Singapura Putuskan Tunda Ibadah Haji ke Tahun 2021 Karena COVID-19

Lebih dari 80 persen calon jemaah berusia di atas 50 tahun

Jakarta, IDN Times - Di saat Pemerintah Indonesia masih harap-harap cemas menanti keputusan dari Saudi soal pelaksanaan ibadah haji, Singapura justru sudah membuat kebijakan. Dewan Reliji Islam Singapura (Muis) telah memutuskan untuk menunda ibadah haji tahun 2020 ke 2021. 

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Pemerintah Singapura, pada tahun ini seharusnya ada 900 calon jemaah haji yang berangkat ke Saudi. Menteri yang bertanggung jawab urusan agama Islam, Masagos Zulkifli mengatakan penundaan ini didasarkan atas keputusan mandiri Negeri Singa tanpa campur tangan Saudi. 

"Selain itu, ini juga demi keselamatan para jemaah kami, dalam konteks ini yang terbaik bagi Singapura," ungkap Masagos dan dikutip harian Singapura, The Straits Times pekan lalu. 

Ia menjelaskan keputusan itu dibuat setelah berdiskusi dengan banyak pihak termasuk Komite Fatwa di Singapura. Mereka mendukung keputusan yang diambil oleh Muis. Salah satu pertimbangannya yakni dalam situasi pandemik COVID-19, belum tentu persyaratan untuk menunaikan ibadah haji bisa terpenuhi. 

Lalu, apakah ini berarti Pemerintah Singapura tidak percaya terhadap penanganan pandemik COVID-19 di Saudi?

1. Lebih dari 80 persen calon jemaah dari Singapura berusia di atas 50 tahun

Singapura Putuskan Tunda Ibadah Haji ke Tahun 2021 Karena COVID-19Suasana di Masjidil Haram hari pertama Ramadan. (ANTARA FOTO/REUTERS/Yasser Bakhsh)

Singapura memutuskan untuk menunda pengiriman calon jemaah dari negaranya bukan berarti mereka meragukan penanganan COVID-19 di Saudi. Muis mengatakan Negeri Singa memiliki pertimbangan khusus terkait perlindungan kesehatan dan keberadaan calon jemaah haji dari Singapura. 

"Lebih dari 80 persen calon jemaah haji Singapura yang dijadwalkan untuk beribadah tahun ini berusia di atas 50 tahun. Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura mengatakan individu dengan kategori ini berisiko terkena penyakit komplikasi dan tingkat kematian akibat COVID-19 jauh lebih tinggi," kata Muis. 

Sementara, bagi calon jemaah haji yang berusia lebih muda dan bekerja kesulitan untuk mendapatkan hari libur untuk beribadah. Mereka juga khawatir akan kehilangan pekerjaan di tengah situasi pandemik COVID-19. 

Sebab, sesuai aturan yang berlaku, usai kembali dari Saudi nanti, maka semua warga Negeri Singa harus melalui karantina selama 14 hari. Pemerintah Saudi sendiri telah menyarankan kepada seluruh badan yang menyangkut ibadah haji untuk sementara waktu berhenti melakukan pembayaran. Maskapai Saudi Airlines juga menghentikan sementara waktu penerbangan internasional hingga pemberitahuan lebih lanjut. 

Baca Juga: Menag Tunggu Keputusan Arab Saudi soal Ibadah Haji Hingga Awal Juni

2. Singapura juga tiadakan salat Iedfitri di area terbuka dan siarkan takbir melalui live streaming

Singapura Putuskan Tunda Ibadah Haji ke Tahun 2021 Karena COVID-19Pixabay/Holger Detje

Selain menunda ibadah haji ke 2021, Pemerintah Singapura juga melarang adanya perkumpulan termasuk salat di area terbuka. Sebab, hal itu melanggar aturan di dalam pembatasan pergerakan manusia atau circuit breaker. 

Muis menyebut open house atau perkumpulan selama circuit breaker tetap dilarang. Kendati begitu, umat Muslim, masih tetap bisa merayakan Idulfitri, tetapi di rumah masing-masing. 

Pada malam jelang Idulfitri, Pemerintah Singapura sudah menyiapkan acara rohani yang dipimpin oleh Mufti Nazirudin Mohd Nasir melalui tayangan daring. Nazirudin akan memberikan ceramah, lalu diikuti siraman rohani yang disampaikan oleh Mufti Fatris Bakaram lalu Presiden Halimah Yacob. Acara itu bisa disaksikan di platform media sosial Muis baik di YouTube dan Facebook. Sementara, 70 masjid di Singapura ditutup sementara waktu. 

"Umat muslim tetap harus mematuhi pembatasan nasional mengenai kumpul-kumpul di ruang publik dan tempat pribadi. Oleh sebab itu, sebaiknya menahan diri untuk melakukan kunjungan di hari raya dan di dalam rumah. Warga yang hendak berbelanja untuk kepentingan hari raya sebaiknya dilakukan seorang diri dan tidak berlama-lama berada di luar rumah," demikian kata Muis melalui keterangan tertulis. 

Alih-alih berkunjung ke rumah keluarga, Muis mendorong umat Muslim memanfaatkan teknologi untuk melakukan konferensi video atau berkirim pesan. 

3. Pemerintah Indonesia masih menunggu keputusan Saudi soal penyelenggaraan haji hingga awal Juni 2020

Singapura Putuskan Tunda Ibadah Haji ke Tahun 2021 Karena COVID-19Menteri Agama Fachrul Razi (IDN Times/Aldzah Aditya)

Sementara, Pemerintah Indonesia mengaku masih menunggu kepastian dari Saudi terkait jadi atau tidaknya ibadah haji tahun 2020. Setelah sebelumnya memberikan tenggat waktu pada (20/5), Pemerintah Indonesia menunggu hingga awal Juni. 

Namun, menurut Menteri Agama, Fachrul Razi, pemerintah sudah menyiapkan tiga skenario terkait ibadah haji. 

Pertama, jemaah haji akan diberangkatkan seluruhnya sesuai kuota tahun ini.

Kedua, jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Suci hanya sebagian dari total kuota agar tetap bisa menerapkan pembatasan sosial.

"Tiga, gagal berangkat semua," ujar Fachrul ketika memberikan keterangan pers virtual pada (19/5). 

Keputusan ini sulit, lantaran menyangkut 200 ribu calon jemaah haji yang tercatat hendak diberangkatkan tahun ini. Menurut Fachrul, waktu persiapan ibadah haji pada tahun ini sangat terbatas. Sehingga, pemerintah tidak bisa menunggu lama-lama.

"Apalagi kita kontingen pertama rencana berangkat Juni 2020, jadi waktunya menjadi pendek," tutur dia.

Baca Juga: Menlu Heran Kenapa Saudi Masukan RI ke Daftar Negara Kena Virus Corona

Topik:

Berita Terkini Lainnya