Kasus COVID-19 Terus Naik, Malaysia Larang WNI Masuk Negaranya

Tenang guys, larangan ini hanya bersifat sementara ya!

Jakarta, IDN Times - Imbas angka COVID-19 yang terus meroket, izin masuk jangka panjang dari 3 negara untuk sementara waktu akan dilarang masuk ke Malaysia. Ketiga negara yang warganya dilarang masuk yaitu berasal dari India, Filipina, dan Indonesia. Aturan ini mulai berlaku pada Senin, 7 September 2020. 

The Star Malaysia, Selasa (1/9/2020) melaporkan pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob. Ia mengatakan warga dari tiga negara itu dilarang masuk sementara karena kasus COVID-19 di negara tersebut terus melonjak.

Stasiun berita BBC, melaporkan kasus harian COVID-19 di India kini telah melampaui Amerika Serikat. Pada Minggu, 30 Agustus 2020, India melaporkan ada 78.761 kasus COVID-19. 

Sedangkan Indonesia mencetak rekor kasus harian dalam tiga hari berturut-turut. Rekor tertinggi dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan pada Sabtu, 29 Agustus 2020 yakni 3.308 kasus COVID-19. 

"Komite kabinet khusus menyadari adanya kenaikan yang signifikan kasus positif COVID-19 di beberapa negara," ujar Ismail. 

Bila kebijakan ini berlaku, maka pemegang visa apa saja yang terdampak?

1. Warga yang memiliki izin tinggal tetap dilarang masuk bila berasal dari Indonesia, Filipina, dan India

Kasus COVID-19 Terus Naik, Malaysia Larang WNI Masuk Negaranyahttps://www.instagram.com/sapilicin

Laman The Star melaporkan, pemegang izin dalam waktu lama yang terkena dampak dari kebijakan tersebut antara lain pemegang izin tinggal, peserta program Malaysia My Second Home (pemegang multiple entry visa selama 10 tahun), ekspatriat, pengusaha, pelajar yang studi di Negeri Jiran, hingga warga yang memiliki pasangan orang Malaysia.

Sebelumnya, Pemerintah Malaysia juga sudah melarang turis untuk masuk ke sana hingga awal tahun 2021. 

"Kami mulai memperketat wilayah perbatasan dengan tidak mengizinkan warga dari tiga negara itu masuk," kata Ismail. 

Ia menambahkan, tidak menutup kemungkinan larangan serupa akan diberlakukan untuk warga di luar dari tiga negara tersebut. Apalagi kini tren penularan COVID-19 terus meningkat. 

Ismail juga telah meminta Kementerian Kesehatan Malaysia untuk membuat perencanaan mendetail bagaimana cara Negeri Jiran seharusnya menghadapi ancaman dan tantangan COVID-19 jelang musim dingin. 

Baca Juga: Misteri Hilangnya WNI di Malaysia, Akibat Sebarkan Agama Kristen?

2. Malaysia kemungkinan akan menutup wilayahnya untuk dikunjungi turis asing hingga awal 2021

Kasus COVID-19 Terus Naik, Malaysia Larang WNI Masuk NegaranyaANTARA FOTO/Moch Asim

Sementara itu, dalam wawancara eksklusif dengan media Jepang, Nikkei Asia, Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia, Nancy Shukri menyebutkan, pemerintahnya kemungkinan besar akan menutup wilayahnya untuk turis asing hingga kuartal pertama di tahun 2021.

Bahkan, kini, Pemerintah Malaysia tengah merancang ulang negara mana saja yang bisa diajak untuk melakukan kebijakan travel corridor. Mereka akan memilih negara-negara yang memiliki kasus COVID-19 rendah. Itu merupakan tahap awal. 

"Kami semula sudah memiliki daftar negara yang warganya diizinkan masuk. Tetapi, kami melihat ada gelombang kedua dan ketiga dari virus corona di negara-negara ini. Jadi, kami harus merancang ulang strategi kami," ungkap Nancy. 

Ia mengatakan sejauh ini baru membuka perbatasannya untuk perjalanan penting seperti keperluan bisnis dan diplomatik dengan Singapura. Hal ini, kata Nancy, merupakan langkah yang positif. 

Di saat yang bersamaan, ungkapnya lagi, sikap Malaysia yang membatasi diri untuk membuka wilayah perbatasannya menunjukkan pemerintah berhati-hati dan akan melakukan apa pun untuk melindungi warganya agar tidak terpapar COVID-19. 

"Bahkan, ketika kami membuka wilayah perbatasan kami, beberapa negara rupanya tidak siap, sehingga perjalanan antar negara tidak bisa terjadi," tutur dia. 

3. Malaysia kehilangan pemasukan dari pariwisata 45 miliar ringgit akibat pandemik COVID-19

Kasus COVID-19 Terus Naik, Malaysia Larang WNI Masuk Negaranyatripsavvy.com

Sementara dari data yang ditunjukkan oleh Kementerian Pariwisata Malaysia, Indonesia termasuk satu dari lima negara yang warganya paling sering berkunjung ke sana. Angkanya mencapai sekitar 3 juta tahun 2019 lalu. Di peringkat pertama turis asing datang dari Singapura lalu ada Tiongkok, Thailand, dan Brunei. 

Menteri Nancy mengatakan sesungguhnya sebelum pandemik, Pemerintah Malaysia ingin terus melanjutkan kampanye "Visit Malaysia" di tahun 2020. Pemerintah bahkan telah menganggarkan dana senilai US$9,6 juta atau setara Rp141 miliar. Namun, kampanye itu kini dihentikan sementara waktu. 

Bahkan, pemerintah sempat menargetkan akan ada kunjungan 30 juta turis asing ke Malaysia pada 2020. Tetapi, alih-alih, kunjungan turis anjlok. 

Pada periode Januari hingga Juni, Malaysia hanya mencatat 4,3 juta kedatangan turis asing. Artinya, Malaysia mengalami penurunan 68 persen pada periode yang sama tahun 2019 lalu. Pemerintah pun harus menghadapi kenyataan mengalami kehilangan pemasukan senilai 45 miliar ringgit atau setara Rp159,4 triliun dari sektor pariwisata pada periode Januari hingga Juni 2020. 

Baca Juga: 5 Pantai Penuh Pesona Pulau Penang-Malaysia, Bikin Siap Liburan!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya