Muncul COVID-19 Lagi, Tiongkok Akan Gelar Tes untuk 9 Juta Warga

Tes massal dilakukan usai ditemukan 6 kasus baru COVID-19

Jakarta, IDN Times - Otoritas di Qingdao, Tiongkok, berencana akan melakukan tes COVID-19 kepada sembilan juta penduduknya selama lima hari. Tes massal itu dilakukan lantaran muncul kembali enam kasus COVID-19 dan enam kasus tanpa gejala. 

Stasiun berita BBC, Senin 12 Oktober 2020 melaporkan, untuk proses tes massal ini, otoritas di Tiongkok akan menerjunkan 114.862, termasuk staf medis dan pasien yang sudah dinyatakan negatif COVID-19. Komisi Kesehatan di Qingdao mengatakan, keenam kasus itu bersumber dari rumah sakit yang sama.

Menurut laporan media pemerintah, Global Times, Tiongkok kini menerapkan strategi untuk melakukan tes massal bila muncul kembali klaster baru. Meski klaster itu jumlahnya sedikit. Lalu, bagaimana prosedur tes massal itu dilakukan?

1. Kasus baru COVID-19 muncul setelah libur panjang Golden Week di Tiongkok

Muncul COVID-19 Lagi, Tiongkok Akan Gelar Tes untuk 9 Juta WargaSituasi kehidupan di Wuhan yang kembali berangsur-angsur menjadi normal. FOTO : ANTARAFOTO/REUTERS/ALY SONG

Kasus baru COVID-19 muncul kembali di Tiongkok, usai ratusan juta warga berbondong-bondong melakukan perjalanan domestik selama musim libur panjang yang diberi nama Golden Week. Menurut data yang dikutip dari laman CNBC, lebih dari 637 juta warga Tiongkok berlibur di dalam negeri pada pekan lalu.

Berdasarkan data yang diumumkan oleh Pemerintah Tiongkok, jumlah turis ini cukup menggembirakan bila dibandingkan periode liburan Golden Week 2019. Tahun lalu ada 782 juta turis dalam negeri yang melakukan perjalanan. Hasilnya, pemerintah menangguk pemasukan senilai US$68,6 miliar. Hal ini menandakan Tiongkok berhasil bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemik COVID-19. 

Namun, setelah masa libur berakhir, kasus COVID-19 kembali muncul. Di Qingdao, titik untuk melakukan tes COVID-19 sudah didatangi oleh warga sejak pukul 07.00. Antrean terus terjadi hingga pukul 23.00 waktu setempat. 

Selama musim liburan Golden Week, Qingdao kedatangan 4,47 juta turis dalam negeri. 

Sementara, dua petugas pelabuhan yang menerima produk makanan laut impor di Kota Jinan dinyatakan tertular COVID-19. Namun, tidak diketahui apakah keduanya sudah menularkan ke orang lain. Harian The Paper melaporkan, otoritas setempat meminta warga yang berkunjung ke Kota Jinan sejak 23 September 2020, agar segera melakukan tes COVID-19. 

Baca Juga: Kasus COVID-19 Gelombang Kedua Muncul, Wuhan akan Tes 11 Juta Penduduk

2. Tiongkok pernah melakukan tes terhadap 11 juta warga Wuhan

Muncul COVID-19 Lagi, Tiongkok Akan Gelar Tes untuk 9 Juta WargaSeorang dokter menunggu di dalam bilik pelindung untuk melakukan uji usap infeksi virus corona (COVID-19) terhadap pasien di Pusat Medis Sunway, saat wabah masih terjadi, di Subang Jaya, Malaysia, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng)

Sebelumnya otoritas Tiongkok juga pernah melakukan tes massal terhadap 11 juta warga Kota Wuhan. Laman VOA News 1 Juni 2020 lalu melaporkan, dari tes tersebut diketahui ada 206 kasus COVID-19 baru yang semuanya tidak menunjukkan gejala. Tes massal ini dilakukan oleh otoritas Tiongkok untuk memulihkan rasa percaya publik, usai kota itu menjalani karantina total selama 76 hari. 

Proses tes massal itu memakan waktu 10 hari dan dimulai pada 14 Mei 2020. Pemkot Wuhan memutuskan untuk melakukan tes massal usai muncul enam kasus baru COVID-19. Padahal, kota itu sempat tidak lagi menemukan transmisi COVID-19 selama 35 hari. 

Pemkot Wuhan menerapkan sistem pool untuk tes massal, sehingga memudahkan tenaga kesehatan menilai hasil 10 tes secara simultan. Bila ditemukan hasil tes yang positif dari kelompok tertentu, maka masing-masing individu itu akan diberikan pengobatan. 

Jenis tes yang dilakukan yakni mengambil sampel melalui cairan di tenggorokan. Menurut pengajar kesehatan publik di Council on Foreign Relations, Dr Huang Yanzhong, metode itu tidak menghasilkan tes yang akurat. 

"Mereka kurang invasif sehingga banyak orang yang bersedia dites. Tetapi, hasilnya tidak seakurat bila dites dengan menggunakan cairan di hidung," ujar Huang. 

3. Tiongkok klaim sukses atasi pandemik COVID-19

Muncul COVID-19 Lagi, Tiongkok Akan Gelar Tes untuk 9 Juta WargaInstagram.com/ realxijinping

Tiongkok merupakan negara pertama yang melaporkan kemunculan kasus COVID-19. Kota Wuhan dulu sempat menjadi episentrum dunia penyakit yang disebabkan virus Sars-CoV-2. Namun, kini Tiongkok berhasil mengendalikan pandemik. 

Presiden Tiongkok Xi Jinping bahkan mengklaim negara yang ia pimpin sudah berhasil melewati ujian luar biasa dan historis. Xi juga mengatakan, Negeri Tirai Bambu itu, kini berada di posisi terdepan dibandingkan negara lain dalam hal pemulihan ekonomi.

"Kita berhasil meraih kesuksesan di awal peperangan manusia melawan virus corona. Kini, kita jadi pemimpin dalam hal pemulihan ekonomi dan perjuangan melawan COVID-19," ungkap Xi dan dikutip kantor berita Prancis, AFP, Selasa 8 September 2020. 

Xi menyatakan hal itu di The Great Hall of People, Beijing di hadapan anggota partai komunis. Di saat yang bersamaan, Xi turut memberikan penghargaan kepada empat tenaga medis yang berjuang di garda terdepan dalam menghadapi pandemik.

Baca Juga: [WANSUS] Cerita di Balik Layar Evakuasi WNI dari Kota Terisolasi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya