Malaysia Laporkan 2 Orang Tewas Akibat COVID-19, 1 Ikut Tablig Akbar

Jumlah WNI yang positif COVID-19 bertambah jadi 7 orang

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Malaysia akhirnya pada Selasa (17/3) melaporkan kematian pertama akibat wabah virus corona. Jumlah pasien yang meninggal ada dua orang, satu di antaranya jatuh sakit usai mengikuti acara tablig akbar di Masjid Jamek Sri Petaling pada (27/2) hingga (1/3) lalu. 

Menteri Kesehatan, Adham Baba menjelaskan satu pasien yang sempat menghadiri acara tablig akbar diberi nama kasus 178 dan berusia 34 tahun. Stasiun berita Channel News Asia (17/3) melaporkan pasien mulai mengeluh demam pada (5/3) dan didiagnosa menderita COVID-19 di RS Permai di Johor. 

"Kondisinya terus memburuk dan ia kemudian dinyatakan meninggal di RS Sultanah Aminah Johor pada Selasa kemarin," ungkap Menteri Adham. 

Adham juga menambahkan bahwa pasien tidak memiliki riwayat penyakit kronis sebelumnya. Sementara, pasien lainnya yang meninggal berusia 60 tahun. Ia merupakan seorang pastor di Gereja Emmanuel Baptist di Sarawak. 

Pasien disebut dengan kasus ke-358. Ia mengalami gejala COVID-19 sejak (7/3) lalu seperti demam, batuk-batuk dan kesulitan untuk bernafas. Namun, menurut Adham pasien ke-358 sudah memiliki penyakit bawaan sebelumnya yakni diabetes dan hipertensi. 

Sementara, jumlah WNI yang tertular COVID-19 usai mengikuti acara tablig akbar terus bertambah. Wah, berapa ya kini jumlahnya?

1. Tujuh WNI lainnya tertular COVID-19 usai ikut tablig akbar di Malaysia

Malaysia Laporkan 2 Orang Tewas Akibat COVID-19, 1 Ikut Tablig AkbarIlustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan Malaysia, jumlah WNI yang tertular COVID-19 usai mengikuti acara tablig akbar terus bertambah. Ada penambahan 7 WNI sehingga totalnya menjadi 10 WNI yang tertular COVID-19.

Informasi ini turut dibenarkan oleh Plt juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah kepada IDN Times melalui pesan pendek. Faiza menyampaikan Kemenkes Malaysia telah menyampaikan informasi terbaru itu ke KJRI di Kota Kinabalu.

"Besok KJRI akan mengonfirmasi informasi itu pada Kamis esok," kata Faiza pada malam ini.  

Ia pun menyebut informasi itu sudah diketahui oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Baca Juga: Tingkat Kematian karena Virus Corona di Indonesia Melampaui Italia

2. Malaysia lockdown wilayahnya secara nasional pada 18 Maret - 31 Maret

Malaysia Laporkan 2 Orang Tewas Akibat COVID-19, 1 Ikut Tablig Akbar(Ilustrasi virus corona) IDN Times/Arief Rahmat

Sementara, usai digelar kegiatan tablig akbar, jumlah kasus pasien yang positif virus corona melonjak drastis. Stasiun berita Channel News Asia menyebut pada (15/3), Pemerintah Negeri Jiran menemukan 190 kasus baru tertular COVID-19 hanya dalam waktu sehari. 

Oleh sebab itu, mulai Rabu (18/3) Pemerintah Malaysia menutup semua area di wilayah Negeri Jiran hingga dua pekan mendatang. 

"Perintah kawalan pergerakan ini dibuat di bawah Undang-Undang Pencegahan dan Pengawalan Penyakit Berjangkit 1988 dan Undang-Undang Polisi 1967," kata Muhyiddin dalam pidato khusus tentang COVID-19 di Kantor Perdana Menteri Malaysia seperti dikutip dari Antara pada (16/3) lalu. 

Selama dalam proses lockdown, pemerintah melarang warga Malaysia untuk melakukan aktivitas keagamaan, olahraga, sosial, dan budaya.

"Untuk menegakkan larangan ini, semua rumah ibadah dan tempat perniagaan hendaklah ditutup, kecuali toko serba-ada (pasaraya), toko kelontong, pasar umum, da kedai yang menjual barang keperluan harian," kata dia lagi.

Menurut Muhyiddin, khusus untuk umat Islam penangguhan seluruh aktivitas keagamaan di masjid dan surau, termasuk salat Jumat, akan ditetapkan berdasarkan keputusan Musyawarah Panitia Muzakarah Khusus yang telah bersidang pada 15 Maret 2020.

3. KBRI Kuala Lumpur mengimbau WNI yang ikut tablig akbar di Masjid Sri Petaling segera lapor ke Kemenkes Malaysia

Malaysia Laporkan 2 Orang Tewas Akibat COVID-19, 1 Ikut Tablig AkbarANTARA FOTO/Zabur Karuru

Angka pasien yang tertular COVID-19 usai mengikuti tablig akbar diperkirakan terus bertambah. Menurut stasiun berita Channel News Asia, kegiatan itu diikuti 14.500 warga Malaysia dan 1.500 warga dari negara lain. Sebanyak 700 jemaah di antaranya berasal dari Indonesia.

Pemerintah Negeri Jiran kemudian meminta tolong kepada perwakilan negara asing di Kuala Lumpur untuk membantu mencari warga negara mereka yang ikut tablig akbar tersebut. Tujuannya, agar mereka bersedia melakukan tes COVID-19. 

"Silakan menghubungi hotline crisis prepraredness and response centre (CPRC) KKM melalui nomor 038810290, 038810600, 038810700 atau melalui email cprc@moh.gov.my atau menghubungi Jabatan Kesihatan Negeri," demikian pernyataan KBRI Kuala Lumpur melalui keterangan tertulis yang diterima oleh IDN Times pada (13/3) lalu. 

KBRI juga mengimbau bagi WNI yang ikut dalam tablig akbar tersebut diimbau untuk menjaga jarak dengan orang lain sejauh satu meter selama 14 hari. Waktu 14 hari dihitung terhitung sejak tanggal WNI menghadiri tablig akbar.

"WNI itu juga dapat meminta pemeriksaan dan penanganan kepada rumah sakit yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Malaysia apabila mengalami demam diikuti batuk dan gangguan pernapasan," kata KBRI. 

 Apabila ada WNI yang membutuhkan informasi, maka mereka dapat menghubungi hotline KBRI di nomor 0321164016/4017 atau melalui pesan pendek WhatsApp 017500747 untuk pendataan dan pemeriksaan.

Baca Juga: Virus Corona: Apa Itu Virus? Ini Asal Muasal dan Cara Terbentuknya

Topik:

Berita Terkini Lainnya