KBRI Ankara: Tak Ada WNI dalam Kecelakaan Pegasus Air di Istanbul

Badan pesawat terbelah jadi tiga usai tergelincir

Jakarta, IDN Times - KBRI Ankara memastikan tidak ada WNI yang ikut menumpang pesawat low budget, Pegasus Air yang mengalami kecelakaan pada Rabu malam (5/2) di Bandara Sabiha Gokcen, Istanbul, Turki. Konfirmasi itu disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal melalui keterangan tertulis pada Kamis pagi (6/2). 

Pesawat jenis Boeing 737-800 itu berusaha didaratkan oleh kedua pilot di tengah cuaca angin yang tengah berhembus kencang. Alhasil, mereka berhasil daratkan pesawat namun tergelincir keluar dari runaway. Begitu tiba 40 meter dari ujung runaway, badan pesawat terbelah menjadi tiga. 

Berdasarkan data yang dilansir dari stasiun berita BBC, pesawat itu mengangkut 183  penumpang dan enam kru kabin. Mereka terbang dari Provinsi Izmir dengan tujuan ke Istanbul. Kendati pernyataan resmi yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Turki satu orang yang tewas, namun sumber dari pejabat berwenang yang dikutip laman Business Insider menyebut korban meninggal sudah bertambah jadi tiga orang. 

"Para korban saat ini dirawat di tiga rumah sakit di sekitar bandara. Berdasarkan hasil penelusuran tim KJRI ke tiga rumah sakit itu, sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban" ungkap Iqbal melalui keterangan tertulis kepada IDN Times

Apa penyebab pesawat milik maskapai yang sudah beroperasi selama 20 tahun itu tergelincir? Apakah maskapai itu pernah mengalami kecelakaan serupa di tahun sebelumnya?

1. Gubernur Istanbul menyebut pesawat tergelincir akibat cuaca buruk

KBRI Ankara: Tak Ada WNI dalam Kecelakaan Pegasus Air di Istanbul(Badan Pesawat Pegasus Air yang tergelincir di Bandara Sabiha Gokcen, Istanbul) AFP

Gubernur Istanbul, Ali Yerlikaya menyayangkan maskapai Pegasus tidak bisa mendarat dengan baik karena landasan pacu dalam licin usai terjadi badai dan hujan deras di area itu. 

"Akhirnya pesawat tergelincir sekitar 50-60 meter dari landasan pacu," ujar Yerlikaya dan dikutip stasiun berita BBC

Pesawat akhirnya berhenti sekitar 30-40 meter di luar dari landasan pacu. Menteri Kesehatan Turki, Fahretin Koca menyebut ada satu penumpang, warga Turki, yang tewas dalam insiden itu. Walaupun, menurut sumber lainnya korban tewas telah bertambah menjadi tiga orang.

Sementara, 157 penumpang lainnya dalam kondisi terluka. Tetapi, ia menyebut tidak ada yang mengalami luka kritis. 

Baca Juga: Tiga WNI yang Tinggal di Turki Timur Aman dari Gempa Bumi

2. Ada 20 warga asing yang menumpang pesawat Pegasus Air

KBRI Ankara: Tak Ada WNI dalam Kecelakaan Pegasus Air di Istanbul(Ilustrasi Pegasus Air) www.facebook.com/PegasusAirlinesErbil

Menurut media setempat, mayoritas penumpang di Pegasus Airlines merupakan warga Turki. Namun, ada pula 20 warga asing. Salah satunya merupakan kopilot yang merupakan warga Korea Selatan. 

Data yang diperoleh dari KBRI Ankara ada pula 11 warga asing lainnya yang berasal dari Amerika Serikat, Tiongkok, Irak, Israel, Kirgistan, Swiss, Suriah, Lebanon, Kazakstan, Maroko dan Turkmenistan. 

Di dalam video yang beredar dan dimuat di media Turki, digambarkan bagaimana proses evakuasi ratusan penumpang dari dalam badan pesawat yang sudah terbelah menjadi tiga bagian. Penumpang keluar salah satunya melalui sayap yang terbelah. 

Sempat terjadi kebakaran, namun itu berhasil dipadamkan segera oleh petugas pemadam kebakaran. 

3. Pesawat Pegasus Airline pernah tergelincir tahun 2018 dan nyaris terjun ke laut

KBRI Ankara: Tak Ada WNI dalam Kecelakaan Pegasus Air di Istanbul(Pesawat Pegasus Airlines pernah tergelincir dan nyaris terjun ke laut tahun 2018) www.eturbonews.com

Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada Januari 2018 lalu. Pesawat Pegasus Airline jenis Boeing 737 yang terbang dari Sharjah, Uni Emirat Arab, tergelincir di Bandara Trabzon di tepi pantai Laut Hitam. Saat itu peristiwa yang terjadi lebih mengerikan lantaran pesawat sudah masuk ke dalam jurang dan nyaris terjun ke Laut Hitam. 

Pesawat yang membawa 168 penumpang dan kru itu terbang dari Ankara dan mendara di bandara tersebut. Menurut keterangan pejabat yang berwenang tidak ada satu pun penumpang yang terluka. Namun, para penumpang sempat berteriak lantaran panik. 

"Posisi kami sudah miring ke satu sisi. Bagian depan pesawat turun, sementara bagian belakang naik. Orang-orang panik ketika itu, mereka berteriak meminta pertolongan," ungkap keterangan salah seorang penumpang Fatma Gordu seperti dikutip dari BBC

Baca Juga: AP II Atur Skenario Bila Pesawat Angkut Penumpang Terkena Virus Corona

Topik:

Berita Terkini Lainnya