KBRI Wellington Hilang Kontak dengan 5 WNI usai Erupsi Gunung Tonga

Jaringan telepon di Pulau Tonga terputus usai erupsi

Jakarta, IDN Times - KBRI Wellington kini masih berusaha menjalin komunikasi dengan lima WNI yang bermukim di Pulau Tonga. Jaringan telepon di Pulau Tonga terputus usai terjadi erupsi pertama pada Jumat, 14 Januari 2022 lalu. 

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan lima WNI diketahui berada di ibu kota Nuku'alofa. Area itu juga menjadi kota terbesar di Pulau Tonga. Namun, menurut data yang diperoleh Kemlu, wilayah yang paling parah terdampak abu vulkanik adalah Tongatapu, pulau utama di Tonga. 

"Lokasinya ada di bagian utara ibu kota Nuku'alofa, di mana banyak kapal dan perahu yang terdampar ke daratan," ungkap Judha melalui keterangan tertulis pada Minggu (16/1/2022). 

Gunung Bawah Laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai berjarak sekitar 65 kilometer dari ibu kota Tonga, Nuku'alofa. Erupsi kedua yang terjadi pada Sabtu, 15 Januari 2022 lalu menyebabkan gelombang tsunami hingga ke Jepang dan Amerika Serikat. 

"Saat ini terdapat 5 WNI di Tonga saat kejadian. Kelima WNI itu diketahui tinggal di ibu kota. Belum diketahui kondisi mereka saat ini karena komunikasinya terputus," kata dia lagi. 

Lalu, apa yang dilakukan oleh KBRI Wellington untuk memastikan keberadaan lima WNI tersebut?

Baca Juga: Tonga Dilanda Tsunami karena Gunung Berapi Bawah Laut Meletus

1. KBRI menyediakan nomor kontak hotline untuk menginfokan keberadaan lima WNI di Tonga

KBRI Wellington Hilang Kontak dengan 5 WNI usai Erupsi Gunung TongaIlustrasi telepon. (unsplash.com/Reno Laithienne)

Judha mengatakan pemerintah akan berkoordinasi dengan berbagai pihak di Selandia Baru dan Tonga untuk mengetahui keberadaan serta nasib 5 WNI itu. Pemerintah menyediakan nomor hotline KBRI Wellington bagi warga yang ingin menyampaikan informasi yakni +6421713167. 

"Bila anggota masyarakat memiliki informasi langsung mengenai keberadaan WNI di Tonga, kami mohon bantuannya untuk menghubungi hotline KBRI Wellington tersebut," demikian tulis KBRI di akun media sosialnya. 

KBRI juga mengimbau masyarakat Indonesia yang berada di Selandia Baru, Tonga, Samoa, Cook Islands dan Niue agar tetap waspada, memantau dan mematuhi anjuran otoritas setempat terkait dengan keamanan serta kebencanaan. Sedangkan, berdasarkan data yang ada, abu vulkanik yang sebelumnya menyelimuti Tonga sudah berhenti berjatuhan. 

Baca Juga: 5 Potret Letusan Gunung Bawah Laut Tonga yang Sebabkan Tsunami

2. Jumlah korban belum diketahui karena saluran komunikasi masih terputus

KBRI Wellington Hilang Kontak dengan 5 WNI usai Erupsi Gunung TongaTsunami melanda ibu kota Tonga, Nuku'alofa tak lama setelah gunung bawah laut di Tonga meletus (www.twitter.com/@sakakimoana)

Sementara, menurut laporan laman RNZ, hingga saat ini belum diketahui jumlah korban akibat erupsi gunung bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha'apai dan disusul gelombang tsunami setinggi 1,2 meter. Hal itu menyebabkan keluarga yang berada di Selandia Baru menanti dengan harap-harap cemas. Mereka khawatir ada anggota keluarga yang terdampak tetapi tidak bisa dikomunikasikan. 

Jaringan internet dan telepon sudah terputus sejak pukul 18:40 pada Sabtu kemarin. Alhasil, sekitar 105 ribu warga yang bermukim di Tonga tidak bisa dijangkau. 

Perdana Menteri Selandia Baru dalam keterangan persnya pada hari ini menyampaikan hingga hari ini belum ada laporan mengenai korban baik luka atau tewas. "Nuku'alofa tertutup gumpalan tebal debu vulkanik tetapi sebaliknya kondisinya tenang dan stabil," ungkap Ardern. 

"Kami belum menerima kabar dari daerah pesisir lainnya," tuturnya lagi. 

3. Tsunami di Tonga tak sampai ke Indonesia

KBRI Wellington Hilang Kontak dengan 5 WNI usai Erupsi Gunung TongaJarak Kota Nuku'alofa dengan Gunung bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Pulau Tonga (Tangkapan layar Google Map)

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan tsunami yang terjadi akibat erupsi gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di Tonga tidak akan berdampak sampai Indonesia. "Tsunami tidak sampai (berdampak) ke Indonesia," kata Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 15 Januari 2022 lalu. 

BMKG pun meminta masyarakat untuk tidak panik dan tak termakan hoaks atau berita-berita bohong.

"Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno pada hari ini. 

Baca Juga: Imbas Erupsi Gunung di Tonga, Jepang Dihantam Tsunami 1 Meter

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya