Polisi Sri Lanka Berhasil Identifikasi Pelaku Bom di Hotel Shangri-La

Pelaku sempat dikira WNI karena ditulis Insan Setiawan

Jakarta, IDN Times - Identitas pengebom bunuh diri di Hotel Shangri-La, Kolombo, Sri Lanka berhasil diungkap oleh polisi pada Senin (22/4). Laman Times of India edisi kemarin menulis pelaku merupakan warga Sri Lanka bernama Insan Seelavan.

Harian Daily Mirror menyebut Insan merupakan pemilik sebuah pabrik tembaga di Jalan Avissawella-Wellampitiya. Selain mengetahui identitas pengebom bunuh diri, polisi setempat juga menahan 9 tersangka lainnya ketika dilakukan penggeledahan. Para tersangka kemudian dihadirkan di dalam persidangan yang digelar pada Senin kemarin. Laman Newsfirst menyebut para tersangka akan ditahan hingga (6/5) mendatang. 

Sempat terjadi insiden penulisan di media Newsfirst. Jurnalis media tersebut sempat menulis nama pelaku bom bunuh diri sebagai Insan Setiawan, sehingga seolah-olah ia merupakan WNI. Informasi di media itu pun membuat heboh dan akhirnya diklarifikasi oleh Kementerian Luar Negeri. 

Lalu, apakah ada pelaku lainnya yang berhasil ditangkap dalam kondisi hidup? Apa kaitan pelaku dengan kelompok NTJ (National Thowheeth Jama'ath)?

1. Istri dan adik laki-laki pelaku ikut tewas dalam aksi bom bunuh diri

Polisi Sri Lanka Berhasil Identifikasi Pelaku Bom di Hotel Shangri-LaANTARA/REUTERS/ATHIT PERAWONGMETHA

Laman Times of India edisi kemarin menyebut selain Insan, istri dan adik perempuannya pun ikut tewas dalam aksi bom bunuh diri. Menurut keterangan polisi di ruang sidang, bom bunuh diri terjadi di lokasi yang berbeda. 

Sementara, Insan memilih meledakan dirinya sendiri di sebuah gedung dua lantai yang berlokasi di pinggiran utara ibu kota Sri Lanka, Kolombo. Jasad Insan juga tertimpa atap gedung tersebut. 

Istri Insan yang berusia 21 tahun ikut meledakan diri bersama dengan kedua anaknya. Sang istri memilih bunuh diri setelah polisi pasukan khusus Sri Lanka mencoba untuk menggeledahan kediaman mereka di area Dematagoda pada Senin kemarin. 

Adik laki-laki Insan meledakan diri ketika hendak ditangkap oleh tiga personal polisi. Alhasil, tiga polisi tersebut ikut menjadi korban bom bunuh diri. 

Baca Juga: [LINIMASA] Serangan Bom di Sri Lanka, Rusak Kondisi Tenang Satu Dekade

2. Polisi Sri Lanka menangkap satu tersangka lainnya yang merekam aksi penggeledahan polisi di kediaman tersangka

Polisi Sri Lanka Berhasil Identifikasi Pelaku Bom di Hotel Shangri-LaANTARA/Anadolu Agency

Laman Newsfirst melaporkan Polisi Sri Lanka pada hari ini menangkap satu tersangka lainnya yang diduga mengabadikan video ketika personel keamanan berupaya menggeledahan kediaman tersangka. Di depan kediaman rumah tersangka, ditemukan pula sebuah mobil mewah. Setelah mobil itu digeledah, polisi menemukan sebuah botol air minum dari Hotel Cinnamon Grand, salah satu dari delapan lokasi terjadinya pengeboman. 

3. Kemenlu RI mengklarifikasi pelaku bom bunuh diri bukan WNI

Polisi Sri Lanka Berhasil Identifikasi Pelaku Bom di Hotel Shangri-LaANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Di tengah hiruk pikuk beberapa aksi bom bunuh diri di Sri Lanka, sempat terjadi informasi yang keliru. Pelaku bom bunuh diri Insan Seelavan sempat ditulis oleh satu media Sri Lanka Insan Setiawan. Sontak, informasi tersebut menimbulkan kehebohan di Tanah Air. Muncul dugaan WNI ikut terlibat dalam aksi pengeboman yang telah menewaskan 290 orang tersebut. 

Namun, Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal menepis spekulasi tersebut. Ia tegas menyebut pelaku adalah warga Sri Lanka. 

"KBRI telah melakukan komunikasi langsung dengan otoritas keamanan Sri Lanka dan memperoleh informasi bahwa nama yang benar adalah Insan Seelawan. Dia adalah warga negara Sri Lanka," kata Iqbal melalui keterangan tertulis pada hari ini. 

4. Jumlah korban tewas hingga Senin 22 April mencapai 290 orang

Polisi Sri Lanka Berhasil Identifikasi Pelaku Bom di Hotel Shangri-LaANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte

Berdasarkan laporan otoritas keamanan hingga Senin (22/4), jumlah korban tewas dari 8 pengeboman di Sri Langka sudah merangkak naik menjadi 290 orang. Sementara, 500 orang lainnya mengalami luka-luka. 

Kantor berita Perancis, AFP menyebut laporan itu muncul beberapa jam setelah terungkap bahwa sebuah bom yang ditemukan di bandara utama di Kolombo telah dijinakkan.

Pemerintah Sri Lanka mengatakan korban tewas termasuk tiga warga India, tiga warga Inggris, dua warga Turki, dan satu warga negara Portugal. Dua orang yang memegang paspor Inggris dan AS juga menjadi korban jiwa. 

"Selain itu, sembilan warga negara asing dilaporkan hilang. Ada 25 mayat tak dikenal yang diyakini orang asing," kata perwakilan Kemenlu Sri Lanka. 

Kementerian luar negeri Jepang mengatakan salah satu warga negara mereka ada di antara datar korban yang meninggal.

5. Tidak ada WNI yang menjadi korban pemboman di Sri Lanka

Polisi Sri Lanka Berhasil Identifikasi Pelaku Bom di Hotel Shangri-La(Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir) Suwandy/Kemenlu

Sementara, Kemenlu Indonesia memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa dalam aksi keji pengeboman di Sri Lanka pada Minggu (21/4). Namun, ketika terjadi ledakan bom di Hotel Shangri-La sekitar pukul 09:00 waktu setempat, memang seorang WNI berinisial KW sedang menginap di sana. 

KBRI Kolombo sudah memastikan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi oleh aparat keamanan Sri Lanka. Beberapa WNI lainnya yang menginap di hotel Shangri La tidak berada di hotel saat kejadian.

Pemerintah mengimbau agar WNI di Sri Lanka untuk tetap waspada dan berhati-hati serta mengikuti arahan dari otoritas keamanan setempat. KBRI Kolombo, kata Iqbal, terus memantau perkembangan situasi, termasuk kondisi WNI di sekitar lokasi kejadian, berkoordinasi dengan otoritas setempat. Bagi keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler, dapat menghubungi hotline KBRI Kolombo +94772773127.

Baca Juga: Ledakan Bom di Sri Lanka, Menag: Ini Tragedi Kemanusiaan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya