Mau Pindah Kewarganegaraan? Cek Dulu Pernah Unggah Apa Aja di Medsos

Intelijen Selandia Baru terintegrasi dengan empat negara

Jakarta, IDN Times - Pengajar Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjajaran, Bandung, Teuku Rezasyah mengatakan, untuk mengganti kewarganegaraan dan pindah ke negara lain bukan perkara mudah di masa pandemik COVID-19.

Sebab, otoritas di negara tujuan akan memperketat proses seleksinya. Di masa pandemik virus corona yang berdampak langsung ke kehidupan publik, otoritas negara tujuan kecil kemungkinan memberikan status warga negara bila motifnya ekonomi. 

"Justru negara tujuan akan semakin mikir-mikir (untuk menerima warga negara dari warga asing)," ungkap Reza saat dihubungi oleh IDN Times melalui telepon, Selasa (6/10/2020). 

Negara seperti Selandia Baru, kata Reza, menyadari bahwa mereka diincar oleh banyak warga asing yang ingin pindah kewarganegaraan. Namun, sebelum dikabulkan ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi lebih dulu. Mulai harus tinggal di Selandia Baru selama minimal lima tahun, fasih berbahasa Inggris, memiliki rekam jejak yang baik di media sosial, dan tidak mempunyai catatan kriminal hingga tidak membawa potensi penyakit ke negara tersebut. 

"Itu semua akan diketahui dalam proses wawancara. Sehingga mereka harus membuktikan alasan, untuk menjadi warga negara di negara tujuan itu valid," ujarnya lagi. 

Besarnya diskusi di media sosial soal melepas status WNI menjadi warga negara lain, dipicu sikap DPR dan pemerintah yang tetap mengesahkan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. Padahal, UU itu bisa digunakan oleh para pengusaha untuk menindas para buruh dan pekerja. Warganet berpikir, pindah kewarganegaraan bisa menjadi cara cepat untuk terhindar dari dampak pemberlakuan undang-undang tersebut. 

Namun, banyak pihak yang tidak mengetahui bahwa untuk pindah kewarganegaraan butuh perjalanan panjang dan tidak semudah membalik telapak tangan. Ada konsekuensi yang harus siap diterima. Apa itu?

1. Negara tujuan tidak menginginkan warga asing yang memberikan beban tambahan

Mau Pindah Kewarganegaraan? Cek Dulu Pernah Unggah Apa Aja di MedsosNugget Point di Selandia Baru (IDN Times/Umi Kalsum)

Negara tujuan seperti Selandia Baru, kata Reza, memberlakukan daftar persyaratan yang panjang. Tujuannya, agar jangan sampai negara malah terbebani dengan menerima warga asing menjadi warga negara. Oleh sebab itu, yang dipilih adalah warga asing yang memiliki kekuatan finansial, intelektual, dan dianggap berkontribusi bagi Selandia Baru. 

Negara tetangga terdekat Australia itu bukan negara yang asing bagi Reza. Ia sempat menuntut ilmu program master di Victoria University Wellington selama tiga tahun. 

"Otoritas di sana akan memeriksa apakah warga asing ini memang benar sudah tinggal minimal lima tahun di Selandia Baru. Warga asing ini juga harus bisa membuktikan mereka punya kehidupan yang stabil seperti pekerjaan di sana," tutur dia. 

Baca Juga: Ingin Pindah Kewarganegaraan ke Selandia Baru? Ini Syaratnya

2. Negara tujuan akan memeriksa rekam jejak warga asing dengan melibatkan intelijen

Mau Pindah Kewarganegaraan? Cek Dulu Pernah Unggah Apa Aja di MedsosIlustrasi Facebook (IDN Times/Arief Rahmat)

Reza mengatakan, sebelum menerima warga asing untuk menjadi warga negara mereka, maka otoritas di negara itu akan memeriksa latar belakang, termasuk memeriksa apa yang pernah diunggah di media sosial. Bahkan, pemeriksaan ini akan melibatkan badan intelijen di negara tersebut. 

"Apabila orang tersebut pernah mengunggah sesuatu yang berkaitan dengan kelompok militan tertentu, lalu menjelek-jelekkan negara yang dituju, atau hate speech maka siap-siap pengajuan kewarganegaraannya akan ditolak secara otomatis," tutur Reza. 

Ia menggarisbawahi, meski unggahan di media sosial sudah dihapus namun bukan berarti tidak bisa dilacak.

"Sebab, intelijen Selandia Baru terintegrasi dengan badan intelijen Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Kanada yang disebut five eyes in the sky," ujarnya. 

3. Setiap warga asing harus mampu menyesuaikan diri dengan budaya di negara tujuan

Mau Pindah Kewarganegaraan? Cek Dulu Pernah Unggah Apa Aja di MedsosMount cook di Selandia Baru (IDN Times/Umi Kalsum)

Hal lain yang juga perlu diperhatikan oleh warga asing, termasuk WNI, yakni harus mampu menyesuaikan diri dengan budaya di negara tujuan. Reza mencontohkan, di Selandia Baru ada budaya yang cukup disiplin yang sudah mendarah daging di warganya. 

"Jadi, mereka tidak bisa merokok di sembarang tempat, berkendara juga tidak bisa sembarangan, warga asing juga harus mampu berbicara dalam bahasa Inggris dengan level yang halus," katanya. 

Hal lain berdasarkan pengalamannya yakni, menjadi warga di Selandia Baru harus siap-siap privasinya dimonitor oleh otoritas setempat. 

"Teleponnya, e-mailnya. Itu merupakan hak pemerintah untuk menjalankan haknya dalam hal kedaulatan dan integritas. Mereka harus mampu melacak keberadaan siapa pun di sana dan hal itu tidak bisa diprotes oleh pendatang asing," tutur dia. 

"Sebab, dengan menjadi warga negara sana kan artinya harus bersedia ikut aturan di sana," ujarnya lagi. 

4. Status kewarganegaraan bisa dijadikan alat diplomasi

Mau Pindah Kewarganegaraan? Cek Dulu Pernah Unggah Apa Aja di MedsosIlustrasi paspor Indonesia (IDN Times/Sunariyah)

Reza juga mengatakan, syarat bagi warga asing untuk pindah menjadi WNI tidak mudah. Ada sederet persyaratan yang harus dipenuhi. Pihak Imigrasi di Indonesia juga akan memeriksa latar belakang warga asing tersebut. 

Namun, ia memprediksi, saat ini warga asing akan bersikap ''wait and see' bila ingin mengganti kewarganegaraannya menjadi WNI. Sebab, saat ini mayoritas negara tengah dilanda resesi termasuk Indonesia.

"Mereka malah akan terdampak dua kali. Pertama, keuangan, kedua budaya baru, karena belum tentu penjamin warga asing tidak terdampak resesi," ujar Reza. 

Dalam pandangannya, status kewarganegaraan kini juga digunakan sebagai alat untuk berdiplomasi agar menarik investasi masuk ke dalam negeri.

Sebagai contoh ia menyebut, ketika pendiri Alibaba Group Jack Ma ditawari posisi sebagai penasihat di bidang e-commerce pada 2017 lalu, itu merupakan strategi pemerintah agar ia membenamkan investasinya ke Tanah Air.

"Bila Jack Ma mau (menjadi WNI), saya yakin pasti proses itu akan rampung dalam waktu satu hari," katanya. 

Baca Juga: Begini Tata Cara Pindah Kewarganegaraan Asing

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya