Rizieq Klaim Arab Saudi Sempat Menawarinya Izin Tinggal Permanen

Rizieq akui sempat berstatus overstay di Saudi

Jakarta, IDN Times - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab mengaku bahwa ia sempat menyandang status overstay (tinggal melebihi batas izin) ketika berada di Saudi. Tetapi, menurutnya, semua prosesnya sudah diurus. Bahkan, Rizieq mengklaim otoritas di Saudi sempat menawari izin tinggal permanen, namun tawaran itu ditolaknya. 

"Otoritas di Saudi akhirnya meminta maaf, karena ini kesalahan dari informasi yang kami terima. Akhirnya, mereka tidak menganganggu kita sama sekali. Bahkan, kita ditawarkan apakah mau pulang ke Indonesia atau tinggal di sini selamanya," ungkap Rizieq yang disiarkan melalui YouTube Front TV pada Selasa, 10 November 2020. 

Menurut pengakuan Rizieq, otoritas di Saudi siap memberikan izin tinggal (iqamah) permanen kepada dirinya. Hal itu disampaikan oleh otoritas Saudi ketika bertemu dengan Rizieq di Riyadh pada Sabtu, 7 November 2020. 

"Saya ditawarkan apakah mau tinggal di sini? Kami akan berikan iqamah (izin tinggal), mau seumur hidup pun boleh. Silakan Anda memutuskan," tutur dia lagi. 

Namun, Rizieq mengaku, dirinya memilih untuk tetap kembali ke Tanah Air. Ia juga membantah bila memiliki persoalan dengan otoritas di Saudi sehingga ia dideportasi kembali ke Indonesia. 

Cerita itu disampaikan Rizieq di kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat usai ia tiba di Tanah Air. Disaksikan oleh banyak pengikutnya dengan tatap muka, aktivitas di kediaman Rizieq dilakukan tanpa protokol kesehatan. Rizieq tak mengenakan masker dan antar pengikutnya tidak diberikan jarak untuk duduk. 

Dalam pemaparannya, Rizieq juga menjelaskan otoritas di Saudi kerap mendapat laporan dari Pemerintah Indonesia mengenai status hukumnya di Tanah Air. Bagaimana ceritanya?

1. Rizieq Shihab mengakui ia sempat overstay di Saudi

Rizieq Klaim Arab Saudi Sempat Menawarinya Izin Tinggal PermanenPimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Di dalam siaran itu, Rizieq mengakui ia dulunya memang sempat menyandang status overstay. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, Rizieq tercatat masuk ke Saudi pada 26 April 2017 dengan menggunakan visa kunjungan umrah. Ia tiba di imigrasi Bandara Madinah pada pukul 17:13 waktu setempat. 

Agus menjelaskan dalam periode 2017 hingga 2018, Rizieq sempat keluar-masuk Saudi. Namun, ia tidak kembali ke Tanah Air. Terakhir, ia masuk ke Saudi pada 21 April 2018. Ketika itu ia datang dari Maroko.

Pada periode ini, Rizieq masuk ke Saudi dengan menggunakan visa aktivitas bisnis. Menurut Agus, selama di Saudi, Rizieq tidak melakukan aktivitas bisnis apapun. Dalam catatan imigrasi di Saudi, izin tinggal Rizieq sudah habis sejak 20 Juli 2018 lalu. 

Namun, menurut Rizieq, ia sudah mengurusnya sehingga tidak lagi menyandang status overstay. Rizieq juga sempat menyebut sebulan sebelum masa berlaku visanya habis saat ingin kembali ke Tanah Air, otoritas di Saudi mencekalnya keluar. 

"Pencekalan tersebut bukan karena melanggar aturan, ketentuan keimgrasian. Kalau ada yang mengatakan karena ada tindakan pidana, maka itu semua bohong, hoaks dan fitnah," ujarnya. 

Menurut Rizieq, ia dicekal keluar dari Saudi karena alasan keamanan. 

Baca Juga: Bandara Soetta Dipenuhi Pengikut Rizieq Shihab, Warganet: Nyusahin

2. Intelijen Saudi mendapatkan informasi dari Indonesia bahwa Rizieq Shihab dianggap bisa membahayakan Saudi

Rizieq Klaim Arab Saudi Sempat Menawarinya Izin Tinggal PermanenRangkaian kasus hukum Rizieq Shihab (IDN Times/Sukma Shakti)

Hal lain yang disampaikan oleh Rizieq yaitu pencekalannya agar tidak bisa keluar dari Saudi karena adanya laporan yang disampaikan oleh otoritas di Indonesia kepada intelijen di sana. Bahkan, Rizieq mengaku sempat diperiksa oleh badan intelijen dan Dewan Keamanan di Saudi. 

"Saya itu diperiksa oleh intelijen Saudi karena mereka mendapatkan laporan sampah dari negeri ini. Intelijen Saudi mendapat informasi yang bohong tentang saya. Katanya saya ini buronan, melarikan diri. Ada persoalan hukum yang saya hadapi. Saya ini katanya (masuk) red notice. Ada pula yang bilang kalau saya ini orang politik yang selalu bikin keributan di mana-mana nanti berbahaya untuk keamanan Saudi," tutur Rizieq. 

Ia mengaku tidak ingin menuduh pihak tertentu sebagai dalang di balik adanya laporan tersebut. Namun, Rizieq yakin yang melaporkan adalah pejabat di Indonesia. 

"(Laporan) ini ada dan yang melaporkan bukan orang biasa. Kalau yang melaporkan orang biasa, maka tidak akan dihiraukan oleh Pemerintah Saudi," kata dia lagi. 

Sementara, terkait dengan red notice, pernyataan Rizieq tidak sepenuhnya benar. Sebab, Polri pada 2017 lalu memang mengajukan permohonan red notice atas nama Rizieq ke Interpol di Prancis. Namun, permohonan itu ditolak dengan alasan tidak cukup bukti bagi Interpol untuk menerbitkan red notice. 

3. Rizieq Shihab tunjukkan dokumen SP3 perkara hukum di Indonesia ke intelijen Saudi

Rizieq Klaim Arab Saudi Sempat Menawarinya Izin Tinggal PermanenPimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Di hadapan badan intelijen Saudi, Rizieq menepis masih memiliki perkara hukum di Indonesia. Ia mengakui memang sempat ada perkara di kepolisian di Jakarta dan Bandung. Tetapi, kata dia, dua perkara itu sudah dihentikan penyidikannya alias SP3. 

"SP3 nya sampai saya terjemahkan ke dalam Bahasa Arab. Kayaknya dalam sejarah gak pernah ada SP3 sampai diterjemahkan ke Bahasa Arab," kata Rizieq. 

Setelah ditunjukkan dokumen terjemahan SP3 itu, Saudi mengaku keliru dan meminta maaf kepada Rizieq. Dalam catatan IDN Times, memang ada dua kasus hukum yang sudah dihentikan penyelidikannya yakni percakapan asusila dan penodaan terhadap Pancasila. Tetapi, masih ada lima kasus lainnya yang penyelidikannya terus berjalan. 

Rizieq juga mengklaim menjelaskan ke otoritas di Saudi bahwa ia tidak dikejar oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Sebagai bukti, Rizieq mengklaim memiliki dokumen perjanjian antara dirinya dengan BIN. Ia tidak menjelaskan perjanjian apa yang disepakati antara ia dan BIN. IDN Times mencoba mengonformasi kepada Deputi VII BIN, Wawan Purwanto, namun belum direspons. 

4. Warganet kesal kepulangan Rizieq Shihab dianggap menyusahkan banyak orang

Rizieq Klaim Arab Saudi Sempat Menawarinya Izin Tinggal PermanenSimpatisan menyambut kedatangan pimpinan FPI Rizieq Shihab di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (10/11/2020) (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)

Kepulangan Rizieq kembali ke Tanah Air usai berada di Saudi selama 3,5 tahun membuat publik geram. Sebab, banyak calon penumpang dan para pekerja di bandara menjadi terhambat untuk menuju ke Soekarno-Hatta. Hal itu lantaran para pengikut Rizieq berbondong-bondong ke Bandara Soetta untuk menjemput Rizieq. 

Kemacetan sudah terjadi di dalam tol dalam kota sejak pukul 05:00 WIB. Alhasil, calon penumpang memilih turun dari kendaraan atau taksi dan berjalan kaki sambil membawa koper. 

Maka, warganet mengungkapkan unek-uneknya di media sosial. Sebagian menilai aksi penjemputan Rizieq di Terminal 3 Soekarno-Hatta menyusahkan publik. Alhasil, kata "nyusahin" sempat trending di media sosial. 

Menurut data dari Angkasa Pura II, 118 pesawat perjalannya menjadi tertunda karena Rizieq tiba di Bandara Soetta. Belum lagi ditemukan ada beberapa fasilitas di bandara yang rusak ketika para pengikut Rizieq berbondong-bondong ke sana. 

Baca Juga: Rekam Jejak Rizieq Shihab, Pimpinan FPI yang Kontroversial

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya