PM Jepang Yoshihide Suga Tiba di Indonesia Besok, Ini Agendanya

WNI akan segera bisa ke Jepang di tengah pandemik?

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dijadwalkan tiba di Indonesia pada Selasa, 20 Oktober 2020. Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang dikunjungi Suga usai terpilih menjadi Perdana Menteri pada 16 September 2020. Sebelum berkunjung ke Indonesia, Suga menyambangi Vietnam lebih dulu. 

Harian Kyodo News, Minggu (18/10/ 2020) melaporkan salah satu isu yang akan dibahas oleh kedua pemimpin yakni menghidupkan kembali lalu lintas orang antara Jepang dengan Indonesia yang saat ini terhenti karena pandemik COVID-19. Selain itu, kedua pemimpin akan membahas mengenai kerja sama infrastruktur seperti kereta api dan pelabuhan. 

Kedua pemimpin juga akan menegaskan kembali rencana untuk menggelar pertemuan bernama "two plus two". Pertemuan itu digelar dengan format Menteri Luar Negeri kedua negara yang didampingi Menteri Pertahanan. Rencananya pertemuan two plus two itu digelar dalam waktu dekat. 

Adakah tindakan pencegahan yang diambil oleh PM Suga agar tidak terpapar COVID-19 saat melakukan perjalanan dinas ini? Apalagi kasus COVID-19 di Indonesia merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. 

1. PM Suga berkunjung ke Vietnam dan RI hanya membawa rombongan kecil

PM Jepang Yoshihide Suga Tiba di Indonesia Besok, Ini AgendanyaKetua Partai Demokratik Liberal Jepang, Yoshihide Suga (Instagram.com/suga.yoshihide)

Pejabat yang berwenang di Jepang mengatakan PM Suga berangkat dengan rombongan yang jumlahnya kecil. Tujuannya untuk menghindari menyebarnya kasus COVID-19. 

Selain itu rombongan termasuk PM Suga mengikuti tes usap sebelum berangkat menuju ke Vietnam dan Indonesia. Tes yang sama akan dilalui PM Suga pada Rabu malam, 20 Oktober sebelum meninggalkan tanah air. Tetapi, ada beberapa orang di rombongan tersebut yang dikecualikan mengikuti tes usap. 

Baca Juga: PM Baru Jepang Yoshihide Suga akan Kunjungi RI pada 20-21 Oktober 

2. PM Suga juga akan menyampaikan dukungan terhadap kebijakan Indo Pasifik

PM Jepang Yoshihide Suga Tiba di Indonesia Besok, Ini AgendanyaPerdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga (Instagram.com/suga.yoshihide)

Di dalam kunjungan itu, PM Suga juga diprediksi akan menyampaikan dukungannya untuk mencapai kebijakan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka. Dalam diskusi Global Future Institute (GFI) yang dikutip kantor berita ANTARA tahun 2019 lalu menjelaskan konsep Indo Pasifik kali pertama dikenalkan oleh Amerika Serikat. 

Direktur Eksekutif GFI, Hendrajit, menjelaskan konsep Indo-Pasifik versi AS bernama "The Indo-Pacific Strategy Report" dirilis oleh Presiden Donald Trump tahun 2017 lalu. Menurut Hendrajit, konsep itu dibuat berdasarkan kepentingan negara-negara adikuasa yang merujuk kepada Negeri Paman Sam dan sekutunya yang notabene pesaing Tiongkok. Tujuannya, agar mereka bisa mempertahankan hegemoni kekuasaannya di kawasan Asia Pasifik. 

Hendrajit mengatakan terminologi Indo-Pasifik seakan-akan dimaksudkan untuk menggantikan penyebutan Asia Pasifik yang selama ini lazim digunakan. "Hal ini justru menunjukkan semakin menajamnya persaingan global antara AS versus Tiongkok di kawasan Asia Pasifik," ungkapnya tahun lalu. 

Kunjungan PM Suga ke Vietnam dan Indonesia bertepatan dengan momentum di mana Tiongkok mulai bersikap agresif di sektor maritim. Vietnam merupakan salah satu negara yang bersengketa dengan Tiongkok di area sembilan garis putus-putus.

Sementara, area Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) perairan Natuna berbenturan dengan klaim sepihak Tiongkok mengenai sembilan garis putus-putus itu. Meski sejak awal Pemerintah Indonesia mengklaim tidak ikut bersengketa dengan Negeri Tirai Bambu. 

"Saya ingin menunjukkan kontribusi yang memberi solusi terhadap perdamaian dan kesejahteraan di kawasan untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata PM Suga. 

3. Presiden Jokowi dan PM Jepang diprediksi membahas kelanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya

PM Jepang Yoshihide Suga Tiba di Indonesia Besok, Ini AgendanyaIlustrasi bendera Jepang - Indonesia (id.emb-japan.go.jp)

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengonfirmasi salah satu poin yang akan dibahas oleh Presiden Jokowi dan PM Suga yakni mengenai kerja sama ekonomi. Namun, ia tidak menjelaskan secara detail kerja sama ekonomi apa saja yang dibahas. 

Namun, diprediksi salah satu yang dibahas mengenai rute kereta cepat Jakarta-Surabaya. Seperti yang diketahui lantaran penyelesaian rute kereta cepat Jakarta-Bandung terlambat untuk diselesaikan, maka pemerintah memperpanjang rutenya hingga ke Surabaya.

Semula, tenggat waktu untuk pembangunan rute kereta Jakarta-Bandung pada akhir 2019. Namun, hingga kini proyek infrastruktur itu belum rampung. Pemerintah kemudian meminta Jepang untuk bergabung dengan KCIC (Konsorsium Kereta Cepat Indonesia-China) untuk menuntaskan pengerjaan rute sepanjang 720 kilometer dari Jakarta hingga Surabaya.

“Arahan Bapak Presiden agar lebih ekonomis untuk didorong kelanjutan proyeknya, tidak hanya berhenti di Bandung, tapi sampai Surabaya, dan diusulkan agar konsorsium bisa ditambah oleh konsorsium dari Jepang,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada konferensi pers virtual yang dilakukan pada 29 Mei 2020 lalu. 

Baca Juga: Terpilih Jadi PM Jepang, Ini Tantangan yang Dihadapi Yoshihide Suga 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya