengan gencar melakukan vaksinasi. Presiden Joe Biden menjanjikan di 100 hari pertamanya duduk sebagai pemimpin, sudah ada 100 juta warga yang divaksinasi COVID-19.

Kini menurut laman TRT World, Senin, 8 Februari 2021, sudah ada 41,6 juta warga AS yang menerima vaksin COVID-19. 

Berikut 12 negara dengan kasus aktif COVID-19 tertinggi di dunia:

  1. Amerika Serikat: 9.711.537 kasus
  2. Prancis: 3.027.949 kasus
  3. Britania Raya: 1.896.100 kasus
  4. Brasil: 868.264 kasus
  5. Belgia: 654.310 kasus
  6. Rusia: 434.038kasus
  7. Italia: 419.604 kasus
  8. Serbia: 374.166 kasus
  9. Meksiko: 275.868 kasus
  10. Swiss: 207.902 kasus
  11. Irlandia: 177.346 kasus
  12. Indonesia: 171.288 kasus

Kasus aktif di Indonesia bahkan telah menyalip India yang memiliki jumlah pasien di rumah sakit 145.690.

Baca Juga: Salip India, Kasus Aktif COVID-19 di Indonesia Tertinggi di Asia

2. Setahun pandemik, 106 juta orang sudah terpapar COVID-19

[UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Indonesia Ada di Urutan 12 DuniaIlustrasi. Pemakaman korban COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

COVID-19 sempat dianggap sebagai penyakit yang ringan ketika awal dilaporkan ke publik. Bahkan, tak sedikit yang menganggap COVID-19 seperti flu biasa. 

Namun, setahun kemudian usai dinyatakan sebagai pandemik oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), 106 juta orang di seluruh dunia telah terpapar COVID-19. Sementara, 78,8 juta warga berhasil pulih. Sedangkan, 2,3 juta warga tak berhasil selamat dari pandemik ini. 

Kini, dunia mencoba untuk memperkecil angka kematian dengan melakukan vaksinasi. Tetapi, justru distribusi vaksin mengalami ketimpangan. Sebab, mayoritas vaksin sudah diborong oleh negara maju dan berpendapatan menengah ke atas. 

3. Jusuf Kalla memprediksi angka COVID-19 di Indonesia bisa tembus 2 juta pada April 2021

[UPDATE] Kasus Aktif COVID-19 Indonesia Ada di Urutan 12 DuniaANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Sementara, Ketua Umum Palang Merah Indonesia(PMI) Jusuf "JK" Kalla memperkirakan bila tak segera diambil langkah untuk mencegah, maka angka kasus COVID-19 di RI dapat terus melonjak. Diperkirakan pada April 2021, kasus COVID-19 akan menembus 2 juta kasus. Apalagi saat ini jumlah kasus harian COVID-19 di Indonesia konsisten di angka 12 ribu. 

"Kalau ini berjalan terus tanpa upaya keras, termasuk vaksinasi yang sangat penting. Maka pada akhir April angka positif jadi 2 juta," ungkap JK ketika berbicara dalam peluncuran program plasma BUMN secara virtual pada Senin kemarin. 

Ia mewanti-wanti bila sudah tercapai 2 juta kasus COVID-19, maka JK memprediksi masalah berikutnya yang akan terjadi yaitu rumah sakit tidak akan lagi sanggup menampung pasien. Angka kematian otomatis juga akan meningkat. 

Baca Juga: [UPDATE] 102 Juta Warga Dunia Terinfeksi COVID-19, Indonesia Urutan 19

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya