Misteri Hilangnya WNI di Malaysia, Akibat Sebarkan Agama Kristen?

Ruth Sitepu menghilang bersama suaminya seorang pastor

Jakarta, IDN Times - Kasus hilangnya seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Ruth Sitepu pada tahun 2016 lalu di Malaysia hingga kini masih menyisakan misteri. Ruth hilang bersama suaminya seorang warga Malaysia bernama Joshua Hilmy. Joshua sebelumnya seorang Muslim namun akhirnya berpindah keyakinan menjadi Protestan sebelum menikahi Ruth pada Oktober 2004 lalu di Batam. 

Ruth yang pernah bekerja di Kota Ipoh, di negara bagian Perak, Malaysia tahun 2002 lalu, baru memutuskan menetap di sana pada 2007. 

Kasus menghilangnya Ruth dan Joshua menjadi sorotan karena ikut diproses oleh SUHAKAM (Komnas HAM Malaysia) dengan menggunakan UU Komisi HAM pasal 12. Media Malaysia, The Star, 12 Agustus 2020 lalu melaporkan Ruth dan Joshua diduga menghilang karena terkait aktivitasnya yang aktif menyebarkan agama Kristen di Negeri Jiran. Bahkan, Joshua disebut sering membaptis warga lain di Malaysia. 

Itu sebabnya, SUHAKAM mulai melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan kepada beberapa pihak. Proses permintaan keterangan sudah dimulai sejak 18 Februari 2020 lalu di kantor SUHAKAM, Kuala Lumpur, Malaysia. Penyelidikan ini dijadwalkan akan berakhir pada 14 Oktober 2020 dan kemudian diambil kesimpulan apakah pasangan suami istri sengaja menghilang atau dihilangkan secara paksa. 

Bagaimana kronologi menghilangnya Ruth dan sang suami, Joshua pada 2016 lalu? Mengapa keluarga Ruth di Medan, Sumatra Utara turut menggandeng KontraS untuk mencari titik terang?

1. Adik Ruth mengatakan kakaknya terakhir kali terlihat pada 30 November 2016

Misteri Hilangnya WNI di Malaysia, Akibat Sebarkan Agama Kristen?Adik Ruth Sitepu, Ram Ram Elisabeth yang cari kakaknya yang hilang di Malaysia (Website/freemalaysiatoday.com)

Adik Ruth, Ram Ram Elisabeth Sitepu, termasuk salah satu saksi yang dihadirkan langsung di kantor SUHAKAM di Kuala Lumpur. Media Malaysia, Free Malaysia Today, melaporkan Ram Ram menjadi saksi pada 4 Maret 2020 lalu. Di hadapan panel yang dipimpin oleh Komisioner SUHAKAM, Hishamuddin Yunus, Ram Ram yakin kakak dan suaminya telah diculik. 

Kesimpulan itu ia sampaikan lantaran ia dan Ruth kerap berkomunikasi melalui telepon. 

"Bahkan, ketika ia akan bepergian ke mana pun, kakak saya akan selalu menelepon untuk menanyakan mengenai kondisi kami (di Indonesia)," ungkap Ram Ram. 

Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang dimiliki, Ruth dan suaminya kali terakhir terlihat pada 30 November 2016. Perempuan berusia 48 tahun itu sempat menangis dan sedih usai tak lagi bisa berkomunikasi dengan kakaknya. 

"Kami sempat menangis karena tidak tahu siapa pun di Malaysia dan tidak tahu siapa yang bisa dimintai pertolongan," katanya. 

Ia mengaku kali pertama bahwa Ruth menghilang oleh teman kakaknya itu bernama Imelda. Ram Ram mengatakan baru melaporkan ke pihak kepolisian Malaysia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 2018. Polisi Malaysia sempat menyebut ada kemungkinan kakaknya sengaja menghilang, tetapi Ram Ram membantah kesimpulan tersebut. 

Ia yakin kakaknya dihilangkan dengan paksa alias diculik. Dugaan itu semakin menguat sebab saat ia mengunjungi rumah Ruth di Petaling Jaya pada 28 Februari 2018, kulkasnya dipenuhi dengan makanan. Ia menemukan makanan di kulkas itu sudah tidak lagi segar karena disimpan terlalu lama. 

"Bila dia sengaja ingin menghilang, maka ia tidak akan meninggalkan makanan di kulkas," ujar Ram Ram. 

Selain itu, di rumahnya masih terpasang dekorasi Natal. Padahal, ia berkunjung di bulan Februari. 

Baca Juga: Malaysia Klaim Virus Corona Bermutasi dan Kini 10 Kali Lebih Menular

2. Suami Ruth Sitepu sempat menerima surat elektronik bernada ancaman

Misteri Hilangnya WNI di Malaysia, Akibat Sebarkan Agama Kristen?Ilustrasi diculik (IDN Times/Sukma Shakti)

Di sesi sidang penyelidikan selanjutnya, SUHAKAM mendengarkan keterangan Josiahnandan  Emmanuel Peter yang sempat tinggal di rumah Ruth dan Joshua di Petaling Jaya selama tiga tahun.

Namun, ketika Ruth dan Joshua dilaporkan hilang, Josiahnandan dan adiknya, Grace tengah kembali ke rumah mereka di daerah Klang. Keduanya baru kembali ke rumah Joshua pada April 2017. 

Ketika kembali, Josiahnandan merasa curiga karena rumah itu kosong. Tetapi, di rumah itu, pria berusia 25 tahun tersebut menemukan dokumen fisik surat elektronik berisi nada ancaman. Dokumen itu kemudian ditunjukkan kepada panel pada 12 Agustus 2020 lalu. 

"Jangan salahkan saya, bila Anda ditahan oleh mereka. Saya telah melakukan pekerjaan saya dengan mengontak Anda," demikian isi surel itu. 

Pengirim surel itu juga menulis tak memiliki waktu untuk memperingatkan Joshua. Ia juga mewanti-wanti agar sebaiknya Joshua sebaiknya meninggalkan Malaysia. Surel dengan nada serupa ternyata ditemukan di folder khusus pada November 2015. Beberapa surel ditanda tangani oleh seseorang yang menyebut dirinya "Khairy". Ada pula beberapa surel yang menggunakan julukan "Wifi Gurl."

Selain itu, ada surel dengan kop surat lambang negara Malaysia yang berisi peringatan bahwa Joshua akan menyesal dengan sikap buruknya dan sikap tersebut tak lagi dapat ditoleransi. 

"Kami mengambil dokumen itu dan berjaga-jaga bila sesuatu terjadi padanya," tutur Josiahnandan dan dikutip laman Malaysia, The Star

Tetapi, keaslian dokumen surel itu sempat dipertanyakan oleh polisi dan badan yang mengawasi profesi pengacara di Malaysia. Dalam sidang panel itu, Josiahnandan mengetahui Joshua kerap melakukan upacara pembaptisan bagi orang lain. Ia bisa saja terjerat masalah karena aktivitasnya itu. 

3. Hilangnya Ruth Sitepu dan Joshua turut menyeret mantan Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin

Misteri Hilangnya WNI di Malaysia, Akibat Sebarkan Agama Kristen?Mantan Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin (www.thestar.com.my)

Hal yang menarik muncul karena pengirim surel dengan nama Khairy merujuk ke mantan Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin. Saksi lainnya yang didengar keterangannya adalah Selvakumar Peace John Harris, pemilik rumah yang dihuni pastor Joshua dan Ruth. 

Dalam sidang panel pada 3 Maret 2020 lalu ia mengaku pernah beberapa kali ditunjukkan surel oleh Joshua, baik melalui laptop atau ponsel. Surel itu dikirim oleh Khairy. 

Free Malaysia Today melaporkan kesaksian Selvakumar yang menyebut dalam beberapa surel Khairy telah memperingatkan Joshua agar untuk meninggalkan Negeri Jiran. Bahkan, dalam surel pertama yang dikirimkan oleh Khairy, sempat dikirimkan juga ke mantan Perdana Menteri Najib Razak. Surel itu sempat dikirim ke alamat e-mail resmi Khairy. Lalu, Khairy memintanya agar dikirim ke alamat e-mail pribadi. 

Dalam kesaksiannya, Selvakumar membaca Joshua menyapa politikus itu dengan sebutan "Abang Khairy." Sayangnya, Selvakumar tidak memiliki dokumen fisik dan tangkapan layar dari isi surel yang ia baca. Khairy pun bisa dengan membantah pernah ada komunikasi dengan Joshua. 

Ia juga menyebut tidak mengenal pasangan Ruth Sitepu dan Joshua atau mengirimkan surel kepada pastor tersebut. 

4. Kemenlu sempat melayangkan dua nota diplomatik ke Pemerintah Malaysia karena Ruth Sitepu hilang

Misteri Hilangnya WNI di Malaysia, Akibat Sebarkan Agama Kristen?Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha (Dokumentasi Kemenlu)

Sementara itu ketika dikonfirmasi kepada Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia sudah melayangkan dua nota diplomatik di waktu yang berbeda yakni pada Maret 2019 dan Agustus 2020. 

"Kami menyampaikan perhatian pada proses investigasi yang belum menunjukkan perkembangan signifikan. Kami mendorong agar proses investigasi dilakukan secara cepat," ungkap Judha ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Jumat, 29 Agustus 2020. 

Namun, Judha menyadari salah satu kesulitan yang dihadapi yakni belum ditemukan bukti yang pasti bahwa Ruth dan suaminya diculik. Publik pun kemudian mengaitkan dengan peristiwa hilangnya Pastor Raymond Koh aktivis Syiah, Amri Che Mat. Pastor Raymond hilang pada 13 Februari 2017 dan Amri tidak ditemukan jejaknya pada 24 November 2016. 

Berdasarkan hasil penyelidikan SUHAKAM, keduanya telah diculik oleh intelijen kepolisian Malaysia. Keduanya diculik akibat aktivitas keagamaannya di Malaysia. Namun, Kemenlu belum bisa menemukan benang merah kedua peristiwa itu. 

5. Keluarga Ruth Sitepu mengontak KontraS untuk mencari petunjuk

Misteri Hilangnya WNI di Malaysia, Akibat Sebarkan Agama Kristen?Logo organisasi KontraS (www.kontras.org)

Keluarga Ruth Sitepu lantas berinisiatif mengontak organisasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Koordintor KontraS, Fatia Maulida kepada IDN Times menjelaskan pihak keluarga di Medan baru menghubungi mereka di tahun 2018 karena baru tahu belakangan Ruth tidak bisa dikontak. 

"Pada 2017 akhir mereka sudah berupaya untuk mencari lewat Interpol dan Kemenlu tetapi tidak membuahkan hasil. Maka, pada 2018 mereka mengontak KontraS," kata Fatia melalui pesan pendek pada Senin (31/8/2020). 

KontraS juga sempat dikabari oleh pihak keluarga mengenai surel yang pernah diterima oleh Joshua. Inti dari surel tersebut menyebut aktivitas keagamaan Joshua di Malaysia berbahaya. 

"Jadi, ia pernah diancam melalui surel itu. Joshua juga pernah singgah ke safe house di Penang untuk mengamankan diri. Tetapi, sejak 2016 sudah tidak ada kabar lagi," kata dia.

Sedangkan menurut penuturan Judha, pihak keluarga Ruth baru mengabarkan ke Kemenlu pada 2018. Kemlu kemudian menindaklanjuti dengan mengontak Pemerintah Malaysia.  

Baca Juga: Misi Rahasia Pierre Tendean ke Malaysia

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya