Mengapa Wawancara Putri Diana dengan BBC pada 1995 Kini Diselidiki?

Jurnalis BBC Martin Bashir dituding gunakan dokumen palsu

Jakarta, IDN Times - Wawancara mendiang Putri Diana dengan jurnalis BBC, Martin Bashir untuk program "Panorama" pada 1995 lalu, kini kembali disorot publik. Itu semua bermula dari tudingan kakak Diana, Earl Spencer yang menyebut Bashir melakukan perbuatan tidak jujur agar bisa memperoleh wawancara eksklusif dengan mantan istri Pangeran Charles itu. Oleh sebab itu, dia menuntut penyelidikan menyeluruh atas wawancara itu. 

Dikutip dari laman Elle Kamis, 26 November 2020, situasi semakin runyam ketika stasiun televisi ITV menayangkan film dokumenter berjudul "The Diana Interview: Revenge of a Princess" yang menunjukkan banyak hal tidak etis, bahkan ilegal, yang dilakukan oleh Bashir untuk bisa mewawancarai Diana 25 tahun lalu. 

Film dokumenter ITV itu menampilkan eks desainer grafis yang sempat bekerja di BBC, Matt Wiessler. Ia bekerja di program "Panorama" bersama dengan Bashir. 

Wiessler mengungkapkan penyesalannya seumur hidup yang membantu memalsukan dokumen, termasuk rekening koran palsu untuk Bashir agar bisa ditunjukkan ke Putri Diana dan kakaknya, Earl Spencer. Dokumen itu sengaja dipalsukan untuk meyakinkan Diana dan kakaknya bahwa orang-orang di lingkaran mereka sengaja disuap oleh agen intelijen Inggris, untuk memata-matai ibu dari Pangeran William dan Harry tersebut. 

Di dalam program dokumenter itu, Wiessler mengaku menyiapkan dua set rekening koran palsu. Satu, tertulis dengan pembayaran 4.000 poundsterling dan pembayaran lainnya tertulis 6.500 poundsterling. Semua tertulis dibayarkan ke mantan Direktur Keamanan Earl Charles Spencer.

Jelang rilisnya film dokumenter itu, Earl Spencer juga mengungkap dokumen bahwa sekretaris pribadi Diana, Patrick Jephson disuap. Begitu juga sekretaris pribadi Pangeran Charles, Richard Aylard, turut menerima sejumlah uang. Tetapi, menurut Spencer, semua tuduhan itu tidak benar.

Apa komentar BBC terkait tuduhan dari kakak Diana itu?

1. Manajemen BBC memutuskan untuk melakukan penyelidikan internal dan independen

Mengapa Wawancara Putri Diana dengan BBC pada 1995 Kini Diselidiki?Ilustrasi London Bridge, London, Inggris (IDN Times/Anata)

Direktur Utama BBC, Tim Davie mengatakan pihaknya berjanji akan mengungkap kebenaran mengenai cara salah satu jurnalis mereka, Martin Bashir bisa mendapatkan wawancara eksklusif dengan mendiang Putri Diana. Wawancara itu ditonton oleh lebih dari 25 juta penonton di seluruh dunia.

Karier Bashir pun melonjak dan ia sempat bekerja di beberapa stasiun televisi lain seperti menjadi anchor di program Nightline di stasiun televisi ABC dan presenter di MSNBC. Tetapi, pada 2016, ia kembali memilih berkarier di stasiun berita BBC menjadi editor di bidang agama. 

Untuk mengungkap kebenaran, BBC kemudian menggelar penyelidikan independen dan menunjuk mantan hakim veteran, Lord Dyson. "Lord Dyson adalah tokoh yang terkemuka dan sangat dihormati, dia lah yang akan memimpin proses investigasi," ungkap Davie dan dikutip stasiun berita BBC

Sebelumnya, BBC sudah menjelaskan ke publik bahwa mendiang Putri Diana bersedia menerima tawaran wawancara dari Bashir bukan karena adanya rekening koran palsu tersebut. Diana disebut-sebut sejak awal memang sudah ingin terbuka mengenai kondisi pernikahannya dengan Pangeran Charles yang sudah tak bisa lagi diselamatkan. 

Baca Juga: 10 Transformasi Emma Corrin Jadi Lady Diana di The Crown Season 4 

2. Pangeran William dan Harry mendukung proses investigasi soal wawancara itu

Mengapa Wawancara Putri Diana dengan BBC pada 1995 Kini Diselidiki?www.businessinsider.com

Investigasi itu didukung penuh oleh kedua putra mendiang Lady Diana, yakni Pangeran William dan Pangeran Harry. Pangeran yang bergelar Duke of Chambridge itu menilai investigasi independen adalah langkah yang tepat. 

"Hal itu bisa membantu mengungkap kebenaran di balik aksi yang menyebabkan terjadinya wawancara di program Panorama dan keputusan yang diambil oleh manajemen BBC ketika itu," ungkap William yang dikutip harian The Guardian pada 19 November 2020 lalu. 

Sementara, Pangeran Harry tidak berbicara terbuka seperti kakaknya. Namun, menurut seorang sumber, ia sudah mengetahui adanya investigasi untuk mengungkap di balik layar wawancara mendiang ibunya. "Harry mendapatkan pembaruan informasi secara reguler dan tahu mengenai apa yang terjadi," ungkap seorang sumber kepada BBC

"Anda tidak membutuhkan pernyataan terbuka untuk membayangkan apa yang ia rasakan di dalam dirinya. Publik pasti tahu bahwa ibunya adalah sosok yang sangat berarti untuk dia," tutur sumber itu lagi. 

3. Manajemen BBC belum sempat meminta keterangan kepada Martin Bashir karena ia jalani operasi jantung

Mengapa Wawancara Putri Diana dengan BBC pada 1995 Kini Diselidiki?Glenn Copus/Evening Standard/REX/Shutterstock

Sementara, ketika dikonfirmasi, manajemen BBC mengaku belum meminta keterangan kepada Martin Bashir. Bashir juga tidak mengomentari apapun soal wawancara dengan mendiang Diana. 

Manajemen BBC mengatakan Bashir dalam keadaan yang tidak sehat usai menjalani operasi jantung dan sempat terpapar COVID-19. Tetapi, beberapa media di Inggris meragukan pernyataan BBC itu usai foto Bashir kembali ke rumah dengan membawa makanan dari luar, terungkap. 

Di sisi lain, manajemen BBC berhasil menemukan catatan yang ditulis oleh mendiang Putri Diana. Di dalam tulisan tangannya itu, Diana mengaku senang dengan cara BBC Panorama mewawancarainya. Catatan tangan Diana itu turut dijadikan bukti saat investigasi nanti. 

Tagar Putri Diana sempat menjadi trending di media sosial di Tanah Air. Wawancara dengan BBC Panorama menjadi heboh karena di situ lah kali pertama ia mengaku Pangeran Charles sudah lama berselingkuh dengan Camilla Parker-Bowles. 

Wawancara Diana dalam BBC Panorama terbilang fenomenal. Dalam wawancara itu, Diana mengatakan, "ada tiga orang di dalam pernikahan ini, jadi agak sedikit penuh." Pada akhirnya, Pangeran Charles menikahi Camila pada 2005 lalu. 

Baca Juga: Harry dan Meghan Pindah ke AS, Donald Trump Ogah Biayai Pengamanan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya