Langit di California bak Planet Mars gegara Kebakaran Hutan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Situasi langit di negara bagian California, Amerika Serikat pada Rabu, 9 September 2020 menyerupai Planet Mars. Warna langit berwarna oranye dan dipenuhi asap serta debu.
Stasiun berita CNN melaporkan asap itu bersumber dari kebakaran hutan di negara bagian tersebut. Namun, kini asap sudah menyebar hingga ke area tepi pantai di California seperti San Francisco, Oakley dan Berkeley.
"Ketika asap dan debu semakin tebal karena dekat dengan titik kebakaran hutan, maka bisa menutupi masuknya sinar matahari. Sehingga, seolah-olah situasi masih malam," ungkap ahli meteorologi di CNN, Judson Jones.
Warga setempat terpaksa tetap harus menyalakan lampu meski sudah pagi hari. Sebab, langit tampak seperti berkarat dan gelap.
Sementara, stasiun berita BBC melaporkan sebanyak 28 titik kebakaran di sepanjang California coba dipadamkan oleh sekitar 14 ribu personel pemadam kebakaran. Apakah ada korban akibat kebakaran hebat tersebut?
1. Kebakaran hutan di California telah hanguskan 32 ribu hektare lahan
Stasiun berita Al Jazeera melaporkan ada tiga kebakaran besar yang terjadi di California, Amerika Serikat sejak 7 Agustus 2020 lalu. Salah satunya terjadi di wilayah Fresno, California Tengah.
Kendati sudah coba diatasi hingga sebulan kemudian, api belum bisa dipadamkan. Padahal, otoritas setempat telah mengerahkan 850 pemadam kebakaran. Cuaca yang kering menjadi salah satu penyebab kebakaran terus meluas.
Hingga kini, kebakaran telah melalap area mencapai 32 ribu hektar. Penyebab kebakaran pun hingga kini masih ditelusuri. Sementara, menurut salah satu warga di area Big Creek, Toby Wait, api telah melalap 30 rumah pribadi milik warga.
"Sekitar setengah dari rumah pribadi di kota ini terbakar," ungkap Wait.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Besar di California, 9 Orang Dilaporkan Tewas
2. Sinar matahari terhalang asap dan debu sehingga kota San Francisco terlihat gelap
Warga San Francisco terkejut ketika mereka bangun pagi pada Rabu kemarin. Sebab, meski jam telah menunjukkan waktu pagi hari, banyak yang mengira masih malam.
"Rasanya seperti akhir dari dunia ini. Saya kaget karena seperti terlihat masih malam. Aneh sekali melihat Anda makan siang dengan langit yang berwarna oranye. Tapi, Anda tetap harus beraktivitas seperti biasa di hari itu," ungkap Catherine Geeslin, warga di area West Portal.
Di sisi lain, ilmuwan iklim di Universitas California, Los Angeles (UCLA), Daniel Swain mengatakan suasana langit bak Planet Mars disebabkan asap yang sangat tebal dan membumbung tinggi. Akhirnya, menghalangi sinar matahari yang masuk.
"Asap itu lah yang menyebabkan warna langit menjadi oranye," kata Swain.
3. 11 orang tewas dalam kebakaran di negara bagian California
Negara bagian California sudah mengalami lebih dari 20 kali kebakaran hutan, di mana lima kebakaran tergolong sangat hebat. Stasiun berita BBC melaporkan kondisi itu diperburuk karena California sedang mengalami cuaca kering dalam 20 tahun terakhir.
Menurut data sheriff daerah Butte, di San Francisco utara ditemukan dua jenazah di satu lokasi yang sama. Otoritas berwenang juga menemukan jenazah ketiga di lokasi lainnya.
Satu dari tiga korban yang tewas merupakan pengendara motor ketika tengah berusaha menyelamatkan diri agar tidak dilalap si jago merah. Dengan adanya tiga orang lainnya yang meninggal, maka jumlah korban yang tewas menjadi 11 orang. Angka itu merupakan akumulasi sejak bulan Agustus.
Berdasarkan data, lebih dari 2,3 juta hektar lahan di California hangus akibat dilalap api. Sementara, menurut KJRI Los Angeles, tidak ada WNI yang menjadi korban akibat kebakaran di California.
Baca Juga: Jokowi: Negara Sebesar Australia Saja Kewalahan Hadapi Kebakaran Hutan