Presiden Korsel Imbau Warga Siap-Siap Hadapi Gelombang Kedua COVID-19

Ditemukan 40 kasus baru COVID-19 di ibukota Seoul

Jakarta, IDN Times - Niat Pemerintah Korea Selatan untuk memulai kehidupan normal pelan-pelan pada pekan ini harus ditunda. Sebab, Negeri Ginseng itu kembali dihantam dengan kemunculan kasus baru COVID-19

Wali Kota Seoul Park Won Soon pada Sabtu (9/5) lalu mengatakan ditemukan ada 40 kasus baru COVID-19 yang bermula dari klaster di sebuah klab malam. Informasi ini bermula dari seorang pria pada (6/5) lalu yang didiagnosa positif terpapar virus corona usai mengunjungi tiga klab malam di area Itaewon, Korsel. Sementara berdasarkan data dari pejabat berwenang, total kasus baru yang muncul hanya 27. 

Usai mengetahui informasi itu, otoritas setempat langsung bergerak cepat untuk melakukan pelacakan terhadap lebih dari 7.000 orang yang pernah berkunjung ke lima klab di area tersebut. 

"Hanya karena sikap sembrono beberapa orang, semua upaya dan kerja keras kita sejauh sia-sia belaka," kata Park ketika memberikan keterangan pers pada akhir pekan lalu seperti dikutip dari laman Business Insider

Alhasil, karena temuan kasus baru, otoritas setempat memerintahkan untuk menutup sementara lebih dari 2.100 bar dan klab malam. 

Sementara, Presiden Moon Jae In mengimbau warganya agar waspada karena kini Korsel bisa saja akan menghadapi gelombang kedua pandemik COVID-19. Apa yang sesungguhnya disampaikan oleh Presiden Moon?

1. Presiden Korsel menyatakan pandemik COVID-19 belum usai

Presiden Korsel Imbau Warga Siap-Siap Hadapi Gelombang Kedua COVID-19Ilustrasi virus corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Kepada publik, Presiden Moon pada Minggu (10/5) mengatakan pandemik COVID-19 belum usai. Ia terlihat tidak ingin berpuas diri kendati Negeri Ginseng kerap dipuji oleh dunia internasional terkait cara mereka menangani pandemik ini. 

"Ini (pandemik COVID-19) belum berakhir hingga dinyatakan berakhir," kata Moon seperti dikutip dari laman VOA News pada Minggu kemarin. 

Ia mengatakan demikian ketika melihat dalam kurun waktu satu bulan terakhir kasus COVID-19 di negaranya malah mengalami kenaikan. Padahal, Korsel sudah mulai melakukan pelonggaran terhadap kebijakan untuk pembatasan pergerakan manusia. Salah satunya dengan membolehkan bar dan klab malam buka lagi. 

Moon pun kembali mewanti-wanti publik agar tidak melonggarkan kewaspadaan mereka. 

Baca Juga: 5 Hal Tak Biasa yang Ada di Korea Selatan, Mana yang Paling Unik?

2. Kebijakan dibukanya kembali sekolah diprediksi akan tertunda

Presiden Korsel Imbau Warga Siap-Siap Hadapi Gelombang Kedua COVID-19koreaherald.com

Semula, otoritas setempat juga akan mengizinkan sekolah dan fasilitas umum lainnya kembali buka pada (13/5) mendatang. Tetapi, hal itu sepertinya akan ditunda usai ditemukan klaster baru di klab malam. 

Sementara, menurut laporan media lokal setempat, komunitas LGBTQ di Korsel khawatir mereka akan mendapat perlakuan diskriminatif. Sebab, Itaewon diketahui merupakan distrik yang kerap didatangi oleh kaum gay di Korsel. 

3. Tiongkok juga melaporkan 14 kasus baru usai melonggarkan pembatasan pergerakan manusia

Presiden Korsel Imbau Warga Siap-Siap Hadapi Gelombang Kedua COVID-19Seorang petugas medis dengan baju pelindung (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Kemunculan kasus baru COVID-19 dan kemungkinan akan dimulainya gelombang kedua juga terjadi di Tiongkok. Pada (3/5) lalu mereka melaporkan adanya 14 kasus baru COVID-19. 

Laman Times of India melaporkan 12 kasus di antaranya merupakan kasus asimtomatik atau orang yang terjangkit virus itu tidak menunjukkan gejala. Sementara, Komisi Nasional Kesehatan Tiongkok (NHC) menjelaskan satu kasus merupakan imported cases dan satu kasus transmisi lokal. 

Sementara, berdasarkan laporan Reuters 11 kasus di antaranya ditemukan di Kota Shulan. Semua kasus itu berasal dari seorang perempuan yang dites positif COVID-19. Lalu, angka kasusnya semakin besar karena anggota keluarga atau yang pernah kontak langsung dengan perempuan tersebut ikut dilakukan tes. 

Melihat kasus itu, maka otoritas di Provinsi Jilin, tempat Shulan berada, menaikan statusnya dari kota dengan tingkat medium untuk penularan COVID-19 menjadi tinggi. 

https://www.youtube.com/embed/mP5MdTCKk2s

Baca Juga: Ciri-ciri Hidden Carrier Virus Corona, Tampak Sehat tapi Membawa Virus

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya