Terpilih Jadi Ketua Parpol, Yoshihide Suga Berpeluang Jadi PM Jepang

Suga gantikan Shinzo Abe yang mundur karena alasan kesehatan

Jakarta, IDN Times - Partai penguasa, Demokratik Liberal (LDP) telah memilih Yoshihide Suga sebagai pemimpin baru untuk menggantikan Shinzo Abe. Dengan begini, maka Kepala Sekretaris Kabinet Jepang itu berpeluang besar menjadi Perdana Menteri Baru. 

Stasiun berita BBC, Senin (14/9/2020) melaporkan Suga terpilih usai memenangkan pemungutan suara yang digelar di internal LDP pada hari ini. Pria berusia 71 tahun dan dianggap dekat dengan Abe itu berhasil meraih 377 suara dari 534 suara anggota parlemen dan perwakilan regional.

Pemungutan suara selanjutnya akan dilakukan pada Rabu, 16 September 2020 di parlemen untuk memilih Perdana Menteri baru. Suga diprediksi kuat akan menduduki kursi PM lantaran parlemen Jepang kini dikuasai anggota LDP. Ia diprediksi akan memimpin Jepang hingga Negeri Sakura itu menggelar pemilu pada September 2021 mendatang. 

Lalu, bagaimana rekam jejak Yoshihide Suga? Apa komentarnya usai terpilih menjadi ketua parpol penguasa?

1. Yoshihide Suga diduga dipilih sebagai ketua LDP karena punya hubungan dekat dengan Shinzo Abe

Terpilih Jadi Ketua Parpol, Yoshihide Suga Berpeluang Jadi PM JepangPerdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga (Instagram.com/suga.yoshihide)

Yoshihide Suga diketahui merupakan putra dari petani stroberi dan merupakan politikus veteran. Di kabinet yang dipimpin oleh Shinzo Abe, Suga duduk sebagai Kepala Sekretaris Kabinet. 

Menurut pengajar ilmu politik di Universitas Sophia, Tokyo, Koichi Nakano, LDP sengaja memilih Suga karena memiliki hubungan yang dekat dengan Abe. Itu sebabnya para petinggi LDP sepakat memilih Suga sebagai pengganti Abe yang memilih mengundurkan diri karena alasan kesehatan. 

"Ia merupakan kandidat terbaik saat ini untuk meneruskan jalannya pemerintahan. Ia merupakan sosok yang mereka pikir bisa menjalankan pemerintahan Abe tanpa Abe di dalamnya," ungkap Nakano dan dikutip stasiun berita BBC

Kendati tidak dikenal sebagai sosok yang energetik atau bersemangat, tetapi Suga dikenal sebagai individu yang efisien dan praktis. Di mata publik, Suga kerap disebut sebagai "Paman Reiwa." Hal itu lantaran Sugalah yang memegang papan bertuliskan "Reiwa", era baru dan transisi dari Kekaisaran Akihito menuju Naruhito di tahun 2019. 

Baca Juga: Siapa Pengganti Shinzo Abe di Kursi PM Jepang?

2. Yoshihide Suga dihadang dua figur yang pernah jadi menteri di kabinet Shinzo Abe

Terpilih Jadi Ketua Parpol, Yoshihide Suga Berpeluang Jadi PM JepangTiga kandidat untuk mengisi kursi PM baru Jepang dan gantikan Shinzo Abe (www.tbs.seoul.kr)

Selain Yoshihide Suga, ada dua kandidat kuat lainnya yang berpeluang menjadi PM baru Jepang. Kedua individu itu yakni mantan Sekretaris Jenderal LDP dan pernah menjadi Menteri Pertahanan di awal kabinet Shinzo Abe, Shigeru Ishiba dan mantan Menteri Luar Negeri, Fumio Kishida. Namun, dalam kurun tiga tahun terakhir Kishida mengepalai dewan penelitian kebijakan LDP. 

Dibandingkan Suga, Kishida jelas memiliki pengalaman di dunia diplomasi internasional. Tetapi, ia tidak mengantongi restu dari mantan PM Abe. Sedangkan, Ishiba adalah sosok yang sengaja menjauh dari Abe. Bila Ishiba yang terpilih, maka rakyat Jepang bisa memperoleh kebijakan yang baru. 

Tetapi, menurut prediksi BBC, peluang Ishiba dan Kishida terpilih sangat kecil. Peluang mereka akan terbuka lebih lebar ketika digelar pemilu usai September 2021. 

3. Shinzo Abe mundur karena mengidap penyakit radang usus besar

Terpilih Jadi Ketua Parpol, Yoshihide Suga Berpeluang Jadi PM JepangShinzo Abe ketika mengumumkan mundur dari kursi Perdana Menteri Jepang (www.twitter.com/@JPN_PMO)

Abe mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi PM Jepang pada Jumat, 28 Agustus 2020 lalu. Ia mundur karena penyakit kolitis ulserativa atau penyakit radang usus besar. Bila diabaikan maka penyakit itu bisa menimbulkan bisul pada lapisan usus besar dan rektum. 

"Tiga belas tahun yang lalu, penyakit kronis saya muncul dalam satu tahun. Tiba-tiba saya harus mengundurkan diri sebagai PM. Namun kemudian hal itu menyebabkan masalah besar bagi masyarakat," ungkap Abe ketika memberikan keterangan pers mengenai pengunduran dirinya yang terkesan mendadak itu. 

Ini merupakan penyakit yang sama yang mendorongnya mengakhiri jabatan sebagai PM pada 2007 lalu. Ia mengakui telah mengidap penyakit itu sejak remaja. Abe tercatat menjadi Perdana Menteri paling lama yang memimpin Jepang yakni hampir delapan tahun. 

Baca Juga: Pesan Jokowi untuk Shinzo Abe yang Mundur sebagai PM Jepang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya